Optika.id, Kediri - Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar meminta warga tidak takut mengonsumsi daging menyusul temuan penyakit mulut dan kuku (PMK) di kota ini, terlebih lagi mendekati Hari Raya Idul Adha 1443 H.
"Memang penyakit ini menular tapi tidak menular ke manusia. Jadi nanti kurban insyaallah aman, yang penting dimasak secara benar di atas suhu 70 derajat Celcius selama 30 menit," kata Wali Kota Kediri setelah meninjau vaksinasi pada ternak di Kelurahan Ngampel Kecamatan Mojoroto Kota Kediri, Jawa Timur, Selasa (28/6/2022).
Baca juga: Kawasan Kumuh Kota Kediri Berkurang Drastis Jadi 223 Hektare
Wali Kota juga menambahkan ternak di peternakan milik Paidi, warga Kelurahan Ngampel, Kota Kediri ini juga sudah diperiksa dan hasilnya sehat.
Ada empat sapi di peternakan Paidi tersebut dan sapi itu dinyatakan aman dan sehat setelah dilakukan pengecekan oleh Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Kediri.
"Alhamdulillah sapi di sini sudah dicek dan aman. Hari ini kami vaksin dan kami mencoba memvaksin seluruh hewan yang ada di Kota Kediri khususnya pada hewan yang berkuku belah seperti kambing, sapi, kerbau dan babi," katanya.
Kota Kediri mendapatkan alokasi 500 dosis vaksin PMK. Jumlah ini terbatas karena lebih sedikit dari populasi ternak berkuku genap di Kota Kediri.
Misalnya, untuk sapi dan kerbau di Kota Kediri, populasinya hingga sekitar 4.000 ekor, belum dengan jenis hewan lainnya seperti kambing dan domba.
Wali Kota berharap vaksinasi untuk ternak ini bisa secepatnya tuntas untuk mencegah ternak yang sehat terkena PMK.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Kediri Mohamad Ridwan mengatakan untuk vaksinasi PMK ini diutamakan diberikan kepada sapi perah.
Baca juga: Viral Perangkat Desa Mengangkat Jenazah Warganya, Ini yang Sebenarnya Terjadi
Di Kota Kediri, jumlah sapi perah 118 ekor dan ternak yang sehat akan divaksinasi, sedangkan sisa vaksin akan diberikan untuk sapi potong.
Ia mengatakan untuk vaksinasi ini memang diperuntukkan ternak sapi, sedangkan ternak lainnya menyusul. Vaksinasi dilakukan di daerah zona hijau, dengan sasaran ternak yang sehat.
Menurut ia, untuk ternak yang sebelumnya pernah terpapar PMK sudah mempunyai antibodi di tubuhnya, sehingga vaksinasi ini khusus untuk ternak yang sehat atau belum pernah terkena PMK.
"Vaksinasi ini diperuntukkan bagi ternak yang sehat, yang belum pernah sakit. Ternak yang sembuh dari PMK juga tidak divaksinasi. Jadi, yang pertama ini kami alokasikan untuk lingkungan zona hijau," ujar Ridwan.
Baca juga: Mas Abu Dorong Kreativitas Generasi Muda Kediri, Ciptakan Lagu yang Mudah Diterima Masyarakat
Reporter: Jenik Mauliddina
Editor: Pahlevi
Editor : Pahlevi