Bu Risma Yang Sabar Ya, Ini Politik

author Danny

- Pewarta

Rabu, 31 Jan 2024 09:12 WIB

Bu Risma Yang Sabar Ya, Ini Politik

Oleh: Cak Ahmad Cholis Hamzah

Surabaya (optika.id) - Bu Tri Rismaharini, alumni ITS yang berjaya merubah wajah kota Surabaya yang tadinya kumuh, sungai-sungaipenuh kotoran, orang mandi dan buang hajat, kota banjir kalau hujan menjadi kota yang bersih, indah, banyak taman-taman yang dibangundengan berbagai warna warni bunga, banjir juga diatasi. Orang yang lama meninggalkan kota Surabaya akanpanggling dengan kota Surabaya yang sekarang. Tapi memang keberhasilan bu Risma salah satunya karenaorangnya tegas cenderung kasar biladilihat dari budaya diluar kota Surabaya, Dan ketika dia diangkat menjadi Menteri Sosial sikapnya yang sering marah melihat hal-hal yang timpang, tidak bisa diterima masyarakat dan dituduh pencitraan. Tapi jujur, Bu Risma banyak menemukan kejanggalan di Kementriannya terutama soal data yang amburadul.

Baca Juga: Percobaan Pembunuhan Ke 2 Terhadap Trump

Kalau kita lihat laman Kementerian Sosial maka Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 110 tahun 2021 tentang Kementerian Sosial. Berdasarkan Peraturan Presiden tersebut, Kementerian Sosial mempunyai tugas menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang sosial untuk membantu Presiden dalam menyelenggarakan pemerintahan negara. Jadi tugasnya Bu Risma di Kementerian Sosial ini ya memang dalam hal urusan sosial, termasuk pemberian bantuan sosial bagi masyarakat yang membutuhkan.

Sayang akhir-akhir ini terutama menjelang Pemilu/Pilpres 2024 Presiden Jokowi tidak mengajak pembantunya yang memang dibidang sosial ini manakala Presiden Jokowi membagi-bagi bantuan sosial. Soal ini kemudian memunculkan kritikan dan tanggapan dari masyarakat luas dan menuduh Presiden Jokowi terlalu dalam dalam hal cawe-cawenya agar memenangkan putranya Gibran berjaya di pilpres 2024 ini. Bu Risma memang tidak pernah kelihatan di even bagi-bagi bansos pak Presiden itu. 

Tanggapan keras dari PDIP, partainya Bu Risma. Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto menjawab alasan Menteri Sosial, Tri Rismaharini yang akhir-akhir ini tidak diajak Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk mengurus program bantuan sosial (bansos). Dengan mengingat Ibu Risma ini sosok yang memiliki integritas tinggi, beliau tidak mau data-data Kemensos ini dipakai untuk kepentingan politik partisan, apalagi untuk memperjuangkan kepentingan keluarga, ucap Hasto Kristiyanto saat menemui awak media di Media Center TPN Ganjar-Mahfud, Jakarta, Selasa, (30/1/2024). 

Hasto memberikan contoh salah satu program bansos yang dinilai bermasalah dan telah menyalahgunakan data dari Kemensos. Program ini adalah Penyaluran beras untuk Rumah Tangga Miskin (Raskin).

Baca Juga: Asosiasi Pengusaha Juga Dipecah – Belah Seperti Parpol

Yang dipersoalkan adalah data untuk berasmiskin yang ternyata begitu tidak melalui Mensos di dalam prakteknya, banyak beras-beras Bulog ditempeli stiker pasangan Prabowo-Gibran, jelas Hasto.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Sehingga, Hasto menilai, pembagian bansos semestinya tak boleh dipolitisasi. Pun, dalam pelaksanaannya mesti melalui Kementerian Sosial. Selain itu, ia juga menganggap ketidakhadiran Risma sebagai bentuk integritas.

Menurut saya, yang kasihan itu pak Dr. Anak Agung Gede Ngurah Ari Dwipayana, M.Si. Koordinator Staf Khusus Presiden yang pintar ini, tutur katanya yang runtut dengan bahasa mudah dicerna menjadi tameng presiden Jokowi untuk memberikan justifikasi atau pembenaran atas kegiatan presiden Jokowi itu. Ari Dwipayana menyelesaikan pendidikan S1 nya di Jurusan Ilmu Pemerintahan Fisipol UGM (2003), master Ilmu Politik, dan tahun 2013 ia menyelesaikan gelar doktor di S3 Ilmu Politik Fisipol UGM. Pada tahun 2003, Ari mendirikan yayasan Uluangkep organisasi non-pemerintahan yang bergerak dalam penelitian dan pemberdayaan desa adat Bali. Buku yang telah ia terbitkanadalah Kelas dan Kasta: Pergulatan Kelas Menengah Bali diterbitkan Lapera Pustaka Utama. Ari Dwipayana saat ini menjabat sebagai Koordinator Staf Khusus Presiden RI.

Baca Juga: Oh Ternyata Itu Hanya Analisa To …

Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana itu mengakui Presiden Joko Widodo tidak mengajak Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini saat membagikan sejumlah bantuan sosial (bansos) akhir-akhir ini. Menurut Ari, bansos yang dibagikan Presiden akhir-akhir ini berkaitan dengan cadangan pangan. Sehingga, Kepala Negara langsung melibatkan Badan Urusan Logistik (Bulog) dan Badan Pangan Nasional saat membagikan bansos. "Karena terkait dengan cadangan pangan ya. Ada Bulog dan Badan Pangan. Jadi lebih pada hal itu, termasuk juga (sekaligus) mengecek mengenai keberadaan pangan di setiap daerah. Jadi yang diajak tentu berkaitan dengan itu," jelas Ari di Gedung Sekretariat Negara, Jakarta, Senin, (29/1/2024).

Padahal apapun argumentasinya, semua kegiatan yang menyangkut sosial maka pembantunya pak Presiden itu ya menteri Sosial.

Karena itu saya pribadi sebagai orang asli kota Surabaya bisanya hanya memberi saran kepada Bu Risma: yang sabar ya bu ini urusan politik.

Editor : Pahlevi

BERITA TERBARU