Optika.id - Pernahkah kalian melihat perilaku hewan, khususnya mamalia, yang terlibat dalam perkawinan sesama jenis? Dalam dunia Animalia, perkawinan sesama jenis ini bukanlah hal yang aneh. Perilaku seperti ini terjadi dalam berbagai spesies hewan dan memiliki tujuan sosial dan evolusi. Misalnya, memperkuat hubungan dalam kelompok serta mengurangi konflik.
Dikutip dari laman New York Times, Sabtu (21/10/2023) aktivitas seksual sesama jenis di dunia hewan ini diamati oleh para ilmuwan. Sebanyak lebih dari 1.500 spesies hewan, termasuk landak laut, jangkrik, lumba-lumba hidung botol dan bonobo melakukan aktivitas seksual sesama jenisnya. Menurut para peneliti, perilaku seksual sesama jenis ini telah ada sejak awal kerajaan hewan (kingdom Animalia).
Baca Juga: Melihat Makna Pahatan Fauna di Candi Borobudur
Akan tetapi, para ilmuwan tersebut mengungkapkan bahwa perilaku seksual sesama jenis ini berevolusi ketika mamalia mulai hidup dalam kelompok sosial.
Kendati perilaku tersebut tidak menghasilkan keturunan yang membawa gen hewan, akan tetapi para peneliti ini mengusulkan bahwa hal tersebut bisa membeirkan keuntungan evolusioner lainnya misalnya mengurangi konflik dalam kelompok sosial dalam kerajaan hewan.
"Itu mungkin berkontribusi untuk membangun dan mempertahankan hubungan sosial yang positif," kata Jose Gomez seorang ahli biologi dari Almeria, Spanyol dan juga seorang penulis studi ini.
Dalam studi yang dilakoninya, Gomez bersama dengan para rekannya yang terlibat dalam project ini mencaro pola evolusi besar yang menyebabkan perilaku seksual sesame jenis antar hewan mamalia. Para peneliti tersebut melakukan pengamatan dan survei terhadap 6.649 spesies mamalia mirip reptile sekitar 250 juta tahun yang lalu.
Adapun kriteria hubungan sesama jenis dalam penelitian ini didefinisikan mulai dari pacaran dan perkawinan hingga membentuk ikatan jangka panjang.
Baca Juga: Kaum Homoseksual di Jantung Peradaban Islam
Penelitian tersebut mencatat bahwa dari 6.649 spesies mamalia yang dijadikan objek penelitian, sekitar 261 spesies atau sekitar 4% di antaranya menunjukkan perilaku seksual sesama jenis ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Di sisi lain, dalam studi tersebut juga diungkapkan hasil spesies yang tersebar di seluruh cabang pohon evolusi menunjukkan bahwa hubungan sesame jenis ini muncul secara independen dalam setiap garis keturunan.
Adapun yang dimaksud dengan pohon evolusi yakni representasi visual dari hubungan evolusioner antara berbagai spesies atau kelompok organisme yang berkembang dari nenek moyang bersama kemudian bercabang menjadi berbagai garis keturunan seiring berjalannya waktu.
Para peneliti juga menyimpulkan berdasarkan studi yang dilakukan, anggota awal dari kelompok mamalia utama seperti kucing atau primata kemungkinan tidak terlibat dalam perilaku seksual sesama jenis. Namun, ketika garis keturunan baru berevolusi, beberapa dari mereka mulai menunjukkan perilaku tersebut.
Baca Juga: Al-Jahiz Menulis Praktik Homoseksual Dalam Islam
lebih lanjut, Gomez memaparkan alasan mengapa hewan mamalia bisa terlibat dalam konflik di berbagai situasi. Menurutnya, banyak mamalia yang mempunyai hierarki sosial di mana individu-individu bersaing untuk posisi peringkat yang lebih tinggi.
Dengan kata lain, hal tersebut bisa menimbulkan konflik untuk mempertahankan atau menaikkan peringkat dalam hierarki. Bahkan, karena alasan tersebut, hewan mamalia ini bisa melukai secara fisik satu sama lain.
Oleh karena itu, perkawinan sesama jenis menjadi salah satu cara mamalia mengelola dunia sosial mereka yang tidak stabil. Ini mungkin cara bagi mamalia membentuk ikatan untuk berdamai setelah perkelahian atau untuk mengalihkan agresi ke hubungan.
Editor : Pahlevi