Optika.id - Lembaga Survei Nasional(LSN) merilis hasil survei terbaru tentangdinamikaelektabilitas tiga capres papan atastujuh bulan jelang Pemilu 2024. Hasilnya, Prabowo Subiantosemakin tak tergoyahkan di puncak elektabilitas, sementara Ganjar Pranowo menunjukkantrendmelemah. Sedangkan elektabilitas Anies Baswedan sedikit naik, namun tetap menjadi juru kunci seandainya Pilpres hanya diikuti tiga kandidat.
Baca Juga: Survei LSN: Warga NU Dukung Prabowo Subianto Maju Capres 2024
Kesimpulan dari hasil survei nasional terbaru yang dilaksanakan LSNpada10s/d19Juli 2023 di34provinsi di seluruh Indonesia. Populasi dari survei ini adalahseluruh Warga Negara Indonesia yang telah berumur minimal 17 tahun (memiliki e-KTP). Jumlah sampelsebanyak 1420 responden yang diperoleh melalui teknik pengambilan sampel secaraacak berjenjang (multistage random sampling).
"Pengumpulan data dilakukan secara langsung tatap muka dengan responden dipandu kuesioner. Sedangkan ambangkesalahan (margin of error) yang ditetapkan dalam surveiini sebesar +/- 2,6ngan tingkat kepercayaan (level of confidence) 95%. Validasi data mengacu pada datakependudukan yang dikeluarkan BPS," ungkap Gema Nusantara Bakry dalam keterangan resmi yang dikutip Optika.id, Kamis, (27/7/2023).
Berdasarkan hasil survei LSN, melalui berbagai format pertanyaan dan simulasi, Prabowo Subianto selalu leading atas Ganjar Pranowo maupun Anies Baswedan.
Ketika LSN mengajukan pertanyaan secara terbuka (top of mind) siapakah yang akan dipilih jika saat ini dilaksanakan Pilpres, sebanyak 28,5% secara spontan menyebut nama Prabowo. Sementara yang menyebut nama Ganjar sebanyak 17,6n Anies hanya 13,4%.
Kemudian ketika LSN mengajukan pertanyaan secara tertutup (siapakah yang dipilih responden dari 12 nama tokoh yang disodorkan LSN), Prabowo Subianto tetap kokoh di puncak dengan elektabilitas 33,8%.
Sedangkan Ganjar hanya dipilih oleh 20,2n Anies menjadi pilihan 16,4% responden. Begitu pula saat LSN membuat simulasi Pilpres hanya diikuti tiga kandidat saja, Prabowo semakin menguat dengan elektabilitas 40,5%. Sementara Ganjar hanya didukung oleh 30,8% responden dan Anies menjadi pilihan 22,4% responden.
Baik dalam format pertanyaan terbuka, pertanyaan tertutup dengan 12 nama, maupun dalam simulasi tiga nama tokoh, dinamika kontestasi dari tiga capres papan atas menunjukkan bahwatrendelektabilitas Prabowo Subianto semakin menguat dari waktu ke waktu.
Sementara itu, elektabilitas Ganjar Pranowo memperlihatkantrendmelemah justru ketika waktu pelaksanaan Pilpres semakin mendekat. Sedangkan Anies tidak juga menunjukkantrendpositif dan progresif guna mengejar ketertinggalan elektabilitasnya dari Prabowo maupun Ganjar dan cenderung hanya menyalahkan lembaga survei.
Sindiran Kader Demokrat
Kader Partai Demokrat, Eko Jhones mengklaim pegiat media sosial Denny Siregar dan buzzer bakal capres PDIP Ganjar Pranowo tidak akan percaya survei terbaru yang dirilis Lembaga Survei Nasional (LSN).
Pasalnya Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dalam survei tersebut meraih elektabilitas paling tinggi yaitu 40,5 persen, disusul Ganjar Pranowo 30,8 persen, dan kemudian bakal capres Koalisi Perubahan Anies Baswedan 22,4 persen.
"Mesti Denny Siregar dan pasukan buzzerp mas Ganjar Pranowo gak bakal percaya survey ini," ucap Eko Jhones dikutip Optika.id dari Twitter pribadinya, Kamis (27/7/2023).
Sedangkan menurut Eko, para pendukung Anies tentu akan mempercayai survei LSN meskipun jagoannya memiliki elektabilitas paling rendah.
"Kalo gw senangi pendukung Anies ya percaya aja sih hasil ini. Tinggal kerja keras sosialisasikan lagi ke masyarakat," ucapnya.
Untuk diketahui, Prabowo Subianto unggul dari Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan dalam hasil survei terbaru yang dirilis Lembaga Survei Nasional (LSN) berdasarkan survei nasional pada 10-19 Juli 2023.
Direktur Eksekutif LSN Gema Nusantara Bakry memaparkan berdasarkan hasil survei terbaru, elektabilitas Prabowo menjadi yang tertinggi, sementara Ganjar menunjukkan tren melemah.
