Temuan Kluster COVID-19, Puluhan Sekolah SD-SMA di Pasuruan Hentikan PTM

Reporter : Jenik Mauliddina
Temuan Kluster COVID-19, Puluhan Sekolah SD-SMA di Pasuruan Hentikan PTM

Optika.id, Pasuruan - Sebanyak 13 sekolah di Kota Pasuruan menghentikan pembelajaran tatap muka (PTM) dan beralih ke pembelajaran jarak jauh (PJJ), seiring ditemukannya kluster-kluster sekolah.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Pasuruan, Dr Shierly Marlena saat dikonfirmasi membenarkan 13 sekolah harus melakukan PJJ karena temuan kluster di sekolah. Ditambah dengan angka positif di Pasuruan yang turut meningkat.

Baca juga: Pastikan PTM Aman, Kemendikbud Gandeng Kemenkes Pencegahan Hepatitis Akut

Upaya tracing masih terus dilakukan, saat ini totalnya ada 21 guru dan murid dari 13 sekolah yang terkonfirmasi positif covid. Saat ini sudah bisa dikatakan kluster sekolah. Kami pun melakukan penutupan untuk 13 sekolah yang terpapar COVID-19," ujar Shierly, Kamis (10/2/2022).

Menurut Dr Shierly, asal penularan virus COVID-19 di antara para guru dan murid ini juga beragam. Ada yang dinyatakan positif setelah dirawat di rumah sakit. Ada pula yang memang punya kontak erat dengan pasien covid dari kluster sekolah. 

Ada yang ditemukan positif saat sakit di RSUD Purut. Ada yang tertular dari orang tuanya yang jadi guru dan mengajar di SD Kebonsari, imbuhnya.

Meskipun begitu, Shierly memastikan dari 21 guru dan murid tersebut tidak ada yang sampai di rawat di rumah sakit. Mereka terkonfirmasi positif covid namun tanpa gejala atau OTG. 

Karena tanpa gejala, semuanya diisolasi dirumah masing-masing. Apalagi ada yang masih anak-anak juga, jelasnya.

Baca juga: Hetifah Sjaifudian: Adanya Penyebaran Hepatitis, PTM Boleh Asal Kantin Tutup

Lebih lanjut Shierly menyebutkan bahwa belasan sekolah yang ditutup tersebut terdiri dari jenjang SD, SMP, hingga SMA. Dari jenjang sekolah dasar, di antaranya SD Kebonsari, SD Krapyak, SD Tembokrejo, SD Sebani, SD Bugul Kidul, SD Karanganyar, SD Pekuncen, dan SD Petamanan.

Sementara untuk jenjang SMP, hanya SMP 3 dan SMP 5 yang ditutup. Kemudian di jenjang SMA, ada SMA 1, SMA 2, SMA 4, dan SMA Speam Putri. 

Untuk sekolah masih belum terpapar masih mengikuti kebijakan diskresi SKB 4 Menteri. Yakni melakukan PTM dengan maksimal kapasitas 50 persen, pungkasnya. 

Baca juga: PTM 100 persen di Surabaya Dianggap Berjalan Lancar

Reporter: Jenik Mauliddina

Editor: Pahlevi

Editor : Pahlevi

Politik
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru