Optika.id - Budi Gunadi Sadikin selaku Menteri Kesehatan buka suara terkait penyakit hepatitis akut yang menjadi perbincangan publik. Menkes menjelaskan bahwa jajarannya telah melakukan sejumlah penelitian serta koordinasi dengan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat dan Inggris.
Dalam diskusi yang dilakukan dengan CDC tersebut, dapat disimpulkan bahwa penyebab dari terjadinya penyakit hepatitis akut belum dapat dipastikan untuk sekarang.
Baca juga: Pastikan PTM Aman, Kemendikbud Gandeng Kemenkes Pencegahan Hepatitis Akut
Kemungkinan besar adalah Adenovirus 41, tapi ada juga banyak kasus yang tidak ada Adenovirus 41 ini. Jadi kita masih melakukan penelitian bersama-sama dengan Inggris dan Amerika untuk memastikan penyebabnya apa, ungkap Menkes melalui keterangannya pada Selasa (10/5/2022).
Untuk mengantisipasi bertambahnya kasus hepatitis akut tersebut, Menkes juga mendorong masyarakat untuk rajin mencuci tangan dikarenakan penularan virus tersebut berasal dari asupan makanan lewat mulut.
Tak hanya tu, apabila muncul gejala lain seperti demam, Menkes menganjurkan untuk segera dilakukan pemeriksaan serum glutamic pyruvic transaminase (SGPT) dan serum glutamic oxaloacetic transaminase (SGOT) di rumah sakit.
Baca juga: Antisipasi Hepatitis Akut, Dinkes Surabaya Optimalkan Sosialisasi
Kalau sudah di atas 100, lebih baik di-refer ke fasilitas kesehatan terdekatnya karena SGPT, SGOT normalnya di level 30-an. Kalau udah naik agak tinggi sebaiknya di-refer ke fasilitas kesehatan terdekat, pungkasnya.
Sebagai informasi, pada Minggu, (1/5/2022), Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga sempat memberitakan terkait virus hepatitis akut misterius ini.
Mereka mengumumkan Kejadian Luar Biasa (KLB) terkait adanya 228 kasus hepatitis yang terjadi di 20 negara. Hingga saat ini, WHO dan banyak negara masih melakukan investigasi terhadap penyebab dan perkembangan penyakit hepatitis misterius tersebut.
Baca juga: Hetifah Sjaifudian: Adanya Penyebaran Hepatitis, PTM Boleh Asal Kantin Tutup
Reporter: Akbar Danis
Editor: Pahlevi
Editor : Pahlevi