Optika.id Surabaya - Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi bersama Ketua Tim Penggerak PKK, Rini Indriyani mengunjungi beberapa kediaman anak-anak yang ditinggalkan oleh orang tuanya karena Covid-19, Sabtu (21/8) Kemarin.
Dimulai dengan mengunjungi Ellen, gadis kecil yang kedua orang tuanya meninggal. Wali Kota Eri ingin memastikan langsung kondisi mereka pasca ditinggalkan orang tuanya. Harapannya, Pemerintah Kota (Pemkot) dapat intervensi langsung demi masa depan anak-anak tersebut.
Baca juga: Eri Cahyadi Terbitkan SE Cegah Penyebaran Wabah MPOX
Eri mengatakan, berdasarkan data yang dimiliki Pemkot Surabaya, ada sekitar 1.400 keluarga yang meninggal karena Covid-19.
Dari jumlah tersebut, sekitar 600 keluarga sudah disurvei dan diverifikasi DP5A. Sedangkan sisanya, pemkot masih terus melakukan pendataan.
Kita masih hitung berapa jumlah anaknya dari data 1.400 keluarga tadi. Dari situ kita bisa memetakan berapa yang masih SD, SMP, dan SMA, kata Eri, Minggu, (22/8)
Kata dia, Pemkot Surabaya akan membangun asrama untuk ditempati oleh anak-anak itu. Di sana, pemkot dapat memantau perkembangan mereka.
Selain itu, lanjut Eri, Pemkot juga menjamin beasiswa untuk mereka hingga jenjang Perguruan Tinggi. Baginya, anak-anak itu merupakan calon pemimpin bangsa di masa depan, pemkot akan berjuang untuk masa depan mereka.
Mereka bisa tinggal di asrama jika mereka mau. Kita akan jamin pendidikannya meskipun mereka tidak tinggal di asrama. Tidak hanya pendidikan saja, tapi bagaimana mereka semua akan mempunyai keterampilan agar dapat bersaing nantinya, terangnya.
Sementara itu, kepada warga yang belum disurvei Pemkot, Eri berpesan agar mereka melaporkannya ke DP5A. Juga, bisa melalui Lurah maupun Camat di wilayahnya masing-masing untuk segera didata.
Baca juga: Mahdaly Baby and Kids Kini Hadir di Surabaya
Kesejahteraan warga merupakan yang utama bagi saya. Sekarang waktunya Surabaya sejahtera, tuturnya.
Lebih lanjut, Eri mengungkapkan untuk mengajak kepada seluruh warga Surabaya untuk meletakkan egoismenya dan bergotong-royong mewujudkan masa depan yang lebih baik untuk anak-anak itu.
Inilah waktunya kita meletakkan egoisme kita, meletakkan jabatan kita, meletakkan kelompok kelompok kita, bagaimana kita bisa bahu membahu, bagaimana kita gotong royong untuk masa depan mereka, jelasnya.
[caption id="attachment_1544" align="aligncenter" width="642"] Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi mengunjungi rumah Ellen (salah satu anak yang terdampak Covid-19)./Foto Humas[/caption]
Baca juga: Kerugian Capai 125 Miliar, KPK Usut Dugaan Korupsi Bansos Jokowi Saat Covid-19!
Sementara itu, Plt Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP5A) Surabaya, Antik Sugiharti, menjelaskan, bahwa pemkot akan memastikan hak anak-anak itu terpenuhi. Seperti, hak pendidikan, hak pengasuhan, dan hak kesehatan.
Kita pastikan mereka tetap bisa mendapatkan pendidikan yang layak. Tentunya kesehatannya juga, mereka harus mendapatkan intervensi kesehatan. Termasuk hak pengasuhan, seperti tadi yag disampaikan Pak Wali Kota, mereka harus ada keluarga yang bisa mengasuh, bisa melindungi, menjaga. Kalau tidak, maka pemkot akan memberikan tempat (asrama) yang bisa digunakan anak tersebut untuk tinggal, kata Antik.
Antik mengatakan, jika ada warga Surabaya yang ingin membantu dan bahkan ingin menjadi orang tua asuh untuk anak-anak itu, mereka dapat langsung ke kantor DP5A, menghubungi call center 112. Mereka juga bisa menghubungi hotline kami di nomor 08113345303, pungkasnya. (Ramadhani)
Editor : Pahlevi