Bhre Cakrahutomo Bakal Gantikan KGPAA Mangkunegara IX, Paundrakarna Cucu Soekarno Ngamuk di Medsos

Reporter : Aribowo
Bhre Cakrahutomo Bakal Gantikan KGPAA Mangkunegara IX, Paundrakarna Cucu Soekarno Ngamuk di Medsos

Optika.id. Surakarta-Suksesi kerajaan sering menimbulkan konflik dan perpecahan diantara anak raja. Sepeninggal KGPAA (Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya) Mangkunegara IX, tahta kerajaan Mangkunegaran Solo diperebutkan oleh dua putranya: GPH (Gusti Pangeran Harya) Paundrakarna Jiwo Suryonegoro, putra KGPAA Mangkunegara IX dengan Sukmawati Soekarnoputri, dan GPH Bhre Cakrahutomo Wiro Sudjiwo, putra KGPAA Mangkunegara IX dengan Prameswari Dalem (permaisuri) KGPAA Mangkunegara IX.

Beredar luas calon pengganti KGPAA Mangkunegara IX adalah GPH Bhre Cakrahutomo. Hal itu juga diungkapkan Kanjeng Raden Mas Haryo ( KRMH) Lilik Priarso Tirtodiningrat selaku Wedono Satrio Puro Mangkunegaran, beberapa waktu lalu.

Baca juga: Persis Solo Tentukan Nasib Jacksen di Pekan Kelima Liga 1

Lilik mengatakan jika penerus KGPAA Mangkunegara IX sudah mengerucut satu nama. Dia merupakan putra kakung dari prameswari dalem atau permaisuri KGPAA Mangkunegara IX Prisca Marina Haryogi Supardi.

"Iya, sudah mengerucut kepada pranata adat yang kita anut. Bahwa suksesi nanti akan dipegang oleh putra kakung dari prameswari dalem," katanya beberapa waktu lalu.

Satu nama yang sudah mengerucut ini untuk menguatkan. Hanya saja untuk selanjutnya harus ditentukan oleh kesepakatan bersama dari keluarga inti dan sederek dalem, urainya melengkapinya.

"Ini sifatnya menguatkan, itu masih digodok oleh putro dan sederek-sederek dalem. Kita tetap memakai sistem menghargai musyawarah biar terjadi mufakat," sambungnya.

Berita itu segera mendapat reaksi keras dari GPH Paundrakarna. Cucu Soekarno itu segera menulis keberatannya dalam akun instagram. 

"Bhre yang berpendidikan tinggi janganlah kamu berani-berani nggih, gunakan akal pikiranmu yang sehat secara baik dan benar, gunakan nalarmu dan gunakanlah hatimu dan nuranimu jika masih ada di dalam dirimu.

"Kamu haruslah sadar diri kami itu anak ragil /anak bungsu yang dijadikan alat ibu kamu untuk memenuhi egonya dan untuk mewujudkan ambisinya
semata ingin terus jadi ratu dan berkuasa lagi dengan menjadikan anak bungsunya jadi boneka (alat) sang ibunya".

"Aku merasa kasihan sama kamu Bhre, ibu tiri sayalah yang membuat hubungan baik saya dengan ayahanda saya, dengan sura dengan Bhre jadi tidak baik dan tidak sehat".

"Bhre,,ingat ya aku ini adalah putra tertua dari ayahandaku dan bukan ayahandamu. Jadi jangan berani-berani nggih dengan aku putra tertua yang jelas jelas sangat mirip dengan ayahandaku".

"Aku berempati sama kamu Bhre, kamu harus tau ibu kamu itu banyak mengarang cerita dan kebohongan-kebohongan,, Ya termasuk kamu itu adalah bagian dari kebohongan-kebohongan yang dia ciptakan dan dia sebarkan".

"Begitu lah Bhre Sang Pangeran Muda Sang Pewaris Tahta andalan ibunya".  

Baca juga: Kemenparekraf Hadirkan 24 UMKM dan 30 Industri Non UMKM di IWTCF 2022

"Dan Bhre, berpikirlah yang jernih dengan hati dan budi pekerti yang luhur,, Kasihanilah aku, mbak Menur, para Gusti-Gusti, Keluarga Puro Mangkunegaran yang asli, poro Abdi-poro Sentono-poro masyarakat kawaulo alit Puro Mangkunegaran nggih, Kasihanilah kami dan beliau-beliau yang sudah sepuh-sepuh nggih Bhre".

"Bhre,,andaikan saja kamu bukan anak dari ibu tiriku, maka kita berdua akan selalu baik-baik saja,,"

Berikut isi protes dari GHP Paundrakarna: 

[caption id="attachment_14086" align="alignnone" width="300"] protes dari GHP Paundrakarna[/caption]

Biar Saja. Sakarepe Kono

Secara terpisah Wedono Satriyo Pura Mangkunegara, KRMT Lilik Priarso Tirtodiningrat, mengomentari keberatan GHP Paundrakarna itu dengan sederhana. 

"Biar saja, sak karepe kono. Saya tidak punya wewenang untuk mengomentari itu," ujar Lilik, Minggu (23/1/2022).

Curhatan Paundra yang tak terpilih menjadi penerus takhta Raja Mangkunegaran itu diketahui

Baca juga: Kampiun Liga 2 2021, Ini Fakta Unik Persis Solo

, Lilik dari media massa. Tapi dari sini yang jelas tidak perlu ditanggapi. "Tidak perlu ditanggapi. Saya tidak punya wewenang ke situ," katanya.

Menurutnya, jika keluarga sudah paham. Untuk masalah prosesi Mangkunegaran masih menunggu diskusi atau musyawarah dari keluarga.

"Ditunggu saja kalau sudah fik. Ini keluarga masih berada di Jakarta dan keluarga sudah paham," pungkasnya.

Tulisan Aribowo

Editor: Amrizal Ananda Pahlevi

Editor : Pahlevi

Politik
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru