Pendanaan LMAN Pada PSN Capai Rekor Tertinggi

Reporter : Denny Setiawan
Pendanaan LMAN Pada PSN Capai Rekor Tertinggi

Optika.id, Jakarta - Pendanaan lahan yang dilakukan Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN) pada Proyek Strategis Nasional (PSN) di 2021 lalu, berhasil mencapai Rp22,86 triliun.

"Angka tersebut tumbuh 14,54 persen dari 2020 senilai Rp19,95 triliun. Angka itu, merupakan angka penyaluran pendanaan tertinggi sepanjang sejarah LMAN," kata Direktur Jenderal Kekayaan Negara Kementerian Keuangan, Rionald Silaban, dalam webinar Road to G20: Infrastruktur Untuk Indonesia, Rabu (2/3/2022).

Menurut Rionald, tanah-tanah yang dibayarkan LMAN itu nantinya akan dicatat sebagai barang milik negara. Maka diharapkan dalam melaksanakan kegiatan pengawasan, pengamanan, dan pengendalian atas tanah tersebut, dilakukan secara teliti.

"Jangan sampai tanah yang kita bebaskan dikuasai oleh pihak yang tidak berhak, karena tentu akan berpotensi menghambat proses konstruksi," tegasnya.

Rionald menambahkan, dari pendanaan lahan sebesar Rp22,86 triliun, kebutuhan lahan dan target pembangunan infrastruktur nasional sangat besar sehingga prioritas dalam pembangunan infrastruktur perlu betul-betul diperhatikan.

"Hal itu, dimaksudkan agar target penyelesaian infrastruktur di 2024 dapat dipenuhi. Terutama di tengah keterbatasan fiskal pemerintah, dengan berbagai prioritas lain yang harus dipenuhi oleh anggaran pendapatan belanja negara (APBN)," ujarnya.

Pada kesempatan yang sama, Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu), Suahasil Nazara, mengatakan bahwa pembangunan infrastruktur merupakan kunci untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dalam jangka panjang karena memiliki multiplier efek yang tinggi.

Suahasil menilai, pembangunan infrastruktur adalah kunci mendorong pertumbuhan ekonomi jangka panjang. Oleh sebab itu, pemerintah membangun infrastruktur yang mendorong mobilitas, produktivitas, konektivitas, akses dan bersifat sustainability antargenerasi.

Suahasil menegaskan, pembangunan infrastruktur terus didorong di tengah pandemi COVID-19 karena pemerintah ingin meningkatkan kesejahteraan masyarakat agar Indonesia tidak terjebak dalam middle income trap.

Kita harus memikirkan detil bagaimana kita akan terus membangun infrastruktur di tengah kondisi pandemi, ujarnya.

Reporter: Denny Setiawan

Editor: Pahlevi

Editor : Pahlevi

Politik
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru