Optika.id - Sosok pemimpin Sunda Empire Rangga Sasana atau yang akrab disapa Lord Rangga membuat beberapa pernyataan yang kontroversial di awal kemunculannya di publik.
Dalam kasus perang yang sedang terjadi saat ini, antara Rusia dan Ukraina. Lord Rangga pernah mengklaim bahwa hanya Sunda Empire yang mampu menghentikan senjata nuklir. Ia juga menyebut keberadaan Sunda Empire telah melahirkan tatanan bumi baru yang menyelamatkan bumi dan umat keseluruhan.
Melihat hal tersebut Optika.id, Jumat (4/3/2022), mencoba merangkum beberapa pernyataan kontroversi Lord Rangga yang bisa saja terjadi:
- NATO Dibentuk atas Tatanan ABCD
Menurut Lord Rangga NATO dibentuk atas tatanan ABCD. Ia menjelaskan satu persatu makna tatanan ABCD yang dimaksud.
"NATO dibentuk pada posisi setelah peranmg dunia kedua atas dasar tatanan ABCD," ucap Rangga.
Untuk huruf A maksudnya adalah Amerika. Sementara huruf B memiliki makna British atas perintah militer.
"Dasarnya dari mana? Kali Kerawang itu dibelah. Kali Kerawang ke sana yang kemarin dapat duit banyak," tutur Rangga.
Selanjutnya, huruf C memiliki makna Canada. Maksudnya Canada sebagai negara di bawah Inggris dengan pasukan militer.
"D itu Bandung sebagai diplomatik. Zamannya dari dulu. Makanya badannya itu, harus kita buka Bandung. Kalau gubernur nggak tahu Sunda Empire, jangan jadi gubernur," ungkapnya.
- PBB dan Pentagon Lahir di Bandung
Rangga Sasana meyakini bahwa Perserikatan Bangsa Bangsa dan Pentagon lahir di Bandung. Ia menilai selama ini masyarakat Indonesia sudah ditipu dengan sejarah yang telah diputar balikkan.
"PBB lahir di Bandung, Pentagon lahir di Bandung. Perlu tahu sejarah Indonesia," kata Rangga.
Ia juga menyebut bahwa banyak sejarah Indonesia yang diplesetkan di zaman Presiden Soekarno. Petinggi Sunda Empire ini meyakini bahwa PBB berada di bawah kekuasaan kekaisarannya.
"Sayang sekali Republik Indonesia di zaman Bung Karno telah diplesetkan atas sejarahnya. Berkaitan kedaulatan Indonesia saat Bung Karno juga ditinggalkan PBB," katanya.
- Kendalikan Nuklir
Rangga mengklaim Sunda Empire mampu menghentikan nuklir dan mengubah tatanan dunia.
"Satu contoh yang tadi saya bilang, yang bisa hentikan atas nuklir tidak diledakkan adalah Sunda Empire dan saya akan umumkan itu, segera. Dan segera dalam waktu dekat ini akan diumumkan sebuah sistem yaitu empire system dan Jack Ma dan Bill Gates ada di sana," kata Rangga
"Harapan ke depan adalah bagi kami, Sunda Empire adalah menginginkan negara-negara dan pemerintahan seluruh dunia. Di mana adalah kaitan pada persoalan adalah yang diatur adalah manusia mengikuti sebuah sistem internasional, yaitu sistem Sunda Empire. Di mana proses tatanan bagi kaitan keseluruhan itu bersama-sama mewujudkan apa yang ditentukan oleh Allah Yang Maha Berkuasa," harapnya.
- Bumi Berakhir 15 Agustus 2020, Negara Harus Daftar Ulang
Dalam sebuah wawancara, Raden Rangga menyebut negara harus melakukan daftar ulang pada Agustus 2020. Namun memang tak dijelaskan secara utuh negara mana dan kepada siapa melakukan daftar ulang.
"Hari ini program pelaksanaan mengangkat proses bahwa teritorial di dalamnya Indonesia di dalamnya Bandung cop diplomatik Sunda sampai pada saatnya 15 Agustus 2020 seluruh negara harus mendaftar ulang atas penyelesaian utang-utang di bank dunia, maka itu kita siapkan segala sesuatunya," ucap Rangga.
Prediksi Serial Kartun The Simpsons
Serial kartun komedi asal Amerika The Simpsons yang tayang pada 1989 sering memunculkan potongan adegan yang secara tidak sengaja terjadi dimasa depan. Seperti seakan bisa memprediksi kejadian di masa depan.
Berikut yang Optika.id rangkum kejadian yang terjadi di dunia nyata dalam kartun The Simpson.
Donald Trump Jadi Presiden Amerika
Pada tahun 2000, 16 tahun sebelum pengumuman yang sebenarnya, The Simpsons sudah memprediksi bahwa Donald Trump akan mencalonkan diri sebagai presiden dan mereka bahkan berhasil memprediksi bahwa dia akan menang.
Disney Membeli 20th Century Fox
Kembali pada tahun 1998, pencipta The Simpsons menunjukkan Homer membuat skrip. Skrip ini diproduksi oleh 20th Century Fox tetapi dalam episode tersebut, Anda dapat melihat bahwa ada tanda di depan kantor pusat studio yang bertuliskan "sebuah divisi dari Walt Disney Co." Faktanya, Disney benar-benar membeli 20th Century Fox seharga $ 52,4 miliar 19 tahun kemudian.
Perang Rusia vs Ukraina
Episode The Simpsons musim 9 episode ke-19 berjudul Simpson Tide yang mengudara pada 29 Maret 1998, awalnya hanya berfokus pada Homer Simpson ketika ia bekerja sebagai kru kapal selam Angkatan Laut AS setelah dipecat dari pekerjaan sebelumnya.
Adegan demi adegan konyol ditampilkan dalam serial kartun ini, sampai akhirnya Homer Simpson tak sengaja membuat kapten kapal yang sedang berada di dalam lajur torpedo, dilesatkan bak misil hingga menabrak kapal selam Rusia di perairan negara tersebut.
Sejumlah adegan susulan yang tak kalah konyol disajikan. Permasalahan Homer Simpson tersebut berujung pada pengakuan Rusia di sidang PBB bahwa Uni Soviet sebenarnya belum pecah.
Adegan lalu menampilkan Benteng Kremlin dipenuhi bendera Rusia dan mengeluarkan banyak tank dari dalam karavan serta sejumlah pasukan yang bersiaga. Kemudian, Tembok Berlin kembali didirikan dan jenazah Vladimir Lenin bangkit bak zombie
Peristiwa 11 September di New York.
Memang peristiwa ini menyisakan banyak kesedihan dan kontroversi. Namun, bagaimana jika kartun The Simpsons juga telah memprediksi itu? Dalam episode New York City Against Homer, terlihat seakan-akan pengarang cerita dan pengarah kartun ini seakan-akan tahu tentang kejadian ini.
Secara signifikan terlihat tulisan "New York", "Sembilan", serta gedung kembar yang juga dianalogikan sebagai angka 11. Dari situ banyak yang percaya bahwa itu adalah sebuah peringatan akan ada kejadian tidak mengenakkan di New York pada tanggal 9/11 yang berlokasi di gedung kembar.
Korupsi Federasi Sepakbola Dunia, FIFA
Pada episode dengan judul You Dont Have to Live Like a Referee, yang ditayangkan pada Maret 2014. The Simpsons menggambarkan adanya salah satu pihak dari federasi sepakbola dunia sedang berusaha menyuap Homer dengan sejumlah uang untuk membantunya menutupi kasus korupsi federasinya. Kemudian, Homer menolak dan ternyata telah menghubungi intel untuk menangkap orang itu.
Kasus serupa akhirnya terjadi pada 2015, di mana beberapa petinggi FIFA tertangkap oleh FBI. Mereka pun terjerat akibat kasus korupsi dan suap dalam asosiasi sepak bola dunia itu. Kemudian, ketuanya sendiri, Sepp Blatter pun dipaksa untuk mundur dari posisinya.
Reporter: Denny Setiawan
Editor: Pahlevi
Editor : Pahlevi