Optika.id - Calon Presiden (capres) Prabowo Subianto memaparkan soal pentingnya ekonomi berbasis Pancasila yang sudah tertuang dalam Undang-Undang Dasar (UUD) 1945.
Menurut dia, ideologi ekonomi kapitalis neoliberalisme sudah tak laku lagi, bahkan di negara-negara barat. Untuk mencapai kemandirian ekonomi suatu bangsa, semuanya harus 'Made in Indonesia'.
Baca Juga: Prabowo Subianto Fokus Pangkas Anggaran Demi Pendidikan dan Swasembada Pangan
Lebih lanjut, Prabowo mengatakan konsek ekonomi Pancasila sebenarnya sudah diimplementasikan oleh Presiden RI Joko Widodo. Dalam presentasinya, Prabowo membuat isitlah 'Jokowinomics' atau ekonomi ala Jokowi.
"Ternyata Kokowi sudah melaksanakan hal ini. Beliau mewujudkan ekonomi Pancasila," kata dia dalam acara Sarasehan 100 Ekonom Indonesia yang diselenggarakan oleh INDEF dan CNBC Indonesia, Rabu (8/11/2023).
Baca Juga: Prabowo Desak Vonis Berat untuk Harvey Moeis: 'Rakyat Juga Tahu Ketidakadilannya!'
Lantas, yang dimaksud dengan Jokowinomics, menurut Prabowo, bisa dilihat dari beberapa kebijakan ekonomi yang saat ini sudah berlaku.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Beberapa yang disebut adalah program Kartu Indonesia Sehat (JKN/KIS) senilai Rp 46,5 triliun, Kartu Indonesia Pintar (KIS) senilai Rp 12,1 triliun, Kartu Sembako (BPNT) senilai Rp 45,1 triliun, Program Kerja Harapan (PKH) senilai Rp 28,7 triliun, dan BLT Dana Desa senilai 25ri Rp 70 triliun. Selain itu, Prabowo juga memuji kebijakan Jokowi dengan hilirisasi, subsidi listrik, BBM, dan LPG untuk rakyat miskin.
"Ini adalah negara berpihak membela orang miskin. Ini melindungi orang yang paling lemah. Puluhan juta orang sudah menerima manfaat ini," ia menuturkan.
Editor : Pahlevi