Optika.id, Jakarta - Gerakan Santri dan Mahasiswa (Gemas) NU meminta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk menangkap Ketua Umum (Ketum) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar. Selain itu Gemas NU juga meminta Cak Imin sapaan akrab Muhaimin Iskandar untuk bertaubat dan meminta maaf kepada Presiden Abdurrachman Wahid alias Gus Dur.
Pernyataan itu disampaikan langsung oleh sang orator yang menamai diri dari Gemas NU saat menggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung Merah Putih KPK, Jalan Kuningan Persada Kav 4, Setiabudi, Jakarta Selatan, Rabu (11/5/2022).
Baca juga: Daftar Injury Time, Cak Imin Antar Luluk-Lukamanul ke Kantor KPU Jatim!
Dalam orasinya, sang orator meminta KPK untuk mengusut tuntas kasus dugaan korupsi "kardus durian" yang diduga melibatkan Cak Imin, sewaktu menjabat sebagai Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Menakertrans).
'Sebaiknya KPK menangkap para koruptor, para pencuri, para pengkhianat rakyatnya. Kami disini mendesak Bapak Firli Bahuri dan seluruh jajaran untuk segera usut tuntas kasus korupsi durian yang berasal dari timur dikirim ke Pulau Jawa, penerima atas nama Bapak Muhaimin Iskandar selaku pemilik amanah tersebut," ujar sang orator seperti dikutip Optika.id dari RMOL, Rabu (11/5/2022).
Sang orator merasa heran, hingga saat ini Cak Imin tak kunjung ditahan oleh KPK meskipun sudah banyak bukti yang menyeret nama Cak Imin.
"Oleh sebab itu kami harap KPK selalu independen, KPK selalu tunjukkan taringnya kepada koruptor tersebut, agar terbasminya para koruptor di bangsa ini, sehingga Indonesia bisa disebut dengan negara maju," tegasnya.
Aksi ini diikuti oleh sekitar 50 pemuda yang membawa berbagai atribut aksi unjuk rasa. Mulai dari bendera merah putih, spanduk tuntutan, hingga membawa buah durian.
Selain itu, sebagian pemuda yang ikut unjuk rasa ini menggunakan pakaian baju koko dan mengenakan peci, ciri khas seorang santri.
Baca juga: Resmi, Muktamar PKB Tentukan Cak Imin Kembali Jadi Ketum
Dalam spanduk yang bergambar foto Cak Imin terdapat tiga spanduk, yang masing-masing berisi tuntutan mereka.
Tuntutan mereka, yaitu meminta Cak Imin untuk segera bertaubat dan meminta maaf secara terbuka kepada Gus Dur dan Ketum PBNU, Kiyai Yahya Staquf.
Tuntutan kedua, meminta PBNU untuk segera melakukan konsolidasi untuk mencopot Cak Imin sebagai Ketum PKB karena PBNU dianggap sebagai organisasi yang melahirkan PKB.
Tuntutan terakhir, yaitu meminta KPK segera tangkap Cak Imin demi kepentingan stabilitas negara dan NU.
Baca juga: Cak Imin Tak Penuhi Undangan PBNU: Saya Ingin Tegakkan Konstitusi!
Sebelumnya, KPK mengaku akan mempelajari kembali kasus kardus durian yang diduga menyeret Cak Imin.
Saya kira ini kan perkara yang sudah cukup lama memang ya di KPK, kalau memang ada bukti-bukti saat itu sudah pasti dikembangkan. Kami analisis lebih lanjut kembali perkara-perkara yang dulu pernah ditangani KPK dimaksud, kata Plt Juru Bicara KPK, Ali Fikri.
Reporter: Denny Setiawan
Editor: Pahlevi
Editor : Pahlevi