Isu Kaisar Sambo dan Konsorsium Judi Online 303, Rizal Ramli: Kok Ada Mafia di Dalam Polri?

Reporter : Seno
images (45)

Optika.id - Ekonom Senior, Rizal Ramli menyoroti sepak terjang dari  Satuan Tugas Khusus (Satgassus) Merah Putih bentukan Kapolri era Tito Karnavian. Pasalnya, pasca ditetapkannya Ferdy Sambo sebagai tersangka Pembunuhan Berencana, isu terkait Satgasus turut menyedot perhatian publik luas.

Rizal secara blak-blakan menanyakan tentang kejelasan isu Satgasus yang diduga menerima upeti dari bisnis hitam.

Baca juga: IPW Ungkap Konsorsium Judi Online Dilindungi Polri

Saya kenal dekat dengan Mas Tito @titokarnavian_, mantan Kapolri, cerdas dan berprestasi. Maaf Mas Tito tolong jelaskan kok Satgassus Polri terima upeti besar dari bisnis hitam (judi, narkoba dll) dan jadi kekuatan utk amputasi demokrasi? Kok ada Mafia di dalam Polri? tulisnya seperti dikutip Optika.id dari akun Twitternya, Jumat (19/8/2022).

Dia juga mengatakan bahwa, Satgassus Polri terlibat aktif dalam pemenangan Pemilu. Ratusan petugas pilres mati tanpa kejelasan. Satgasus tsb juga aktif mencari salah rakyat kritis. Satgassus ibarat TERORIS yang mangamputasi demokrasi. Bagai SAVAK di Iran hancurkan aspirasi demokratis."

Satgassus Resmi Dibubarkan 

Sebelumnya, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengumumkan bahwa, Satuan Tugas Khusus (Satgassus) Merah Putih telah resmi dibubarkan.

Melalui Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo di Mako Brimob, Depok, pada Kamis, (11/8/2022) mengumumkan bahwa, Bapak Kapolri secara resmi sudah menghentikan kegiatan dari Satgassus Polri. Artinya sudah tidak ada lagi Satgassus Polri."

Menurut pertimbangan, untuk efektivitas kinerja organisasi, maka lebih diutamakan, atau diberdayakan satker-satker yang menangani berbagai macam kasus sesuai tupoksi masing-masing.  Sehingga Satgasus dianggap tidak perlu lagi dan diberhentikan hari ini, paparnya.

Diketahui, pembentukan Satgasus Merah Putih secara resmi tertuang dalam Surat Perintah (Sprin) Nomor Sprin/681/III/HUK.6.6/2019 tertanggal 6 Maret 2019. Satgasus Merah Putih mempunyai wewenang, di antaranya adalah menyelidiki perkara narkotika, Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE), hingga Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU).

Konsorsium Judi 303

Rizal Ramli secara terang-terangan juga menanyakan isu yang beredar di media sosial tentang keterlibatan Ferdy Sambo dan Konsorsium Judi Online kepada Polri.

[caption id="attachment_36979" align="aligncenter" width="788"] Isu kekaisaran Ferdy Sambo. (Istimewa)[/caption]

Dia dengan lantang menanyakan, "apa ini benar? Polri tolong jelaskan."

Pertanyaan tersebut dilontarkan kepada Polri dengan, kutip tweet milik netizen yang membeberkan thread Kaisar Sambo & Konsorsium Judi Online 303. Dalam cuitannya tersebut, dibeberkan bahwa diduga Irjen Ferdy Sambo dan kelompoknya menerima setoran sejumlah Rp 1,3 triliun dalam setiap tahunnya dari bisnis hitam tersebut.

Akun warganet tersebut, juga membeberkan oknum-oknum personel Polisi, yang terlibat secara kolektif terkait bisnis haram tersebut. Seluruhnya bermuara dan dalam kendali sistematis dari tersangka pembunuhan berencana, Ferdy Sambo.

Rizal mewanti-wanti bahwa, jangan sampai terjadi habis rame-rame, terjadi pergantian Bos Mafia doang!"

