Optika.id, Jakarta - Kepala Perwasitan PSSI, Andesit Listyanto, mengakui bahwa pihaknya sempat belum membayar gaji wasit yang dinilainya nakal saat memimpin pertandingan di Liga 3 2021/2022.
Alasannya itu dikarenakan agar wasit nakal tersebut mendapatkan efek jera sehingga saat diminta untuk mempimpin Liga 3 lagi bisa menjadi wasit yang berwibawa, adil, dan tegas.
Baca juga: Naturalisasi Mees Hilgers dan Eliano Reijnders Resmi Diterima
Namun demikian, Andesit menegaskan bahwa PSSI sudah membayar gaji wasit yang bertugas dengan baik di Liga 3 musim lalu.
PSSI mengeluarkan uang sebesar Rp 1.191.000.000 pada 25 April 2022 untuk membayar gaji wasit di Liga 3.
Menurut Andesit, selain itu ada penyesuaian pembayaran pada babak semifinal dan final.
Apalagi Liga 3, dan Piala Soeratin U-13, U-15, dan U-17 berakhir pada akhir Maret lalu.
PSSI juga sedang fokus untuk menyelenggarakan Kongres Biasa 2022 yang diselenggarakan pada 30 Mei di Bandung.
"Jadi tidak benar bahwa semua perangkat pertandingan belum dibayar oleh PSSI di Liga 3 dan Piala Soeratin," kata Andesit, Jumat (3/6/2022).
"Memang sistem pembayarannya itu bertahap dan ada penambahan saja," imbuhnya.
Baca juga: PSSI Akan Gunakan Stadion Pakansari Jadi Venue Piala Dunia U17, Begini Tanggapan Warganet
Andesit menyebut Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan pun sempat menyayangkan berita yang beredar terkait keterlambatan gaji tersebut.
"PSSI sangat menyayangkan sejumlah media yang menulis hal ini tetapi tidak melakukan konfirmasi dulu ke PSSI," ujarnya.
Andesit memastikan jika semua sudah clear, sisa honor perangkat pertandingan pasti akan dibayarkan kepada mereka yang berhak.
Seperti diketahui, ada beberapa kejadian yang cukup menghebohkan media sosial dalam pertandingan di Liga 3.
Baca juga: Dianggap Tak Berstandar FIFA oleh PSSI, Jakpro Klaim JIS Sudah Ikuti Standardisasi Terbaru
Beberapa klub merasa dirugikan oleh kepemimpinan wasit. Salah satu klub yang kecewa saat itu adalah Persikota Tangerang.
"Selain itu ada sejumlah wasit yang bermasalah yang honornya belum kita berikan. Arahan tersebut dari Pak Sekjen (Yunus Nusi) sebagai efek jera kepada perangkat pertandingan yang bermasalah atau tidak benar dalam menjalankan tugas," pungkasnya.
Reporter: Denny Setiawan
Editor: Pahlevi
Editor : Pahlevi