"Muhammadiyah dan kelompok Nasionalis ( PDIP) memiliki hubungan spesial. Fakta tersebut dapat ditelusuri dalam lintasan sejarah bangsa Indonesia, dimana Ir. Soekarno (Presiden Indonesia pertama dan Bapak Nasionalis) menikah dengan Ibu Fatmawati aktivis perempuan Muhammadiyah (Putri dari Ketua Muhammadiyah Bengkulu), disaat Bung Karno menjadi tahanan politik Belanda.
Perkawinan Bung Karno dan Ibu Fatmawati memiliki putra putri diantaranya adalah Megawati Soekarnoputri (saat ini Ketum PDIP). Sejarah ini membuktikan bahwa Muhammadiyah dan PDIP memiliki hubungan spesial", Kata Dr. Sri Untari Sekretaris DPD PDIP Jatim.
Lanjut beliau, dari penggalan sejarah tersebut maka kami PDIP Jatim mengajak dan membuka kesempatan bagi kader-kader Muhammadiyah untuk bergabung dan berjuang bersama dalam satu barisan bersama PDIP, termasuk untuk nyaleg 2024".
Baca juga: 112 Tahun Muhammadiyah dan Harapan Masyarakat
Lanjut dia, "PDIP sebagai partai pelopor berideologi Pancasila menginginkan bangsa Indonesia menjadi bangsa yang maju, kuat dan sejahtera. Hal ini tentu dibutuhkan kerja keras dan kolaborasi bersama seluruh elemen bangsa Indonesia, termasuk dengan Muhamadiyah. Dan diakui bahwa Muhammadiyah sudah banyak memberikan kontribusi bagi kemajuan bangsa Indonesia, terutama pada aspek Pendidikan dan Sosial Kesehatan".
Hal itu disampaikan pada saat menjadi narasumber pada kegiatan, Sekolah Kepemimpinan Politik dan Kebangsaan Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik (LHKP), selama tiga hari, 18-20 Maret 2022 di Hotel Garden Kapal Kota Malang.
Kegiatan ini diikuti sekitar 100 orang dari seluruh Pengurus Daerah LHKP PW Muhammadiyah Se Jawa Timur dan Pengurus Kebijakan Publik PW Aisyah SE Jawa Timur.
Baca juga: Khofifah: Muhammadiyah adalah Pilar Kemajuan Bangsa dan Kemanusiaan
Dalam acara tersebut, menurut Ketua LHKP Jawa Timur, H. Suli Daim, kami mengundang Partai-Partai Politik di Jawa Timur, diantaranya, PDIP Jatim (Sekretaris Sri Untari) Ketua Umum PAN (Zulkifli Hasan), Ketua Gerinda Jatim (Anwar Sadat), Ketua PKS Jatim ( Irwan Setiawan) dan Pengamat Politik Dr. Sufyanto, Ketua KPU Jatim Choirul Anam, sebagai bagian membangun kolaborasi dan diaspora kader Muhammadiyah di semua kekuatan politik di Jawa Timur. Untuk membangun Indonesia khususnya Jawa Timur tidak bisa dilakukan sendiri Muhammadiyah, tetapi harus bersama dengan semua elemen masyarakat termasuk elemen partai politik.
Tulisan Sholikhul Huda
Baca juga: Paus Fransiskus Desak Penyelidikan Genosida Israel di Gaza, Ini Tanggapan Muhammadiyah
Editor Aribowo
Editor : Pahlevi