Optika.id. Pimpinan Universitas Pendidikan Muhammadiyah Sorong (UNIMUDA ), Kabupaten Sorong, Papua, melakukan Studi Tiru dan Darul Arqom ke Universitas Muhammadiyah Surabaya (UMS). Pimpinan UNIMUDA , dipimpin Wakil Rektor I (Bidang Pendidikan dan Kemahasiswaan) hingga dekan, Lembaga, dan BPH (Badan Pembina Harian), diterima secara lengkap oleh pimpinan UMS. Mulai dari Rektor UMS, Wakil Rektor I, semua dekan, Lembaga Penjaminan Mutu, Kepala Unit, dan dan Bidang. Acara itu berlangsung Kamis, 24/3/2022, jam 14.00-17.00, di ruang At-Tauhid Tower, Lantai 13, UMS. Acara berlangsung gayeng, komunikatif, dan informatif.
Biasanya darul arqom itu kan ada disatu ruangan, tertutup. Lalu guru mendatangi murid. Kali ini kami balik, murid yang mendatangi para guru, kata Muchlas Triono, M.Pd, Wakil Rektor I UNIMUDA .
Baca juga: 112 Tahun Muhammadiyah dan Harapan Masyarakat
Kami berterima kasih kepada pimpinan dan semua jajaran UMS karena sambutan yang hangat. Sejak masuk kampus kami melihat berbagai kemajuan di UMS ini. Karena itu yang bagus akan kami tiru. Kami yang mendatangi para guru kami. Kami balik. Karena itu perjalanan ini kami namakan Studi Tiru Darul Arqom atau Darul Arqom on The Road, urai Muchlas saat memberikan sambutan.
Rombongan UNIMUDA melakukan Darul Arqom on The Road sangat Panjang. Rombongan mulai belajar dari Universitas Muhammadiyah Jakarta (18 Maret 2022) lalu diteruskan ke Pimpinan Pusat Muhammadiyah yang di Jakarta. Kemudian rombongan bergerak ke Universitas Muhammadiyah Purwokerto (19 Maret 2022). Sehari kemudian rombongan bergerak ke Pimpinan Pusat Muhammadiyah di Jogjakarta (21/3/2022). Dari kantor PP Muhammadiyah mereka bergerak ke Universitas Ahmad Dahlan Jogjakarta. Di Jogjakarta itu rombongan juga studi ke Buya Syafii Maarif dan mengikuti Pembukaan Leadership Training Pimpinan PTMA.
Pada Selasa, 22/3/2022 rombongan bergerak ke Universitas Muhammadiyah Surakarta. Di Surakarta mengunjungi Amien Rais. Setelah itu rombongan mengunjungi Gus Baha dan studi ke Universitas Muhammadiyah Madiun (23/3/2022). Pada 24 Maret 2022 rombongan bergerak ke Universitas Muhammadiyah Sidoarjo dan Universitas Muhammadiyah Surabaya. Dan akhirnya Jumat, 25 Maret 2022 UNIMUDA bergerak ke Universitas Muhammadiyah Malang.
Sementara itu Rektor UMS, Dr. dr Sukadiono, MM, merasa senang dengan kehadiran pimpinan UNIMUDA dari Sorong yang terdiri dari orang muda. Rata-rata usia para pimpinan itu sekitar 40-an. Yang menarik sebagian besar pimpinan UNIMUDA itu berasal dari Jawa. Orang Jawa yang sudah lama di Sorong dan bahkan ada yang lahir di Sorong, meskipun keturunan Jawa.
[caption id="attachment_20181" align="alignnone" width="300"] Saat bertukar informasi antara UMSby dan Unimuda[/caption]
UNIMUDA ini memberikan inspirasi bagi UMS. Mereka studi tiru on The Road, belajar dari satu universitas ke universitas lain dalam satu perjalanan. Tentu banyak hal yang bisa dipelajari dari satu perjalanan jauh tersebut. Juga mengasyikkan kalau itu dilakukan oleh tim pimpinan universitas, kata Sukadiono.
Lebih jauh Sukadiono menjelaskan tentang prestasi UMS. Aktivitas mahasiswa sangat semarak: mulai dari kesenian, studi banding, riset hingga lomba kreasi. Begitu pula upaya pendirian fakultas baru seperti Fakultas Farmasi, Kedokteran Gigi, Tekni Digital. Pembangunan Gedung secara kontinuitas selama 8 tahun: seperti Pembangunan Gedung At-Tauhid, Pusat Bisnis, hingga rencana membangun 19 lantai Gedung At Taawun Tower.
Kita lakukan itu karena lahan kami sempit. Sekitar 2 hektarlah. Kalau UNIMUDA kan 67 hektar. Luas sekali ya. Karena itu pengembangan kita ya ke atas, urai rektor 3 periode itu.
Baca juga: Khofifah: Muhammadiyah adalah Pilar Kemajuan Bangsa dan Kemanusiaan
Kunjungan UNIMUDA ke UMS juga dalam rangka kerja sama Pendidikan. Mereka memperkuat kerja sama untuk pengembangan kurikulum, program studi, fakultas, dan kemahasiswaan. UNIMUDA menganggap murid kepada beberapa Universitas Muhammadiyah di Jawa yang telah berkembang dengan pesat.
Mahasiswa UNIMUDA 75ragama Katolik
Muchlas menguraikan bahwa mahasiswa UNIMUDA banyak yang beragama Katolik. Sekitar 75% hingga 80ri 5.000 mahasiswa UNIMUDA beragama Katolik. Masyarakat Sorong atau Papua sangat percaya kepada Universitas Muhammadiyah. Kami berikan kepada mahasiswa itu mata kuliah Katolik karena itu adalah agama mereka, meskipun mereka tetap wajib belajar Kemuhammadiyahan. Mereka tidak masalah dan nyaman. Mereka senang dengan kami. Banyak keluarga Sorong nyaman belajar di UNIMUDA , urai Muchlas yang lahir di Sorong, meskipun orang tuanya berasal dari Jogjakarta.
Di UNIMUDA tidak ada masalah tentang toleransi beragama. Banyak keluarga Sorong, dan Papua pada umumnya, lebih senang belajar di Universitas Muhammadiyah, kata Wakil Rektor I itu. Malahan Rektor UNIMUDA , Dr Rustamadji, M.Si sangat akrab dengan Bupati Sorong. Mereka bagai bersaudara dan saling percaya satu sama lainnya.
Baca juga: Paus Fransiskus Desak Penyelidikan Genosida Israel di Gaza, Ini Tanggapan Muhammadiyah
Sama dengan UNIMUDA ini adalah Universitas Muhammadiyah Kupang. Mahasiswanya juga mayoritas beragama Katolik (sekitar 75%) dan bahkan banyak juga dosennya yang beragama Katolik. Hal itu berlangsung lama. Mereka bisa belajar dengan baik dan tidak pernah ada masalah dalam hal toleransi beragama.
Kami telah lama hidup dan belajar dalam toleransi beragama. Kami saling percaya dan nyaman satu sama lain, pungkas Muchlas.
Tulisan Aribowo
Editor Amrizal Ananda Pahlevi
Editor : Pahlevi