Optika.id, Jakarta - Wakil Ketua DPR RI Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat (Korkesra) Muhaimin Iskandar menilai Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah layak meraih Nobel perdamaian dunia. Hal itu karena dua ormas keislaman di Indonesia tersebut, dinilai berjasa mencontohkan Islam yang damai dan toleran hingga ke mancanegara.
Indonesia hari ini rasakan nikmatnya toleransi, perdamaian, persaudaraan dan terbangunnya nilai-nilai kemanusiaan yang semakin menguat dan membumi di tanah air, juga atas ikhtiar dan kebersamaan NU dan Muhammadiyah di dalam peran sosial kemasyarakatan dan kebangsaan, ujar Gus Muhaimin sapaan akrabnya dalam konferensi pers di Media Center DPR RI, Gedung Nusantara II, Senayan, Jakarta, Rabu (16/2/2022).
Baca juga: 112 Tahun Muhammadiyah dan Harapan Masyarakat
Gus Muhaimin menambahkan, semangat Islam damai yang dihadirkan NU dan Muhammadiyah ini menjadi contoh yang diterapkan, mulai dari para cendekiawan, pemuka agama, hingga pemimpin negara dalam melaksanakan pemerintahan. Terlebih, dua ormas yang masing-masing memiliki slogan Islam Nusantara dan Islam Berkemajuan tersebut juga berjasa besar dalam memulihkan demokrasi dan HAM pada tahun 1998.
Di mana saat itu terjadi transisi konflik yang bersifat horizontal dan vertikal dari pemerintahan Orde Baru menuju era reformasi dan demokrasi. Keberhasilan yang mengatasi transisi dengan memulihkan demokrasi dan HAM bahkan Gus Dur akhirnya menjadi Presiden RI yang mengatasi konflik itu, tambah Gus Muhaimin.
Di sisi lain, dari sisi kualitas dan kuantitas lembaga pendidikan yang dikelola NU dan Muhammadiyah, jumlahnya sangat besar, bahkan bisa jadi terbesar jika dibandingkan dengan lembaga pendidikan global mana pun.
Juga di dalamnya terkandung ajaran-ajaran yang terus memajukan toleransi, kemanusiaan, dan keadilan. NU dan Muhammadiyah juga aktif menjadi motor pelaksanaan SDGs tahun 2030 untuk mencapai target-targetnya, urai politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini.
Baca juga: Khofifah: Muhammadiyah adalah Pilar Kemajuan Bangsa dan Kemanusiaan
Dengan demikian, legislator dapil Jawa Timur VIII tersebut meyakini rekam jejak kontribusi terhadap perdamaian NU dan Muhammadiyah akan tercatat dalam berbagai dokumen-nasional dan internasional, termasuk oleh parlemen Norwegia.
Saya juga yakin NU dan Muhammadiyah terbukti mengukir prestasi dan jasa besar di Indonesia maupun tingkat dunia. Saya ajak kepada seluruh masyarakat untuk sama-sama sukseskan dan mendorong cita-cita yang pertama ini. Semoga bisa tahun ini atau setidaknya di tahun depan yang akan datang. Memang butuh waktu kampanye, lobi, insiiasi untuk yakinkan Parlemen Norwegia, tutupnya.
Reporter: Denny Setiawan
Baca juga: Paus Fransiskus Desak Penyelidikan Genosida Israel di Gaza, Ini Tanggapan Muhammadiyah
Editor: Pahlevi
Editor : Pahlevi