Optika.id - Pemerintahan Presiden Joko Widodo-Ma'ruf Amin sudah berjalan delapan tahun sejak periodenya yang pertama 2014 lalu. Dalam kurun waktu tersebut, kabinet Jokowi sudah melakukan 6 kali reshuffle kabinet.
Reshuffle kabinet dikutip dari laman Cambridge Dictionary, Rabu (15/6/2022), merupakan perubahan posisi orang atau hal lain dalam suatu kelompok.
Baca juga: Pengamat: Isu Menteri Kabinet Indonesia Maju yang Mundur Semakin Hantam Jokowi
Istilah reshuffle sebetulnya tak hanya digunakan dalam pemerintahan. Dalam permainan kartu istilah ini umum digunakan.
Melansir dari Merriam Webster reshuffle kabinet adalah reorganisasi yang dilakukan dengan mendistribusikan kembali elemen yang sudah ada. Selain itu, pergantian pos menteri pada reshuffle kabinet bersifat minor namun bersifat besar-besaran dengan melibatkan beberapa menteri.
Isu reshuffle kabinet pun santer berhembus akan dilakukan pada hari ini, Rabu (15/6/2022) pahing. Sekretaris Kabinet Pramono Anung menyebut, reshuffle merupakan hak prerogatif presiden.
"Jadi yang namanya kabinet itu kewenangan sepenuhnya presiden. Presiden itu mempunyai hak prerogatif. Presiden mau ganti kapan saja, ya, terserah presiden. Mau hari ini, mau besok, mau lusa. Tapi kewenangan itu sepenuhnya ada pada presiden," kata Pramono kepada wartawan di kompleks Istana Merdeka, seperti dilansir detik, Selasa (14/6/2022).
Politisi senior PDI Perjuangan Hendrawan Supratikno, menyebut sudah mendengar ada lima menteri yang bakal diganti oleh Jokowi. Meski begitu, ia tidak menyebut secara pasti kapan reshuffle tersebut akan dilakukan.
Reshuffle kabinet bukan hal baru bagi Presiden Jokowi. Pada periode pertama saat bersama Jusuf Kalla, Jokowi tercatat sudah empat kali mengganti para bawahannya. Kemudian, pada periode kedua saat berpasangan dengan Ma'ruf Amin, Jokowi sudah dua kali melakukan reshuffle, meski reshuffle kedua tidak sebesar reshuffle pertama pada periode tersebut.
Riwayat Reshuffle Kabinet Presiden Jokowi Periode 2014-2019 dan 2019-2024:
1. Reshuffle Pertama
Jokowi mengganti lima menteri sekaligus termasuk tiga menteri koordinator dan sekretaris kabinet di pemerintahannya yang belum genap satu tahun. Reshuffle kabinet pertama ini berlangsung pada Rabu, 12 Agustus 2015.
Ini rinciannya:
Kepala Staf Kepresidenan Luhut Binsar Pandjaitan menggantikan Menko Polhukam Tedjo Edhy Purdijatno.
Mantan Gubernur Bank Indonesia Darmin Nasution menjabat sebagai Menko Perekonomian menggantikan Sofyan Djalil.
Mantan Menko Perekonomian pada era Presiden Abdurrahman Wahid, Rizal Ramli, menjadi Menko Kemaritiman menggantikan Indroyono Soesilo.
Thomas Lembong, menjabat sebagai Menteri Perdagangan menggantikan Rachmat Gobel.
Politikus PDI Perjuangan, Pramono Anung, menggantikan Andi Widjajanto sebagai Sekretaris Kabinet.
Sofyan Djalil menggantikan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Andrinof Chaniago.
Teten Masduki diangkat sebagai Kepala Staf Kepresidenan menggantikan Luhut Binsar Pandjaitan.
2. Reshuffle Kedua
Pada tahun berikutnya, tepatnya Rabu, 27 Juli 2016, Jokowi kembali merombak susunan Kabinet Kerja. Partai Golkar dan Partai Amanat Nasional (PAN) yang mendukungnya mendapat kursi menteri dalam kabinetnya.
Ada 14 menteri dan satu badan yang diganti oleh Jokowi. Berikut rinciannya:
Budi Karya Sumadi menggantikan Ignasius Jonan sebagai Menteri Perhubungan.
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional atau Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Sofyan Djalil digantikan oleh Bambang Brodjonegoro yang sebelumnya menjabat sebagai Menteri Keuangan.
Sri Mulyani Indrawati masuk kabinet sebagai Menteri Keuangan.
Sofyan Djalil menggantikan Ferry Mursidan Baldan sebagai Menteri Agraria dan Tata Ruang.
Kader Partai Golkar, Airlangga Hartarto menggantikan Saleh Husin sebagai Menteri Perindustrian.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan yang sebelumnya dijabat oleh Anies Baswedan digantikan oleh Prof. Muhajir.
Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi dipercayakan pada Eko Putro Sanjojo menggantikan Marwan Jafar.
Politikus PAN Asman Abnur menggantikan Yuddy Chrisnadi sebagai Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara, Reformasi, dan Birokrasi.
Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan HAM (Menko Polhukam) Luhut Binsar Panjaitan digeser menjadi Menko Kemaritiman mengganti Rizal Ramli.
Wiranto mengisi jabatan Menko Polhukam yang ditinggalkan Luhut B Panjaitan.
Baca juga: Mayoritas Menteri Maju Pilpres, Kabinet Indonesia Maju Masih Solid
Enggartiasto Lukita diangkat sebagai Menteri Perdagangan menggantikan Thomas Lembong.
Thomas Lembong mendapat posisi baru sebagai Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menggantikan Franky Sibarani.
Franky Sibarani ditugaskan sebagai Wakil Menteri Perindustrian.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Menteri ESDM Sudirman Said digantikan oleh Archandra Tahar. Archandra tak sampai sebulan memegang jabatan ini. Luhut Panjaitan menjadi pelaksana tugas Menteri ESDM sampai ditunjuknya Ignatius Jonan pada 14 Oktober 2016. Bersamaan dengan itu, Archandra diberi tugas mendampingi Jonan sebagai Wakil Menteri ESDM.
3. Reshuffle Ketiga
Pada Rabu, 17 Januari 2018 Jokowi kembali melakukan reshuffle kabinet. Kali ini kader Partai Golkar ditarik masuk dalam kabinetnya. Berikut rinciannya:
Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mundur dari kabinet setelah memutuskan maju dalam Pemilihan Gubernur Jawa Timur. Sekjen Partai Golkar Idrus Marham ditunjuk menggantikan Khofifah.
Eks Panglima TNI, Moeldoko menggantikan Teten Masduki sebagai Kepala Staf Kepresidenan. Teten diminta menjadi Koordinator Staf Khusus Presiden.
4. Reshuffle Keempat
Masih di tahun yang sama, tepatnya Rabu, 15 Agustus 2018, Jokowi kembali mengganti formasi kabinetnya.
Asman Abnur yang tak lain adalah kader PAN di kabinet Jokowi mundur dari jabatannya sebagai Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi. Pasalnya PAN memutuskan tidak mendukung Jokowi dalam pemilihan presiden 2019. Wakil Kepala Kepolisian, Komisaris Jenderal Syafruddin ditugaskan mengisi posisi yang ditinggalkan Asman.
Selang beberapa hari, Menteri Sosial Idrus Marham ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus korupsi PLTU Riau-1 oleh Komisi Pemberantasan Korupsi. Idrus digantikan oleh Agus Gumiwang, koleganya di Golkar.
5. Reshuffle Kelima
Di periode kedua Jokowi, saat memasuki tahun kedua, ia melakukan reshuffle Kabinet Indonesia Maju. Sebanyak enam menteri dilantik pada Rabu, 23 Desember 2020. Berikut formasinya:
Tri Rismaharini yang sebelumnya menjabat sebagai Wali Kota Surabaya diangkat sebagai Menteri Sosial, menggantikan Juliari Batubara yang menjadi tersangka kasus korupsi.
Budi Gunadi Sadikin diangkat sebagai Menteri Kesehatan menggantikan Terawan Agus Putranto.
Baca juga: Jokowi Kembali Beri Sinyal Reshuffle Pada Kabinet Indonesia Maju
Yaqut Cholil Qoumas yang akrab disapa Gus Yaqut diangkat sebagai Menteri Agama menggantikan posisi Fachrul Razi.
Wahyu Sakti Trenggono diangkat sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) menggantikan Edhy Prabowo yang terjerat kasus korupsi.
Muhammad Lutfi diangkat sebagai Menteri Perdagangan menggantikan Agus Suparmanto.
Sandiaga Salahuddin Uno diangkat sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menggantikan Wishnutama Kusubandio.
Selain itu, Jokowi juga mengisi lima posisi wakil menteri yang kosong. Di antaranya Pahala Nugraha Mansyuri sebagai Wakil Menteri BUMN, Muhammad Herindra sebagai Wakil Menteri Pertahanan, Edward Omar Syarif Hiariej sebagai Wakil Menteri Hukum dan HAM, Harfiq Hasnul Qolbi sebagai Wakil Menteri Pertanian, dan Dante Saksono Harbuwono sebagai Wakil Menteri Kesehatan.
6. Reshuffle Keenam
Empat bulan berselang, tepatnya pada Rabu, 28 April 2021, Jokowi kembali melakukan reshuffle kabinet untuk dua posisi menteri. Jokowi membentuk kementerian baru dan melebur dua kementerian. Berikut rinciannya:
Jokowi menggabungkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dengan Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek) menjadi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek). Nadiem Makarim yang sebelumnya menjabat sebagai Mendikbud diangkat sebagai Mendikbudristek. Selain itu, Jokowi juga membentuk Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dan mengangkat Laksana Tri Handoko sebagai Kepala BRIN.
Jokowi membentuk Kementerian Investasi dan mengangkat Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia sebagai Menteri Investasi sekaligus merangkap kepala BKPM.
Kabar mengenai reshuffle kabinet pertama kali terdengar setelah Ketua DPP PKB Faisol Riza mengungkapkan Jokowi akan melakukan reshuffle pada hari ini, Rabu (15/6/2022). Menurut kalender penanggalan Jawa, 15 Juni jatuh pada Rabu Pahing.
Selain itu, Ketua Dewan Pakar PAN Drajdjad Wibowo juga mendengar hal serupa. Ia mengatakan tanggal 15 Juni menjadi tanggal pilihan Jokowi me-reshuffle kabinet karena jatuh pada Rabu Pahing.
Jokowi sendiri memang terbiasa melakukan reshuffle kabinet pada Rabu Pon atau Pahing.
"Memang akhir-akhir ini di kalangan elite politik beredar spekulasi bahwa Rabu, 15 Juni ini, Presiden Jokowi akan melakukan reshuffle kabinet. Kebetulan tanggal 15 ini jatuh Rabu Pahing, Wuku Kuningan," pungkasnya.
Reporter: Pahlevi
Editor: Aribowo
Editor : Pahlevi