Twit Jokowi "Setop Perang", Dibanjiri Keluhan Netizen Soal Permasalahan Dalam Negeri

Reporter : Seno
images - 2022-02-26T104352.573

Optika.id - Situasi di Ukraina setelah Rusia melakukan invasi, menjadi sorotan para pemimpin dunia, tak terkecuali Presiden RI Joko Widodo.

Melalui cuitannya di Twitter, Jokowi menyerukan pernyataan tegas terkait konflik yang terjadi antara Rusia dan Ukraina.

Baca juga: Ukraina: Ribuan Tentara Telah Menyerbu Kacaukan Rusia

Pernyataan Jokowi itu mendapat banyak komentar dari berbagai pihak, salah satunya pegiat media sosia, Helmi Felis. Dalam pernyataannya, Jokowi meminta agar perang dihentikan lantaran akan menimbulkan bahaya dan kesengsaraan pada umat manusa.

"Setop perang. Perang itu menyengsarakan umat manusia, dan membahayakan dunia," kata Jokowi dikutip Optika.id dari cuitan di akun Twitter pribadinya @jokowi, Jumat (25/2/2022).

[caption id="attachment_17088" align="alignnone" width="288"] Tangkapan layar twit Presiden Joko Widodo. (Istimewa)[/caption]

Alih-alih mendukung statement Jokowi yang mengecam perang, Helmi justru melontarkan komentar pedas. Menurut Helmi, apa yang diungkapkan Jokowi melalui akun media sosial Twitter-nya itu sangatlah memalukan.

Secara tidak langsung, Helmi menyebut jika admin media sosial Jokowi tidak berkualitas. Dia menilai jika cuitan presiden RI soal perang tersebut lebih buruk dari cuitan para buzzer.

"Kalo pak Jokowi butuh admin yang lebih berkualitas hubungi saya Ini tweet @jokowi memalukan sekali. Ini bahkan lebih buruk dari Buzzer harga seribu per tweet. Hubungi saya aja pak, WANI PIRO? (Bakal digoreng nih tweet gue)," sambungnya.

Banyak netizen yang menyerbu kolom komentar orang nomor satu di Indonesia itu untuk membahas persoalan dalam negeri.

Permasalahan itu adalah mengenai kelangkaan minyak goreng, tahu, dan tempe. Selain itu, warganet juga meminta Jokowi untuk fokus mengurus BPJS Ketenagakerjaan yang menuai kontroversi lantaran JHT hanya bisa cair saat pekerja berusia 56 tahun.

Tak sampai di situ, warganet juga banyak yang mengirimkan meme mengenai persoalan tersebut. Salah satunya dengan menggunakan foto Presiden Rusia saat sedang berpidato mengenai invansi ke Ukraina.

[caption id="attachment_17085" align="alignnone" width="300"] Tangakapan layar komentar netizen. (Istimewa)[/caption]

"Udah diingetin sama Lord Putin, jangan banyak cingcong. Urus dulu minyak tahu tempe dll," tulis netizen.

Dalam meme itu, seorang warganet menuliskan pesan ke Pemerintah Indonesia yang seolah-olah diucapkan Presiden Putin. Pesan ini adalah meminta pemerintah fokus mengurus minyak goreng dan BPJS Ketenagakerjaan, alih-alih masalah perang.

"Terkait konflik Rusia dan Ukraina, Presiden Putin juga mengingatkan ke Pemerintah Indonesia agar tak usah ikut campur. Katanya urus aja dulu masalah minyak goreng dan BPJS Ketenagakerjaan. Terima kasih," tulis meme tersebut.

Ada juga warganet yang mengirimkan gambar satu kotak ikan asin ke kolom komentar Presiden Jokowi. Warganet ini menyebut rakyat Indonesia juga dalam kondisi perang soal minyak sampai JHT, sehingga hanya bisa makan ikan asin.

"Maklum pak, rakyat makan ikan asin. Memangnya kita staf khusus bisa makan di restoran mewah. Itu lagi war pak kita, ngantri minyak goreng, nunggu JHT umur 56 tahun baru cair dan masih banyak lagi pak. Sudah sangat menyengsarakan rakyat kecil. Tolong perhatikan rakyat ya pak," sentil netizen.

Selain meme, berikut kritikan warganet yang meminta Jokowi fokus urus rentetan masalah serius di Tanah Air:

"Rasah melu melu. Rakyatmu ngantri minyak goreng mengko dirudal Putin," celutuk netizen.

"Jangan bantu Ukraina pak, jelasnya jangan ikut campur. Masalah minyak goreng aja belum selesai. Wapres aja ilang. Kalau-kalau nanti bantu Ukraina, bukan cuma wapres yang ilang tapi penduduk Indonesia ilang semua," komentar netizen.

"Pak urusin minyak goreng stabil dulu, jangan urusin perang soviet. Minyak goreng mahal, BPJS masalah, JHT masalah, tempe goib, kok malah elektabilitas naik. Heran," tambah yang lain.

"Pak maaf, pikirin aja toa masjid sama BPJS dan minyak goreng pak. Jangan ikut campur urusan negara lain," saran netizen.

"Perhatian ke negara lain boleh, tapi tidak mengalahkan perhatiannya kepada rakyatnya sendiri pak Jokowi yang sedang mengalami kesulitan kebutuhan pangan," tegur warganet. "Di Indonesia tidak ada perang pak, tapi rakyatnya tetap sengsara. Kenapa tuh pak?" sindir netizen.

