Ramai Startup PHK Massal, Kemnaker Desak Cari Solusi

Reporter : Seno
IMG-20220617-WA0008

Optika.id Sejumlah startup di Indonesia belakangan ini ramai-ramai melakukan pemutusan hubungan kerja alias PHK. Menanggapi hal tersebut, Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) memberikan perhatian khusus terhadap kondisi ini. Kemnaker mengimbau agar tidak terjadi perselisihan dengan hubungan industrial.

Indah Anggoro Putri selaku Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Kemnaker mengatakan jika PHK di perusahaan menjadi atensi tersendiri bagi kementerian. Sebab, keputusan PHK sangat rentan terkait hak-hak yang harus dipenuhi dan diterima kedua belah pihak.

Baca juga: Kemnaker Singgung Pentingnya Pekerja Punya JHT dan JP

PHK yang dilakukan oleh startup tersebut bakal membawa potensi perselisihan di kemudian hari.

"Pemerintah pun terus-menerus mendorong perusahaan agar selalu menghindari PHK di perusahaan," kata Indah ketika dihubungi oleh Optika.id, Jumat (17/6/2022).

selanjutnya, pemerintah mengimbau kepada perusahaan untuk menghindari PHK dengan cara melakukan restrukturasi pekerja. Salah satunya ialah dengan memindahkan pekerja dari satu subsector yang kurang potensial, terhadap perkembngan bisnis, untuk dipindahkan ke subsector lain yang memerlukan pegawai.

Sejauh ini, Kemnaker telah menerima beberapa laporan terkait gelombang PHK yang terjadi pada startup, termasuk JD.ID. Tak tinggal diam, Kementerian pun telah menindaklanjuti laporan ini.

Kemnaker menegaskan akan mengambil tindakan tegas sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku jika terbukti ada perusahaan yang melanggar aturan terkait PHK.

Untuk diketahui, pada tahun ini ada beberapa startup di Indonesia yang telah melakukan PHK. Perusahaan rintisan yang dimaksud tersebut di antaranya ialah LinkAja, Pahamify, Zenius, TaniHub, Mobile Premier League (MPL), JD.ID dan Lummo.

Diketahui jika LinkAja melakukan PHK karena penyesuaian bisnis. Startup teknologi finansial (fintech) pembayaran ini juga berupaya memastikan pertumbuhan perusahaan yang sehat, positif dan optimal.

Baca juga: Dampak Covid-19, Beberapa Perusahaan Raksasa PHK Karyawan! Sampai Ribuan Karyawan

"Penyesuaian organisasi ini dilakukan atas dasar relevansi fungsi sumber daya manusia (SDM) pada kebutuhan dan fokus bisnis perusahaan saat ini," kata Head of Corporate Secretary Group LinkAja Reka Sadewo kepada media, bulan lalu (25/5/2022).

Sementara itu, dalih Zenius melakukan PHK kepada lebih dari 200 karyawan ialah karena bisnis terkena dampak kondisi makro ekonomi yang dinamis. 

Supaya dapat beradaptasi dengan dinamisnya kondisi makro ekonomi yang memengaruhi industri, Zenius melakukan konsolidasi dan sinergi proses bisnis untuk memastikan keberlanjutan," kata perusahaan dalam keterangan resmi yang diterima oleh Optika.id.

Yang terbaru, Shopee dikabarkan akan melakukan PHK massal. Pegawai yang terkena dampak utamanya di lini bisnis Shopee Food dan ShopeePay.

Baca juga: 87 PMI Ilegal Ditindak di Bandara Juanda

PHK massal akan dilakukan di seluruh negara di mana Shopee beroperasi, kata beberapa sumber, dikutip dari Tech In Asia, Senin malam (13/6/2022). Shopee hadir di Asia Tenggara, serta Taiwan, Brasil, Meksiko, Cili, dan Kolombia.

Reporter: Uswatun Hasanah

Editor: Pahlevi

Editor : Pahlevi

Politik
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru