Optika.id,Surabaya - Polisi melakukan tes urine sopir bus pariwisata PO Ardiansyah, Ade Firmansyah. Hasilnya sopir terindikasi mengonsumsi sabu sebelum kecelakaan maut di KM 712.400 Tol Surabaya-Mojokerto menewaskan 14 orang dan 19 lainnya luka.
Dirlantas Polda Jatim, Kombes Latief Usman mengungkapkan, Selain diduga mengonsumsi sabu, sang sopir ternyata tak memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM). Warga Sememi, Benowo, Pakal, Surabaya itu disebut sebagai sopir pengganti.
Baca juga: 10 Orang Tewas dan 30 Luka-Luka Terhantam Truk Kontainer di Bekasi
"Ternyata setelah kami dalami dari pengemudi, ada indikasi menggunakan sejenis sabu. Hari ini kami mengambil darah untuk dikirim ke Labfor, untuk memastikan kandungan apa yang ada di pengemudi. (Itu) hasil tes urine sementara pengemudi," katnya, Selasa (17/5/2022).
Sementara, jumlah penumpang tidak melebihi muatan bus berkapasitas maksimal 37 orang sedangkan hanya diisi 34 orang saja.
"Makanya kami akan cari tahu statusnya, apakah dia ini sopir cadangan atau hanya kernet. Nah ini kan kami akan tanya lebih lanjut, dan pihak perusahaan akan kita tanyai, dan mintai keterangan," papar Latief.
Untuk itu, polisi akan mendalami apakah Ade ini merupakan sopir cadangan atau hanya kernet yang diperbantukan dalam mengemudikan bus. Pendalaman ini dengan memeriksa PO bus tersebut.
Untuk mendalami dugaan penggunaan obat-obatan terlarang ini, polisi memastikan akan segera memeriksa PO bus tersebut. Latief mengatakan, pemeriksaan akan berfokus pada armada sopir. Polisi ingin menggali apakah para sopir PO Ardiansyah berpengalaman atau tidak.
"Kami lebih mendalami lagi PO ini, perusahaan ini, pekerja driver-nya ini, sudah lama bekerja dan pengalamannya, juga kami dalami," ungkap Latief.
Baca juga: Tersambar Kereta Api di Mojokerto, Seorang Ibu Rumah Tangga Meninggal Sementara Anaknya Kritis
Latief menegaskan, berdasarkan data awal yang diterima Ditlantas Polda Jatim, bus tersebut keluaran tahun 2007. Dari hasil olah TKP, Latief memastikan jika di lokasi kejadian kecelakaan tidak ada bekas pengereman.Sementara itu, polisi memastikan jika bus ini sempat berganti pengemudi di rest area.
"Iya (rest area) di KM 695, jadi sopir ini baru 17 kilometer, dengan KM 712 ini (TKP kecelakaan)," tandas Latief.
Saat ini, polisi sedang mendalami apakah bus tersebut masih layak atau tidak. Pihaknya akan berkoordinasi dengan Dinas Perhubungaan untuk mengetahui secara pasti apakah bus tersebut sudah uji KIR atau tidak.
"Ini kami masih koordinasi dengan Dinas Perhubungan, dengan ATPM, KIR-nya kapan, masih layak atau tidak. Nanti kami uji secara teknis secara mendalam menggunakan alat ATPM dari Dishub yang berkompeten melakukan pengujian layak dan tidaknya kendaraan," papar Latief.
Baca juga: Menhub: Kecelakaan Banyak Terjadi pada PO Bus Ilegal
Sebelumnya, Bus Ardiansyah bernopol S 7322 UW menabrak tiang Variable Message Sign (VMS) hingga terguling di KM 712.47. wisatawan yang akan pulang ke Kelurahan Benowo, Pakal, Surabaya.
Sebanyak 32 penumpang bus habis berwisata ke Dieng, Wonosobo dan Malioboro, Yogyakarta. Dalam kejadian ini, 14 orang meninggal dan 19 lainnya mengalami luka.
Reporter: Jenik Mauliddina
Editor: Pahlevi
Editor : Pahlevi