Semicolon, Tanda Baca Sekaligus Gerakan Kesehatan Mental

author Mei Nurkholifah

- Pewarta

Selasa, 20 Des 2022 17:59 WIB

Semicolon, Tanda Baca Sekaligus Gerakan Kesehatan Mental

Optika.id - Pernah mendengar istilahsemicolon? Dalam bahasa Indonesia, semicolon merupakan tanda baca yang digunakan sebagai pengganti atau pemisah kata penghubung dalam kalimat sejenis. Tanda ini biasanya diletakkan di bagian akhir klausa atau di tengah kalimat.

Semicolon adalah tanda baca berupa titik koma memiliki berbagai fungsi. Dalam bahasa Indonesia, semicolon digunakan sebagai pengganti atau pemisah kata penghubung pada bagian kalimat sejenis.

Namun, tanda semicolon tidak hanya berhubungan dengan tanda baca semata. Semicolon juga identik dengankesehatan mental. Bagaimana bisa? Ternyata semicolon merupakan tanda gerakan kesehatan mental di seluruh dunia yang biasa dikenal dengan sebutanSemicolon Project.

Gerakan Semicolon Project pertama kali diperkenalkan pada tahun 2013 oleh Amy Bleuel yang saat itu mengalami depresi berat karena kehilangan orang tuanya. Ia mendirikan gerakan ini untuk menghormati ayahnya dan ingin memberikan dukungan kepada orang-orang yang mengalami hal yang sama dengan dirinya.

Gerakan ini masih eksis hingga sekarang dan tanda semicolon pun menjadi erat kaitannya dengan gerakan kesehatan mental. Gerakan ini bertujuan untuk memberikan harapan kepada orang-orang yang sedang berjuang untuk mengatasi masalah gangguan mental, seperti suicidal thougt, melukai diri sendiri, kecanduan sesuatu, dan lain sebagainya.

Berdasarkan sumber dari postingan Instagram @studiodjiwa pada Selasa (20/12/2022), berikut ini adalah beberapatujuandari gerakan Semicolon.

1. Membantu dan menguatkan diri

Tujuan yang pertama adalah untuk membantu dan menguatkan diri untuk tidak melukai diri sendiri. Orang-orang yang sedang menghadapi permasalahan mental cenderung untuk melukai diri sendiri, sehingga gerakan ini dibuat untuk mencegah hal tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

2. Memberi harapan dan cinta

Tujuan kedua adalah untuk memberikan harapan serta cinta kepada orang-orang yang membutuhkan. Perasaan saling menyayangi dan mencintai dapat membuat seseorang merasa berharga dan tidak sendirian.

Harapan dan cinta adalah dua hal yang bisa kita berikan dan kita bagi kepada orang lain untuk membantu mereka melewati hari-hari yang berat.

3. Memberi dukungan dan bimbingan

Tujuan selanjutnya adalan untuk memberikan dukungan serta bimbingan kepada siapapun yang sedang berjuang dengan gangguan kesehatan mental yang mereka alami. Hal ini dapat dilakukan dengan saling berbagi cerita dan pengalaman serta berbagai tips untuk menghadapi situasi tertentu.

4.Membantu mengurangi stigma negatif

Tujuan terakhir adalah untuk membantu memerangi stigma negatif di masyarakat yang menganggap kesehatan mental sebagai sesuatu yang tidak penting dan sering diabaikan. Gerakan ini dapat membantu masyarakat untuk lebih memahami makna pentingnya menjaga kesehatan mental serta cara untuk membantu seseorang yang sedang mengalami gangguan kesehatan mental.

Editor : Pahlevi

BERITA TERBARU