Sedangkan, elektabilitas Anies mengalami sedikit kenaikan, namun tetap menjadi juru kunci seandainya Pilpres hanya diikuti tiga kandidat.
Prabowo selalu unggul atas Ganjar maupun Anies dari hasil survei melalui berbagai format pertanyaan dan simulasi.
Sementara secara top of mind mengenai siapa yang akan dipilih jika Pilpres dilakukan sekarang, Prabowo menunjukan elektabilitas tertinggi dengan 28,5 persen. Menyusul Ganjar 17,6 persen dan Anies 13,4 persen.
Sementara itu, dalam pertanyaan secara tertutup tentang siapa yang dipilih responden dari 12 nama tokoh yang disodorkan LSN, elektabilitas Prabowo 33,8 persen, Ganjar 20,2 persen. dan Anies 16,4 persen.
Prabowo tetap menjadi yang tertinggi dalam simulasi Pilpres jika hanya diikuti tiga kandidat. Prabowo 40,5 persen, Ganjar 30,8 persen, dan Anies 22,4 persen.
"Baik dalam format pertanyaan terbuka, pertanyaan tertutup dengan 12 nama, maupun dalam simulasi tiga nama tokoh, dinamika kontestasi dari tiga capres papan atas menunjukkan bahwa trend elektabilitas Prabowo Subianto semakin menguat dari waktu ke waktu," kata Gema.
Jokowi Lebih Cenderung ke Prabowo
Salah satu faktor penyebab mengapatrendelektabilitas Prabowo Subianto semakin menguat sementara Ganjar Pranowo cenderung melemah adalah faktorendorsementPresiden Jokowi.
Berdasarkan observasi LSN, Presiden Jokowi yang beberapa waktu lalu disebut-sebut berdiri dengan dua kaki (satu kaki menopang Ganjar dan satu kaki lainnya membantu Prabowo), namun kini kedua kaki Jokowi nampaknya cenderung total mendukung Prabowo.
"Seperti diketahui tingkat kepuasan publik terhadap kinerja Presiden Jokowi terus meningkat dalam setahun terakhir. Tingginya tingkat kepuasan publik tersebut pada gilirannya berpengaruh langsung padaapproval ratingJokowi. Dengan kata lain capres yang disetujui dan di-endorseJokowi cenderung akan memperoleh bonus elektabilitas," kata Direktur Survei LSN itu saat memaparkan materi.
Berdasarkan hasil survei LSN kali ini, sebanyak 45,3% publik meyakini bahwa Presiden Jokowi pada akhirnya akan menjatuhkanendorsement-nya pada Prabowo. Itulah sebabnya mengapa elektabilitas Prabowo terus menguat dan Ganjar semakin terbenam. Hanya 30,2% publik yang meyakiniendorsementJokowi diberikan kepada Ganjar dantrend-nya terus menyusut dibandingkan hasil-hasil survei LSN sebelumnya.
"Sinyal-sinyal dukungan Presiden Jokowi terhadap Prabowo yang semakin menguat, nampaknya juga ditangkap dengan jelas oleh basis massa Jokowi. Berdasarkan analisis tabulasi silang yang dilakukan LSN, para pemilih dan relawan Jokowi dalam dua Pilpres sebelumnya dari waktu ke waktu semakin mantap menjatuhkan pilihannya pada Prabowo," ujarnya menambahkan
Sebaliknya pemili dan relawan Jokowi lambat tapi pasti meninggalkan dukungannya pada Ganjar. Saat ini 47,5% responden yang mengaku pemilih atau relawan Jokowi menjatuhkan pilihan pada Prabowo, sedangkan yang memilih Ganjar hanya 35,8%.
Selain dari basis massa Jokowi, Prabowo juga memperoleh bonus elektabilitas dari konstituen PDI Perjuangan. Memang persentase konstituen atau pemilih PDI-P yang mendukung Ganjar masih lebih besar daripada yang bermigrasi ke Prabowo.
Namun berdasarkan temuan survei LSN, dalam setahun terakhir persentase konstituen PDI-P yang memilih Ganjar terus menurun, sementara yang menjatuhkan pilihan pada Prabowo semakin membesar. Saat ini sudah lebih dari 38% konstituen PDI-P yang bermigrasi ke Prabowo dan tinggal 45,3% yang masih bertahan di kubu Ganjar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
"Mengapa basis massa Jokowi dan konstituen PDI Perjuangan banyak yang mengalihkan dukungannya ke Prabowo? Selain faktorJokowi Effect, banyak diantara mereka yang merasa lebih nyaman bernaung di bawah panji Prabowo daripada berlindung di kandang banteng," paparnya.
Masih kata Gema, Pernyataan secara terbuka untuk mendukung Prabowo dari sejumlah elit PDI-P maupun relawan Jokowi mengindikasikan bahwa tak sedikit diantara mereka yang merasa sudah kurang nyaman lagi mengikuti gerbong politik yang dikomandani oleh Megawati Soekarnoputri.