Pandji Sindir Jokowi yang Tak Memberikan Mention dalam Twit-nya

Baca juga: Pakar Hukum: Cawe-cawe Jokowi Harusnya Haram!

Selain itu, komika Pandji Pragiwaksono justru terlibat 'perang' dengan netizen. Hal itu terjadi pada saat Pandji Pragiwaksono turut mengomentari unggahan Jokowi tersebut bersama netizen yang lain.

"Level Presiden mah jangan no mention Pak," ucapnya melalui akun @pandji. Tak disangka, komentar tersebut dibalas oleh salah satu netizen yang memberikan pembelaan kepada Jokowi.

"Kalo mention justru malah memihak dooong. Lebih baik begini, no mention. Sebab kalo mention salah satu Indonesia jadi keliatan berpihak, berbahaya buat kita sendiri," tutur pemilik akun @oja**oo.

Tak tinggal diam, Pandji Pragiwaksono kembali membalas komentar netizen tersebut. "Bro dengan bilang beliau gak setuju perang, itu udah jelas keberpihakannya. Sekjen PBB aja jelas bilang ke Putin untuk jangan perang. Jelas ngomong ke siapa. Setuju perang = Pro Putin. Ga setuju perang = Kontra Putin. Kocak lu," katanya.

Saling berbalas komentar pun terjadi, karena netizen tersebut kembali menyanggah pernyataan Pandji Pragiwaksono.

"Seenggaknya gak pake mention bang. Kalo POTUS dan Boris kan jelas tuh mereka mention Russia it self. Maksud gue kaya gitu yang dimaksud mentionnya," ujarnya.

Mendapat komentar tersebut, Pandji Pragiwaksono justru dibuat bingung dan mempertanyakan komentar netizen itu.

"?? Elo tuh ga baca tweet gue & tweet elo sendiri ya?" ucapnya. Netizen tersebut kemudian kembali membalas komentar Pandji Pragiwaksono dengan memberikan penjelasan.

"Gini bang. Kalo secara jelas Pak Jokowi mention Putin. Itu menurut gue berbahaya buat indo yg politik LN nya non-blok. Dengan bilang Perang berbahaya buat kemanusian, itu brti Pak Jokowi menghimbau kedua pihak menahan diri. Efeknya panjang kalo harus mention salah satu," tuturnya.

Akan tetapi, komentar tersebut tidak mendapat tanggapan lagi dari sang komika, karena Pandji Pragiwaksono tak memberikan balasan.

Dubes Ukraina Dorong Indonesia Bersuara Lantang

Duta Besar Ukraina untuk Indonesia, Vasyl Hamianin, mendorong Indonesia bersuara lantang terkait invasi Rusia ke wilayahnya. Tetapi Presiden Joko Widodo hanya menuliskan cuitan soal setop perang lewat akun twitter-nya. Pernyataan Vasyl Hamianin itu disampaikan dalam jumpa pers virtual, Kamis (24/2/2022). Vasyl awalnya bercerita mengenai perjuangan Indonesia dalam mempertahankan kemerdekaan.

Baca juga: Rusia Tingkatkan Serangan di Ukraina, Manfaatkan Keunggulan Senjata

"Spirit bangsa Indonesia tentang kebebasan, kemauan, kesiapan Indonesia untuk mempertahankan tanah airnya, berjuang untuk tanah airnya, untuk menjadi merdeka, untuk bebas, untuk memastikan tujuan mereka, masa depan mereka masa depan untuk anak-anak mereka," kata Vasyl.

Dia mengaku mengagumi nilai-nilai Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika. Dia pun kerap menceritakan spirit bangsa Indonesia itu ke Ukraina.

"Saya mengagumi spirit Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, semangat para pahlawan Indonesia dan, percayalah, saya menyampaikan pesan ini ke Ukraina setiap waktu dan Ukraina tahu ini," ujar Vasyl.

Barulah dia menyampaikan keinginannya agar Indonesia bersama Ukraina. Vasyl menyebut Indonesia bukan hanya pemimpin region,tapi juga berpengaruh di dunia.

"Kita ingin bangsa Indonesia bersama kami, Indonesia sekarang bukan hanya pemimpin regional, bukan hanya pemimpin ASEAN, tapi saya katakan akan menjadi kekuatan dunia yang mempunyai pengaruh di Asia Tenggara dan global," ujar Vasyl.

Dia berharap Indonesia menyampaikan sikapnya mengenai kondisi terkini. Dia yakin banyak negara di dunia akan mendengarkan Indonesia.

"Saya pikir, jika Indonesia bersuara, tidak ada seorang pun, tidak ada negara, tidak region mana pun, tidak ada pemimpin mana pun yang akan mengabaikannya. Apa yang kami benar-benar harapkan dari Indonesia untuk bersuara dengan lantang dan percaya diri," ujar Vasyl.

Diketahui, Indonesia mengecam keras segala tindakan operasi militer yang dilancarkan Rusia ke Ukraina. Indonesia mengimbau agar kedua belah pihak menempuh jalan perundingan dan diplomasi untuk mencapai kesepakatan damai. Indonesia juga akan mengerahkan segala cara untuk menjamin keselamatan para WNI yang ada di Ukraina.

Reporter: Pahlevi

Editor: Aribowo

Editor : Pahlevi

Politik
Trending Minggu Ini
Sabtu, 14 Sep 2024 18:18 WIB
Jumat, 13 Sep 2024 08:24 WIB
Senin, 16 Sep 2024 11:12 WIB
Berita Terbaru