Optika.id - Beberapa ulama dan tokoh Pemuda Islam Indonesia (PII) di Provinsi Lampung mendeklarasikan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Uno sebagai calon presiden di Pemilihan Presiden 2024.
Pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) Hidayatullah Roudhotus Solihin KH Soleh Bajuri mengatakan deklarasi tersebut sebagai bentuk ikhtiar untuk mewujudkan cita-cita bangsa agar memiliki pemimpin nasional yang amanah.
Baca juga: Amarah Sandiaga Uno Usai Tahu Tukang Parkir Liar Patok Tarif Rp300 Ribu di Istiqlal
"Kita hari ini berdoa dan berikhtiar untuk memiliki pemimpin nasional selanjutnya yaitu Sandiaga Uno. Bismillah, apapun yang terjadi berdasarkan ridho Allah," kata Soleh Bajuri dalam keterangannya, Rabu (2/2/2022).
Sandiaga Uno dinilai sebagai sosok yang bisa diterima oleh berbagai kalangan. Sebabnya, ia merupakan figur yang bisa berbaur dengan anak muda hingga ulama.
"Saya memandang beliau ini bisa berbaur dengan anak-anak muda, kyai, hingga ulama. Sehingga keinginan pesantren nantinya bisa terakomodir jika Sandiaga Uno jadi presiden," tambah Soleh Bajuri.
Sementara itu, Ketua Yayasan Hafiz Al-Quran Maulana Rosyid Bandar Lampung KH Syekh Rosyid Maulana yakin jika para ulama sudah turun melalui doa dan ikhtiar, maka Sandiaga Uno layak untuk memimpin Indonesia.
Baca juga: Menparekraf Sandiaga Uno Sebut Tapera Pil Pahit, Apa itu?
"Karena kalau ulama sudah turun melalui doa-doa yang luar biasa, ikhtiar, dan tahwil mimpi cocoklah Sandiaga Uno untuk memimpin negara ini supaya Rahmatan Lil Alamin," kata Syekh Rosyid.
Lebih lanjut, ia pun menambahkan kegiatan kali ini merupakan dukungan dari hati para ulama yang tergerak melalui istiqomah dan zikir. Ia pun berharap dukungan untuk Sandiaga Uno bisa mengantarkannya menjadi presiden.
"Ijtima ulama ini suatu yang luar biasa karena murni secara lahir dan batin. Kami tetap mendukung penuh Sandiaga Uno menjadi pemimpin yang dibuahi doa, inshaallah," tutupnya.
Baca juga: Sandiaga Uno Soal Jadi Pilihan Menteri Prabowo: Banyak Kandidat Lain!
Reporter: Pahlevi
Editor: Aribowo
Editor : Pahlevi