Prabowo Capres yang Unggul di Generasi Z
Generasi Z atau biasa disingkat Gen-Z adalah generasi yang lahir dalam rentang tahun 1997 hingga 2012. Kalau dalam kategori survei, mereka adalah responden dalam kelompok umur 17 s/d 20 tahun dan 21 s/d 24 tahun. Berdasarkan hasil survei LSN, responden dalam dua kelompok umur awal ini ternyata cenderung menjatuhkan pilihannya pada Prabowo Subianto.
Seandainya Pilpres dilaksanakan saat ini, sebanyak 39,8% responden kelompok umur 17 s/d 24 tahun yang mewakili Gen-Z mengaku akan memilih Prabowo Subianto. Sementara itu sebanyak 31,5ri mereka menyatakan dukungannya pada Ganjar Pranowo dan 23,4% lebih memilih Anies Baswedan.
"Mengapa Prabowo Subianto yang dari segi umur jauh lebih tua dari Ganjar dan Anies serta jarang mendemonstrasikan gimik-gimik politik yang menyasar anak muda, justru menjadi pilihan utama Gen-Z? Anak muda Indonesia ternyata termasuk dalam kategori pemilih rasional (rational voters) yang tidak mudah terjebak oleh politik pencitraan," katanya.
Dalam hal ini Prabowo dipandang oleh Gen-Z sebagai sosok pemimpin yang apa adanya, tulus, dan total fokus pada kepentingan dan persatuan nasional. Mayoritas dari Gen-Z juga mengapresiasi kinerja Prabowo sebagai Menteri Pertahanan RI sebagaimana ditemukan dalam survei LSN kali ini.
PDIP Nomor Satu, Gerindra Terancam
Hasil survei LSNjugamenunjukkan bahwa jika saat ini dilaksanakan Pemilu, PDI Perjuangan akan keluar sebagai pemenang dengan elektabilitas 19,2%. Namun dominasi PDI Perjuangan terus dibuntuti oleh perkembangan elektabilitas Partai Gerindra yang begitu progresif. Sebanyak 17,1% responden mengakuakanmemilih Partai Gerindra jika pemilu dilaksanakan saat ini.
Elektabilitas PDI Perjuangan cenderungstagnantbahkan sedikit menurun. Salah satu penyebabnya adalah tidak adanya faktor ekor jas (cottail effect). Ditunjukmya Ganjar sebagai capres ternyata tidak terlalu berpengaruh pada elektabilitas PDI Perjuangan.
Posisi Ganjar pada Pilpres kali ini berbeda dengan peran Jokowi pada Pemilu 2014 dan 2019. Pada dua Pemilu sebelumnyaJokowi Effect betul-betul menjadi faktor pendongkrak elektabilitas PDI Perjuangan sehingga memenangkan Pemilu dua kali beruntun.
"Kini hal yang sama tidak dapat dimainkan oleh Ganjar. Bahkan pasca dideklarasikannya Ganjar sebagai capres PDI Perjuangan justru banyak konstituen partai besutan Megawati itu yang hijrah mendukung capres partai lain," jelasnya.
Sementara itu Partai Demokrat, Partai NasDem dan Partai Golkar dengan selisih elektabilitas yang sangat tipis berebut posisi sebagairankingketiga.Siapa diantara tiga partai ini yang akan unggul dan menempatirankingketigapada Pemilu 2024 nanti, akan ditentukan oleh sejauhmana mereka mau bekerja keras memanfaatkan sisa tujuh bulan sebelum Pemilu 2024 berlangsung.
"Sedangkan Partai Perindodengan perkembangan elektabilitasnya saat inikelihatannya akan menjadi satu-satunya partainon parlemen yang bakal tembus ke Senayan. Sementara untuk partai baru, mengacu padatrendelektabilitas saat ini nampaknya masih belum ada satu pun diantara mereka yang berhasil masuk Senayan," kata Direktur LSN dengan tegas.
Berikut Hasil Survei LSN Keseluruhan:
Tingkat Elektabilitas Capres (Simulasi 4 Nama)
Prabowo Subianto 38,2%
Ganjar Pranowo 28,5%
Anies Baswedan 21,4%
Airlangga Hartarto 2,4%
Tidak Tahu/Undecided9,5%
Tingkat Elektabilitas Capres (Simulasi 3 Nama)
Prabowo Subianto40,5%
Ganjar Pranowo 30,8%
Anies Baswedan 22,4%
Tidak Tahu/Undecided6,3%
Tingkat Elektabilitas Capres (Simulasi 2 Nama/Head to Head)
Prabowo Subianto 52,8%
Ganjar Pranowo38,2%
Tidak Tahu/Undecided9%
Tingkat Elektabilitas Partai Politik Jika Pemilu Saat ini
PDI Perjuangan 19,2%
Partai Gerindra 17,1%
Partai Demokrat 10,1%
Partai NasDem 9,8%
Partai Golkar 9,6%
PKB 7,9%
PKS 7,7%
Partai Perindo 5,2%
PAN 3,5%
P P P 2.3%
Partai-Partai Lainnya 3,2%
Tidak Tahu 4,4%
Editor : Pahlevi