Dia menutup cuitannya dengan mendesak kebutuhan untuk pembersihan total dalam tubuh Polri.

Perlu pembersihan total Polri, How low can you go? Ini momentum untuk Reformasi Total Polri!" ungkapnya.

Diketahui, grafik Kekaisaran Sambo dan Konsorsium 303 kini beredar luas di masyarakat. Gambar tersebut tersebar lengkap dengan nomor HP para pejabat Polri dan sipil yang terlibat.

Ya, gambar itu disebar oleh sebuah akun twitter @opposite090192 dengan menyebarkan 4 gambar grafik Kaisar Sambo yang sudah disukai 8.395 dan dicuit ulang sebanyak 3.900 kali.

Pada gambar yang tersebar di twitter itu berisikan foto dan keterangan tugas sejumlah pejabat Polri termasuk Kapolda Metro Jaya Fadil Imran di bawah komando Ferdy Sambo.

Grafik Kekaisaran Sambo berisikan skema Sambo mengatur jalannya operasional beberapa bisnis Judi online 303.

Nama Tom Liwafa

Tak hanya nama pejabat Polri, beberapa nama warga sipil yang berperan sebagai bandar dan juga seorang yang terkenal dengan nama Crazy Rich Surabaya.

Disebutkan, si Crazy Rich Surabaya berperan di konsorsium Surabaya sebagai kasir lalu mencuci uang setoran, menjalin kerjasama dengan bandar judi online Filipina.

Setelah itu, Crazy Rich melakukan setor dana kepada Propam Surabaya yang seterusnya diteruskan hingga sampai pada Sambo.

Menanggapi dugaan dirinya terlibat bisnis gelap Ferdy Sambo, Tom Liwafa atau pemilik nama asli Arizal Liwafa, pengusaha muda yang disebut 'Crazy Rich Surabaya' pun angkat bicara.

"Pagi-pagi banyak yang WA dan kasih foto saya dengan petinggi-petinggi di jajaran Polri," tulis Tom Lifawa seperti dikutip Optika.id dari akun instagramnya, Jumat (19/8/2022).

Menurut Tom Lifawa, dirinya menjadi korban hoax dan pencemaran nama baik dalam peredaran dokumen berjudul Kaisar Sambo itu.

"Terima kasih yang sudah bikin hoax dan berhasil melambungkan nama saya, meski memang itu termasuk pencemaran nama baik," ucapnya.

Tom memastikan tidak akan diam untuk menyikapi hal ini. Juga siap diperiksa kapan pun untuk membuktikan.

Baca juga: Dijerat Pasal Sama dengan Sambo, Putri Candrawathi Terancam Hukuman Mati

Namun, bila tidak terbukti sama sekali, dirinya juga akan mengambil langkah hukum.

"Saya siap untuk diperiksa kapanpun itu. Namun jika tak terbukti sama sekali, pasti saya juga ambil langkah hukum," tegasnya.

Sebagai warga negara Indonesia, kata Tom, dirinya juga memiliki hak jawab dan memastikan bahwa dirinya tidak ada kaitannya dengan hoax tersebut.

"Saya tidak ada kaitannya dengan hoax tersebut. Kalau sampe yang menyebar ini adalah oknum 303, silahkan dilanjutkan, karena saya tentu nggak akan diam," tuturnya.

Tom menuturkan, dokumen itu lebih kepada cocokologi mengaitkan dirinya dengan bandar judi 303 dan sosok yang disebut Kaisar Sambo.

Padahal, dirinya tidak ada kaitannya sama sekali dan hal itu bisa dibuktikan.

"Cocokloginya luar biasa sekali, dan mungkin nama saya emang nggak pernah gagal menjadi pribadi yang silent dan viral," terangnya.

Ditegaskan pula bahwa dirinya menekankan dokumen tersebut tidak benar sama sekali dan dapat dibuktikan.

"Silakan dibuktikan, apakah saya tetap di luar atau mendekam. Kalau bersih ngapain saya risih. Sekali lagi saya tekankan berita yang tersebar tidak benar," tukasnya.

