Optika.id - Pemerintah berencana menambah 10 laboratorium di daerah-daerah strategis guna mendukung upaya pelacakan kasus penularan penyakit secara masif seperti cacar monyet (monkeypox).
Hal tersebut dikonfirmasi oleh Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Mohammad Syahril.
Baca juga: Hindari Rasisme dan Stigmatisasi, WHO Ubah Nama Monkeypox Jadi Mpox
Menurut Syahril, kemenkes saat ini tengah menyiapkan dua fasilitas laboratorium yang siap untuk melakukan penyelidikan epidemiologi cacar monyet. Termasuk untuk melakukan pemeriksaan dan pendeteksian virus penyebab penyakit yang tergolong zoonosis tersebut.
"Ada dua laboratorium yang sudah siap, yakni di Laboratorium Penelitian Penyakit Infeksi Prof Dr Sri Oemijati BKPK Kemenkes di Jakarta dan di Pusat Studi Satwa Primata IPB, Bogor," kata Syahril dalam keterangannya, Jumat (29/7/2022).
Kedua fasilitas laboratorium tersebut diklaim sudah siap untuk memeriksa sampel dari pasien yang diduga terserang cacar monyet. Ini juga dilakukan sebagai deteksi dini penularan penyakit.
Tak hanya soal fasilitas laboratorium, Kemenkes juga menyiapkan vaksin dan antivirus guna menanggulangi penularan penyakit cacar monyet.
"Kami berkomunikasi dengan dunia internasional yang sudah melalukan vaksin dan pengobatan," kata Syahril.
Kemenkes saat ini gencar memantau perkembangan dan mengumpulkan informasi terkait penularan penyakit cacar monyet. Sejak penularan wabah tersebut merebak di sejumlah negara dan statusnya ditetapkan sebagai darurat kesehatan internasional, Kemenkes melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan kewaspadaan publik terhadap risiko penularan penyakit itu.
Cacar monyet merupakan zoonosis yang disebabkan oleh infeksi virus dari genus Orthopoxviridae.
Baca juga: Menilik Tantangan Kesehatan di Indonesia Saat Ini
Berdasarkan data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), terdapat lebih dari 18 ribu kasus cacar monyet di 78 negara di seluruh dunia. Kondisi tersebut ditengarai menjadi penyebab WHO menetapkan status kedaruratan masyarakat yang meresahkan dunia akibat penularan cacar monyet.
Status tersebut mengharuskan setiap negara merespons cepat penularan penyakit dengan menjalankan langkah-langkah pencegahan, pengendalian, dan pengobatan.
Syahril mengimbau masyarakat meningkatkan kewaspadaan terhadap penularan cacar monyet serta menerapkan protokol kesehatan dan pola hidup bersih dan sehat (PHBS) guna menghindari penularan penyakit.
Pemerintah sudah menyampaikan surat edaran ke seluruh maskapai, pengelola transportasi darat dan laut. Serta, rumah sakit, puskesmas, dan fasilitas pelayanan kesehatan yang lain untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap penularan cacar monyet.
Baca juga: Menkes Imbau Waspada Penularan Covid-19 Jelang Libur Nataru
"Bahwa kasus ini bisa saja masuk Indonesia dan kita harus siap," jelas dia.
Reporter: Uswatun Hasanah
Editor: Pahlevi
Editor : Pahlevi