Perjuangan kemerdekaan dilakukan oleh berbagai elemen masyarakat tidak hanya politisi dan angkatan bersenjata. Para seniman juga terlibat di dalamnya. Pada koleksi arsip ANRI (Arsip Nasional Republik Indonesia) di tampilkan berbagai street art yang menghiasi dinding pada masa kemerdekaan sampai agresi militer kedua
Seniman yang turut berjuang pada masa kemerdekaan bukanlah dongeng semata. Banyak literatur yang merekam peran seniman dalam perjuangan kemerdekaan, seperti Affandi yang membikin poster propaganda Boeng Ajo Boeng!" menyemangati pejuang di daerah-daerah. Atau Hendra Gunawan yang ikut tempur di front Karawang-Bekasi dan membawa pulang puluhan sketsa peristiwa kemerdekaan.
Berbagai bentuk coretan dinding berbentuk street art yang berisi slogan kemerdekaan menghiasi sepanjang jalan kota besar di Indonesia dan kebanyakan berbagai street art tersebut tidak diketahui siapa pembuatnya atau terbuat secara anonim. Salah satu ungkapan dalam mural bertuliskan Freedom is the glory of any nation. Indonesia for Indonesian.
Arti dalam muatan mural tersebut adalah kemerdekaan adalah keinginan dari setiap bangsa tanpa penjajahan dan tanpa penghisapan. Foto tersebut diambil di jakarta tahun 1948.memang kebanyakan dalam berbagai kesenian Street art tidak memiliki pemilik resmi, dan bahkan dibuat secara kolektif.
Gambar diatas diambil di Singosari Malang, dalam kurun waktu 1947 dimana pada tahun tersebut memang masih berlangsung perang dunia kedua. Arti pada gambar tersebut adalah Ratu Whielmiena yang diinjak sepatu lars bersimbol nazi, dengan tulisan jika Belanda tidak suka dijajah jangan menjajah. Pesan dalam street art tersebut menggambarkan kondisi Belanda yang sedang diekspansi oleh Nazi.
kesenian memiliki peran penting dalam ruang publik, sebagai media alternatif untuk mengemukakan pendapat.
Editor : Pahlevi