Akademisi Unair Jelaskan Perbedaan Mata Pelajaran Pancasila dan Kewarganegaraan 

Reporter : Jenik Mauliddina
Dok: Kominfo/Dosen Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Airlangga (Unair), Listiyono Santoso

Optika.id - Dosen Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Airlangga (Unair) Listiyono Santoso menerangkan pentingnya Pancasila sebagai mata pelajaran tersendiri terpisah dari pelajaran kewarganegaraan. Keputusan tersebut berlaku Juli 2022. 

Dia menegaskan yang terpenting adalah penerapan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

Baca juga: Jokowi Minta Generasi Emas Peroleh Sosialisasi Pancasila Sesuai Gaya Mereka!

Bahwa yang terpenting adalah bukan pada Pancasila sebagai mata pelajaran. Namun terkait 

Untuk pendidikan dasar, yang utama, yakni mengarahkan siswa pada suatu pembiasaan dan penciptaan perilaku yang luhur. Hal itu menyesuaikan dengan nilai-nilai Pancasila sebagai dasar negara. Ini merupakan muatan yang penting sehingga Pancasila tidak hanya menjadi hafalan melainkan nilai yang berwujud dalam praktik, paparnya, Selasa (19/4/2022).

Wakil Dekan I FIB Unair tersebut menegaskan, orientasi utama pendidikan dasar adalah pengembangan karakter. Sehingga tidak hanya persoalan memasukkan Pancasila dalam bidang akademis, namun harus mampu berorientasi pada pembentukan karakter.

Tidak lain adalah penerjemahan nilai-nilai Pancasila, imbuh Listiyono.

Perbedaan Mata Pelajaran Pancasila dan Kewarganegaraan

Pada konteks tertentu, Pancasila memiliki perbedaan dengan Kewarganegaraan. Pancasila lebih pada sistem kesepakatan nilai sebagai ideologi dan dasar negara. Sedangkan Kewarganegaraan merupakan ruang implementasi nilai Pancasila.

Baca juga: Peneliti Unair Ini Berhasil Temukan Senyawa Penghambat Kanker

Namun, sekali lagi mata pelajaran Pancasila hanya terkait penekanan dan bobot. Karena, jika Pancasila sebagai mata pelajaran tersendiri berarti akan terpisah dari Kewarganegaraan. Siswa akan lebih mengerti tentang konsep Pancasila itu sendiri mengingat konteksnya yang terkadang berbeda dari Kewarganegaraan, tutur dosen yang pernah menjabat sebagai ketua Mata Kuliah Wajib Umum (MKWU) Unair tersebut.

Pancasila Sebagai Mata Pelajaran

Menurut Dr Listiyono, terlepas dari poin terpenting menerapkan Pancasila sebagai mata pelajaran, berarti mengarahkan pada pemberian porsi lebih besar. Siswa di seluruh Indonesia akan dapat memaknai Pancasila dari berbagai sudut pandang sebagaimana diajarkan di sekolah.

Menjadikan Pancasila sebagai suatu mata pelajaran merupakan langkah yang baik. Karena saat ini masyarakat sudah sangat jarang yang mengenal dan memahami penerapan Pancasila dengan baik. Padahal, Pancasila adalah ideologi bangsa yang harus kita junjung bersama, terang Listiyono.

Baca juga: 14 Ribu Calon Mahasiswa Ikuti UTBK di Unair

Reporter: Jenik Mauliddina

Editor: Pahlevi

Editor : Pahlevi

Politik
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru