Unair Targetkan Sampai Tahun 2030, Penuhi 17 Indikator SDGs Center 

Reporter : Jenik Mauliddina
Unair Targetkan Sampai Tahun 2030, Penuhi 17 Indikator SDGs Center

Optika.id, Surabaya - Sustainable Development Goals (SDGs) Center Universitas Airlangga (Unair) Surabaya kini mematok 17 indikator untuk mengkoordinasikan kegiatan aktivitas SDGs maupun riset di kampus.

Head of SDGs Center, Bayu Arie Fianto SE MBA PhD, mengatakan, SDGs center milik Unair menjadi satu dari 26 center di Indonesia. Tujuannya, agar lebih tertata dan bisa diukur demi mewujudkan peradaban global yang lebih adil, damai, sejahtera, dan berkelanjutan sebagai pelaksanaan prinsip bebas dan aktif di dunia.

Baca juga: 14 Ribu Calon Mahasiswa Ikuti UTBK di Unair

"Terutama pada 17 indikator SDGs ini akan dicapai, mudah-mudahan sampai tahun 2030, tinggal 8 tahun lagi," katanya kepada wartawan, Kamis (10/3/2022).

17 Indikator SDGs Unair antara lain:

  1. Tanpa kemiskinan, tanpa kelaparan, 
  2. Kehidupan sehat dan sejahtera
  3. Pendidikan berkualitas
  4. Kesetaraan gender
  5. Air bersih dan sanitasi layak
  6. Energi bersih dan terjangkau
  7. Pekerjaan layak
  8. Pertumbuhan ekonomi
  9. Industri inovasi dan infrastruktur.
  10. Berkurangnya kesenjangan
  11. Kota dan pemukiman yang berkelanjutan
  12. Konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab
  13. Penanganan perubahan iklim
  14. Ekosistem lautan, ekosistem daratan
  15. Perdamaian keadilan
  16. Kelembagaan yang tangguh
  17. Kemitraan untuk mencapai tujuan.

Di SDGs Unair ini juga akan mengajari pendidikan terkait dengan SDGs. Seperti bagaimana masyarakat peduli, dan bagaimana harus mencapai tujuan-tujuan. Mulai dari mengentas kemiskinan sampai partnership mencapai goals 17 indikator.

"Unair ingin mempercepat ditata dan dikelola dalam satu center, sehingga lebih bisa dikoordinasi. Tentunya visi dari SDG center Unair berorientasi global, berkontribusi lokal dan nasional. Di sini sesuai dari arahan dari Bappenas ada pilar SDGs. Baik pilar sosial, pilar ekonomi, pilar environment atau lingkungan dan pilar tentang law and government tata kelola." jelasnya.

"Terutama kalau Jawa Timur itu masyarakat lokal yang masih terbelakang dan butuh bantuan di Indonesia. Kemudian terkait impact dampaknya seperti apa, itu kriteria SDGs center untuk kita bisa fokus ke sana," ujarnya.

Baca juga: Halal Bihalal, Khofifah Ingin Unair Jadi Kampus Top Dunia

Melalui tata kelola kampus, kampus yang lebih green, kampus yang lebih hemat energi dan lainnya. Pihaknya juga sudah banyak kerja sama, baik dari civitas akademik, individual atau fakultas masing-masing. Isu-isu SDGs Unair melalui satu wadah center ini, kemudian menyamakan koneksi dari fakultas dan expert dengan pengambil kebijakan. 

"Kita salah satu center yang terdaftar dari 26 center di kampus Indonesia saling sharing best practices. SDGs di kampus ini ada apa saja, Unhas, Unpad, UI, atau bisa kolaborasi kampus tersebut dengan Unair. Arahan dari Bappenas tentang SDGs ini max maker praktis di kampus SDGs lain bisa diadopsi atau saling membuka peluang sesama center," urainya.

Ia berharap, bisa semakin mempercepat aktivitas SDGs yang ada di Unair, termasuk riset, pengajaran, pengabdian masyarakat, kolaborasi dengan lembaga lain, dan go internasional. 

"Selain itu, bisa mendorong individu untuk peduli dengan adanya tujuan bersama yang dicanangkan semua negara pada 2030.Terlebih kita menghadapi pandemi, atau krisis geopolitik yang ada saat ini. Tentu saja memukul mundur untuk mencapai ini, dengan adanya ini kita sama aware dan bangkit," harapnya.

Baca juga: Berikut Keketatan dan Daya Tampung Prodi Soshum UNAIR

Reporter: Jenik Mauliddina

Editor: Pahlevi

Editor : Pahlevi

Politik
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru