Kondisi Pasien Suspek Cacar Monyet di Semarang, Positif Monkeypox?

Reporter : Jenik Mauliddina
Argentina Laporkan Kasus Pertama Cacar Monyet

Optika.id - Seorang pasien yang diduga suspek cacar monyet (monkeypox) teridentifikasi di Semarang, Jawa Tengah. Pasien tersebut diketahui mengalami gejala mirip cacar monyet. Ia mengalami demam dan juga bintil-bintil mirip cacar di tubuhnya.

Juru bicara Kemenkes Mohammad Syahril Syahril menekankan bahwa yang pasien merupakan laki-laki berusia 55 tahun itu, belum pasti terinfeksi cacar monyet. Artinya, gejala yang muncul masih mungkin terjadi karena infeksi lain.

Baca juga: Pasien Pertama Cacar Monyet di Indonesia Dinyatakan Sembuh

Syahril menyebut pasien bukan pelaku perjalanan luar negeri (PPLN). Warga tersebut saat ini menjalani perawatan di salah satu rumah sakit swasta di Jawa Tengah.

"Akan dilakukan pemeriksaan lab PCR untuk memastikannya. Bisa saja hanya cacar biasa atau penyakit lain, bukan monkeypox," kata Syahril, dikutip dari CNN Indonesia, Kamis (4/8/2022).

Hasil tes lab PCR pasien suspek cacar monyet diperkirakan keluar lima hingga tujuh hari.

Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin pada akhir Juli lalu juga sudah melaporkan setidaknya ada sembilan suspek pasien cacar monyet di Indonesia. Kendati demikian, semua suspek dinyatakan negatif cacar monyet setelah melalui pemeriksaan.

Baca juga: Waspada Cacar Monyet Rentan Menular dari Ibu Hamil ke Janin

Meski belum ada kasus cacar monyet yang dikonfirmasi di Indonesia, ahli meyakini penyakit tersebut sudah masuk di Tanah Air. Epidemiologi Dicky Budiman dari Universitas Griffith Australia menilai adanya potensi tersebut.

Dia menjelaskan, umumnya masa inkubasi cacar monyet membutuhkan waktu hingga tiga minggu sampai timbulnya gejala. Karena masa inkubasi yang lama ini, sangat mungkin seseorang lolos dari skrining saat hendak masuk ke Indonesia lantaran tidak menunjukkan gejala.

Reporter: Jenik Mauliddina

Baca juga: Pasien Cacar Monyet Pertama Terkonfirmasi, Wagub Jakarta Ingatkan Jaga Protokol Kesehatan

Editor: Pahlevi

Editor : Pahlevi

Politik
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru