Pakar ITS Ingatkan Fenomena Hujan Es Bisa Jadi Bencana Alam

Reporter : Jenik Mauliddina
Pakar ITS Ingatkan Fenomena Hujan Es Bisa Jadi Bencana Alam

Optika.id, Surabaya - Peneliti senior dari Pusat Penelitian Mitigasi Kebencanaan dan Perubahan Iklim (Puslit MKPI) Institute Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Dr Ir Amien Widodo MSi, berbicara tentang fenomena hujan es telah terjadi dua kali dalam waktu berdekatan di sejumlah wilayah Surabaya pada Selasa (22/2/2022) dan  Kamis (24/2/2022)

Ia mengingatkan masyarakat untuk waspada karena hujan es disertai angin kencang bisa berpotensi menjadi bencana alam dan bersifat merusak

"Hujan es ini bukan kali pertama terjadi di Indonesia, kondisinya semakin parah karena semakin banyak titik yang mengalami hal ini," ungkap dosen Departemen Teknik Geofisika ITS ini, Jumat (25/2/2022)

Amien memaparkan hujan es sangat berpotensi menjadi bencana alam dari yang sebelumnya hanya fenomena alam biasa. Amien menambahkan, hujan es yang berukuran besar dan lebih padat dapat membawa kerusakan bagi masyarakat seperti pecahnya kaca atau genting rumah.

"Namun, angin puting beliung yang datang bersamaan dengan hujan es yang lebih harus diwaspadai karena bersifat lebih merusak," ungkapnya.

Amien memaparkan, hail atau yang lebih dikenal dengan hujan es oleh masyarakat terjadi karena awan Cumulonimbus (Cb). Awan Cb ini memiliki ukuran yang sangat besar dan gelap seperti bentuk jamur.

Awan yang sering muncul dari awal hingga di akhir musim penghujan ini dapat menyebabkan hujan es karena aliran udara ke bawah yang cukup tinggi.

"Dengan didukung suhu permukaan yang rendah, hujan yang akan turun bisa berbentuk butiran es," jelas Amien.

Selain itu, Amien mengatakan, awan Cb juga dapat membawa angin puting beliung yang sangat kencang. Menurutnya, hal ini yang memperburuk akibat dari hujan es.

Sayangnya, hujan es yang terjadi tidak dapat diprediksi secara pasti akan terjadi kapan dan di mana, sehingga masyarakat tetap harus waspada terlebih saat musim hujan. Hal ini karena tidak selalu awan Cb membawa angin puting beliung dan menurunkan hujan es.

"Konstruksi bangunan harus lebih disiapkan untuk menghadapi hujan es yang disertai dengan angin puting beliung," pungkasnya.

Reporter: Jenik Mauliddina

Editor: Pahlevi

Editor : Pahlevi

Politik
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru