Catatan Tiga Tahun Khofifah Emil: Turunkan Angka Kemiskinan

Reporter : Denny Setiawan
Catatan Tiga Tahun Khofifah Emil: Turunkan Angka Kemiskinan

Optika.id, Surabaya - Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jawa Timur dan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Jawa Timur mengadakan diskusi dengan sejumlah awak media terkait "Tiga Tahun Kepemimpinan Khofifah dan Emil Turunkan Kemiskinan di Jawa Timur".

Diskusi ini diadakan pada Selasa (15/2/2022) di Ballroom PWI Jatim.

Baca juga: Pilih Maju Pilgub, Khofifah Tolak Tawaran Kursi Menteri Kabinet Prabowo

Ketua PWI Jatim, Lutfil Hakim menjelaskan bahwa diskusi ini bertujuan agar kedepannya media dan pemerintah Jawa Timur mampu bersinergi untuk menekan angka kemiskinan.

"Saya ingin menyampaikan bahwa masalah ekonomi di Jatim ini sebenarnya bisa teratasi kalau penurunan angka kemiskinan bisa ditekan dengan menurunkan angka kemiskinan di setiap daerah, baik kota/kabupaten melalui desa-desa yang memiliki potensi wisata dan ekonomi. Hal itu juga bisa diwujudkan dengan wartawan dan media itu sendiri untuk branding desa wisata," kata Lutfil Hakim.

Mohammad Yasin, Kepala Bappeda Jatim mengatakan pertumbuhan pesat sektor UMKM jadi salah faktor turunnya angka kemiskinan di Jawa Timur.

"Angka kemiskinan di Jatim mengalami penurunan karena tumbuhnya sektor UMKM selama pandemi ini sedikit mengurangi jumlah orang miskin. Kontribusinya sangat tinggi apalagi didukung dengan program yang pas dari ibu gubernur," kata Yasin.

Yasin menambahkan, Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Jatim juga telah menjalankan program dan instruksi presiden terkait penurunan angka kemiskinan yang ekstrim.

"Beberapa program yang kita jalankan telah sesuai dengan instruksi bapak presiden yang menekankan bahwa harus fokus ke kemiskinan ekstrem. Kalau tidak bisa menambah pendapatan ya seharusnya bisa mengurangi beban pengeluaran warga miskin itu sendiri," imbuhnya.

Baca juga: Khofifah Ungkap Faktor Maju Pilgub Lagi dengan Emil, Nyaman itu Penting!

Pengamat Politik, Airlangga Pribadi mengungkapkan bahwa Khofifah dan Emil mampu menyelaraskan pertumbuhan ekonomi dan kesehatan di tengah kondisi pandemi COVID-19 seperti ini.

"Kepemimpinan Khofifah dan Emil ini mampu berjalan sesuai apa yang direncanakan. Terkait pertumbuhan ekonomi keduanya mampu menyelaraskan program kesehatan dan ekonomi ditengah situasi yang tidak normal ini," kata Airlangga.

Lebih lanjut Airlangga menjelaskan, keduanya memiliki jiwa kepemimpinan yang saling melengkapi sebagai gubernur dan wakil gubernur.

"Khofifah ini memiliki pondasi kepemimpinan yang cukup baik di mata masyarakat, ia juga punya gaya yang populis sebagai pemimpin. Sedangkan Emil punya potensi mengembangkan arus bawah dan dengan pendekatan ke kaum millenial," tandasnya.

Baca juga: Suara Demokrat di Jatim Anjlok, Emil Dardak: Tunggu Hasil Final

Reporter: Denny Setiawan

Editor: Pahlevi

Editor : Pahlevi

Politik
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru