Gubernur NTB Buka Pelatihan Kader Taruna Melati Utama Ikatan Pelajar Muhammadiyah

Reporter : Seno
IMG-20220324-WA0013

Optika.id, Mataram - Pelatihan Kader Paripurna Taruna Melati Utama (PKPTMU) yang diselenggarakan oleh Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PP IPM) resmi dibuka pada Kamis (24/3/2022) di Universitas Muhammadiyah Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB). PKPTMU yang disiarkan langsung melalui kanal Youtube PP IPM ini mengangkat tema "Collaboration to Overcome Great Shifting & Triple Disruption".

Turut hadir dalam pembukaan PKPTMU ini Nashir Efendi (Ketua Umum PP IPM), Falahudin (Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah NTB), Agung Danarto (Sekretaris Pimpinan Pusat Muhammadiyah), Syafril (Wakil Rektor Universitas Muhammadiyah Mataram), dan Zulkieflimansyah (Gubernur Nusa Tenggara Barat). Selain itu, turut membersamai pula organisasi otonom tingkat pusat dan wilayah Nusa Tenggara Barat.

Baca juga: Ikatan Pelajar Muhammadiyah Jatim Launching Penamerch.id

Mengawali sambutan, Nashir Efendi selaku Ketua Umum PP IPM mengucapkan rasa syukur dan terima kasihnya kepada semua pihak yang sudah membantu dan berkontribusi dalam pelaksanaan PKPTMU 2022 kali ini. Ia juga mengungkapkan bahwa Gerakan Pelajar Berkemajuan (GPB) sebagai paradigma IPM yang kini dipakai sudah berusia sepuluh tahun sehingga diperlukan cara-cara pandang yang baru, konsep-konsep yang baru dalam mengelola kaderisasi dan organisasi.

"Ini sebuah dibutuhkan agar semua kader-kader pelajar Muhammadiyah bisa relevan pada zamannya," ungkap Nashir.

Nashir mengajak seluruh peserta yang terlibat PKPTMU untuk menjadikan kegiatan perkaderan paripurna ini sebagai laboratorium uji coba gagasan.

"Semoga itu menjadi bekal teman-teman semuanya, dan juga bisa menjadi ruang teman-teman untuk bisa menyalurkan segala gagasan, dan apa yang harus diperbaiki oleh IPM, apa yang menjadi IPM di gaya abad 22. TMU ini adalah lab atau sebagai uji coba teman-teman dalam rangka mengerahkan itu semuanya," jelas Nashir.

Di akhir sambutannya, Nashir berpesan kepada seluruh peserta PKPTMU agar tidak perlu merasa khawatir terhadap perubahan. Memang pada awal perubahan itu selalu mendatangkan kesulitan. Namun menurut Nashir, sang waktu akan selalu menemani jiwa-jiwa yang ingin belajar.

Sementara itu, Zulkieflimansyah selaku Gubernur Nusa Tenggara Barat juga turut menambah kehidmatan prosesi pembukaan PKPTMU 2022 kali ini. Ia mengajak para hadirin dan peserta PKPTMU untuk bisa mengikuti kegiatan dengan gembira.

"Saya bertanya pesertanya bukan hanya dari NTB. Kalau bukan dari NTB, acara di dalam ruangannya jangan panjang-panjang. Diskusinya gak usah terlampau panas, serius, tetapi harus lebih banyak jalan-jalannya. Jalan-jalan ke Sembalun, jalan jalan ke Gili Trawangan, jalan-jalan ke Mandalika sambil membincangkan topik yang relatif agak berat," ucap Zulkieflimansyah.

Menurut Zulkieflimansyah, topik yang relatif agak berat bila dibincangkan dalam ruangan akan menjadi tidak asyik. Strategic conversation itu biasanya terjadi di meja makan, sambil tamasya, dan lain sebagainya. Kalau hanya di dalam ruangan, menurut Zulkieflimansyah orang hanya akan mengadu kepandaian pidato saja. Berdebat tiada ujungnya.

Ia lebih lanjut juga menyatakan bahwa organisasi itu adalah tempat kita belajar di luar kampus, di luar sekolah, tapi dengan cara yang lebih struktural, lebih massif, dan insyaallah itu sekolah yang luar biasa bermanfaatnya.

"Jadi saran saya kepada teman-teman yang berasal dari luar daerah, kami akan sangat senang sekali kalau teman-teman tidak hanya di dalam ruangan. Dan bagi yang berasal dari NTB, temani saudara-saudari kita ini. Sehingga kesan yang indah dan menyenangkan tentang NTB terpatri dalam sanubarinya ketika meninggalkan kita," pesan Zulkieflimansyah.

Tak kalah menarik, Agung Danarto selaku Sekretaris Pimpinan Pusat Muhammadiyah menyampaikan amanat dalam pembukaan PKPTMU ini. Menurut Agung, IPM adalah kader penerus persyarikatan Muhammadiyah. Dan kalau sudah bicara kaderisasi, maka yang juga turut dibicarakan adalah masa depan. Baik itu masa depan IPM maupun masa depan persyarikatan.

Banyak di antara tantangan-tantangan yang dihadapi oleh Muhammadiyah di masa yang akan datang, tapi paling tidak yang Agung menyebutkan ada enam tantangan: Internasionalisasi, digitalisasi, inovasi dan riset, inovasi di bidang ekonomi, peran sosial, dan militansi.

"Menjadi tugas dan tangggung jawab kita untuk memaksimalkan peran kader-kader muda Muhammadiyah agar mau berkiprah dalam kehidupan kebangsaan, kenegaraaan, sosial, dan lain sebagainya," pesan Agung.

Di penghujung amanat, Agung juga berpesan agar mudah-mudahan PKPTMU yang diselenggarakan oleh PP IPM yang diikuti oleh seluruh kader kader IPM dari seluruh penjuru Indonesia ini bisa merumuskan dan juga menyiapkan kaderisasi IPM.

"Sehingga di masa yang akan datang IPM bisa eksis, IPM bisa leading, di dalam kancah persyarikatan Muhammadiyah, di dalam kancah keumatan, dan di dalam kancah kebangsaan," tutup Agung.

Dipandu oleh Rizka Syah Putri selaku Master of Ceremony, para partisipan dan hadirin dengan saksama menyaksikan simbolis penyematan kain songket khas Nusa Tenggara Barat kepada perwakilan peserta PKPTMU, yaitu Mumtaz Fikri dari PW IPM DIY dan Evi Lestari dari PW IPM Papua oleh Falahudin (Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah NTB) dan Syafril (Wakil Rektor Universitas Muhammadiyah Mataram) ditemani oleh Nashir Efendi (Ketua Umum PP IPM).

Sebagai informasi, pembukaan PKPTMU ini juga diselenggarakan bersamaan dengan pelantikan Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PW IPM) Nusa Tenggara Barat Periode 2021-2023.

Reporter: Pahlevi

Editor: Aribowo 

Editor : Pahlevi

Politik
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru