Rezim Bashar Al-Assad Runtuh, Israel Peringatkan Suriah Tak Dekati Iran

author Wildan Nanda

- Pewarta

Rabu, 11 Des 2024 05:43 WIB

Rezim Bashar Al-Assad Runtuh, Israel Peringatkan Suriah Tak Dekati Iran

i

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu

Optika.id - Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, memberikan peringatan keras kepada pasukan pemberontak Suriah agar tidak mengikuti langkah Bashar al-Assad dengan membiarkan Iran kembali menguatkan pengaruhnya di Suriah. Netanyahu menegaskan bahwa Israel akan melancarkan serangan jika hal tersebut terjadi.

Jika rezim ini mengizinkan Iran membangun kembali kekuasaannya di Suriah, mengirimkan senjata ke Hizbullah, atau menyerang kami, kami akan merespons dengan keras dan membuat mereka membayar mahal, ujar Netanyahu dalam video yang diunggah di X, seperti dilansir BBC, Rabu (11/12/2024).

Baca Juga: Kelaparan Mengancam Gaza: Toko Roti Tutup Akibat Kekurangan Pasokan

Ia juga menambahkan, "Apa yang terjadi pada rezim sebelumnya, akan terjadi pada rezim ini."

Iran merupakan sekutu utama Bashar al-Assad dan pendukung Hizbullah, yang telah mengirim ratusan pejuang untuk memperkuat rezim Assad selama perang saudara di Suriah. Hizbullah juga menjadi aktor penting dalam mempertahankan wilayah yang dikuasai Assad.

Baca Juga: Hizbullah Deklarasikan 'Kemenangan Besar' atas Israel

Pernyataan Netanyahu muncul setelah Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengonfirmasi bahwa mereka untuk pertama kalinya melakukan operasi di luar zona demiliterisasi di Dataran Tinggi Golan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Sementara itu, Mohammed Al Bashir ditunjuk sebagai Perdana Menteri sementara Suriah untuk memimpin pemerintahan transisi hingga 1 Maret 2025. Dalam pidato yang disiarkan televisi setempat, Al Bashir, seorang pemimpin pemberontak yang berperan dalam menggulingkan Bashar al-Assad, menyatakan akan memimpin kabinet kecil untuk memastikan kelanjutan layanan publik, terutama di sektor pemerintahan dan kesehatan.

Baca Juga: Paus Fransiskus Desak Penyelidikan Genosida Israel di Gaza, Ini Tanggapan Muhammadiyah

Al Bashir diketahui memerintah wilayah barat laut Suriah, yaitu Provinsi Idlib, sebagai bagian dari Pemerintahan Keselamatan Suriah, sebuah kelompok yang terkait dengan Hayat Tahrir al-Sham (HTS). Pengumuman ini diiringi pernyataan dari utusan khusus PBB untuk Suriah, Geir Pedersen, yang menekankan pentingnya kerja sama antara kelompok-kelompok di Suriah. Namun, ia mengakui masih terdapat tantangan hukum dan keamanan yang perlu diselesaikan.

Rezim Assad secara resmi tumbang setelah kelompok militan Hayat Tahrir al-Sham (HTS) menguasai pusat Damaskus pada akhir pekan lalu. Pemimpin HTS, Abu Mohammed al-Jolani, yang kini menggunakan nama aslinya, Ahmed al-Sharaa, menyampaikan pengumuman kemenangan atas "penaklukan Damaskus" sebagai simbol kebangkitan baru di kancah nasional Suriah.

Editor : Pahlevi

BERITA TERBARU