Optika.id, Surabaya - Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (FK Unair) mempunyai Guru Besar (Gubes) Neuroanatomi dan Neurosains perempuan pertama di Indonesia, Dia adalah Prof. Viskasari Pintoko Kalanjati, dr., M.Kes., PA(K), Ph.D.
Prof. Viska yang dikukuhkan pada Februari 2022 lalu adalah satu-satunya perempuan di antara 30 guru besar neuroanatomi dan neurosains aktif di Indonesia.
Baca juga: Peneliti Unair Ini Berhasil Temukan Senyawa Penghambat Kanker
Menurut dr. Ahmad Aulia Jusuf, Ph.D., dari Perhimpunan Ahli Anatomi dan Histologi Indonesia (PAAI), Di Indonesia ahli anatomi hanya sekitar 300-an. Dan guru besar yang aktif hanya 25-an, termasuk salah satunya Prof. Viska.
"Harapan saya, Prof. Viska bisa membumikan anatomi yang sampai sekarang masih dikenal menakutkan dan sulit. Membuat anatomi semakin dikenal secara luas," harap Ketua Departemen Histologi FK UI ini dikutip dari laman FK Unair, Sabtu (26/3/2022).
Gemar Ilmu Anatomi
Prof. Viska menjelaskan, dirinya senang mempelajari ilmu anatomi. Bagi dia, anatomi adalah subjek yang menyenangkan. Meski bagi sebagian besar dokter, ilmu anatomi dikenal sebagai ilmu yang menakutkan.
"Ilmu anatomi ini seakan kita ditantang untuk melihat secara 3D. Antara struktur tubuh, unsur dari sekitar dan sangat terkait fungsi tubuh. Bagaimana kita mempelajari abnormalitas pada struktur tertentu, bagi saya, ini kajian yang sangat menarik," jelasnya.
Ternyata, ia mulai mendalami anatomi yang bermula pada 2005 saat FK Unair hanya memiliki satu dosen di bidang anatomi, yakni Almarhum Dokter Abdul Khamid.
Motivasinya semakin kuat karena saat itu publikasi mengenai ilmu dasar dan biomolekuler nyaris belum ada. Kebanyakan masih berfokus pada penelitian klinis.
Baca juga: 14 Ribu Calon Mahasiswa Ikuti UTBK di Unair
Maka ia mengambil studi Ph.D di The University of Queensland, Australia. Di sana ia mengambil studi tentang neuroanatomi.
Jadi Penyemangat Sembuh Orang Tua
Dosen FK Unair ini bahkan tak menyangka bakal menjadi guru besar. Tetapi, sejak kecil ia memang suka mengajar. Bahkan dapat menjadi guru besar juga karena dorongan Dekan FK Unair, Prof. Dr. Budi Santoso, dr., Sp.OG(K).
"Saya mempersiapkan ini sejak 2020 dengan segala macam tantangannya. Di mana setiap beberapa bulan berganti-ganti persyaratannya," tuturnya.
Tapi, proses panjang tersebut tak mematahkan langkah Prof. Viska untuk maju mencapai puncak tertinggi sebagai profesi guru. Ini tak lepas dari orang tuanya.
Baca juga: Halal Bihalal, Khofifah Ingin Unair Jadi Kampus Top Dunia
"Kebetulan orang tua saya sakit. Maka saya fight bagaimana bisa mencapai ke gelar ini sehingga orang tua saya juga berjuang untuk sembuh untuk menyaksikan saya dikukuhkan," ungkapnya.
Reporter: Jenik Mauliddina
Editor: Pahlevi
Editor : Pahlevi