Respons Mabes Polri

Sementara itu, Mabes Polri buka suara terkait isu konsorsium 303 yang dipimpin Irjen Ferdy Sambo yang beredar di media sosial. Isu tersebut menyeret sejumlah nama di kepolisian terkait dengan bisnis perjudian.

"Info dari mana itu, yang pasti semua pekat (judi, narkoba, premanisme) ditindak tegas," ujar Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo seperti dilansir CNNIndonesia.com, Jumat (19/8/2022).

Dedi belum bicara banyak ihwal isu yang telah menjadi konsumsi masyarakat tersebut. Dia hanya mengatakan bahwa semua yang terlibat dalam perjudian pasti akan ditindak tegas.

Sebelumnya, Kaolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menginstruksikan seluruh jajarannya baik di tingkat Mabes Polri hingga Polda untuk 'menyikat' habis aktivitas perjudian.

Namun, ia tidak menyebut secara gamblang Konsorsium 303 pimpinan Irjen Ferdy Sambo yang beredar di media sosial.

Baca juga: Mahfud Md: Isu Kerajaan Ferdy Sambo Hambat Penyelidikan Kasus Pembunuhan Brigadir Joshua

"Saya meminta agar seluruh anggotanya dapat memberantas para pemain hingga bandar-bandar perjudian, baik konvensional maupun online," kata Sigit seperti dikutip Optika.id dari akun resmi Instagram Divisi Humas Polri, Jumat (19/8/2022).

Selain itu, Sigit secara tegas juga meminta agar para pihak yang mem-backing kegiatan perjudian dapat ditumpas habis.

"Tak hanya para pemain dan bandar saja, namun juga pihak yang mem-backing di belakangnya serta melakukan pemblokiran situs-situs judi online," tegasnya.

Dia juga meminta pejabat di Mabes Polri untuk tidak main-main terlibat dengan praktik usaha judi online karena dipastikan bakal copot jabatan.

Sigit mengaku sudah sejak lama mengeluarkan perintah dalam pemberantasan tindak pidana perjudian.

"Saya tidak memberikan toleransi kalau masih ada kedapatan, pejabatnya saya copot, saya tidak peduli apakah itu Kapolres, apakah itu direktur, apakah itu Kapolda saya copot. Demikian juga di Mabes tolong untuk diperhatikan akan saya copot juga," tegasnya.

Menindaklanjuti perintah Kapolri, Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim) Polri Komjen Agus Andrianto mengaku telah menerbitkan surat telegram (ST) kepada seluruh jajaran Polda untuk mengikuti arahan Kapolri tersebut.

Agus menyatakan telah menginstruksikan Polda untuk menindak semua pihak yang terlibat dalam aktivitas perjudian.

"Sudah lama dan berulang-ulang (penerbitan ST)," ujar Agus.

Seperti diberitakan sebelumnya, Menko Polhukam Mahfud MD membocorkan bahwa Irjen Ferdy Sambo memiliki kelompok yang kuat di internal Polri. Menurutnya, kelompok Sambo itu ibarat kerajaan di dalam Polri.

Akan tetapi, ia juga tidak menyebut kelompok Sambo sebagai Konsorsium 303 sebagaimana yang beredar di media sosial.

"Yang jelas ada hambatan-hambatan di dalam secara struktural. Karena ini tak bisa dipungkiri ada kelompok Sambo sendiri ini yang seperti menjadi kerajaan Polri sendiri di dalamnya. Seperti sub-Mabes yang sangat berkuasa," kata Mahfud seperti dikutip Optika.id dari YouTube Akbar Faizal Uncensored.

Reporter: Pahlevi

Editor: Aribowo

Editor : Pahlevi

Politik
Trending Minggu Ini
Sabtu, 14 Sep 2024 18:18 WIB
Jumat, 13 Sep 2024 08:24 WIB
Senin, 16 Sep 2024 11:12 WIB
Berita Terbaru