Optika.id - PSM Makassar mengambil langkah berani dengan menurunkan pemain di bawah usia 20 tahun di sebelas pertama pada pekan ke-7 BRI Liga 1 2022/2023 lalu.
Padahal, laga tersebut bukan laga mudah, bahkan termasuk partai besar karena harus berhadapan dengan Persib Bandung.
Baca juga: Hasil Rapat PSSI: Liga 1 Tanpa Degradasi, Liga 2 Dihentikan
Para pemain yang diturunkan adalah gelandang tengah Ananda Raehan (18 tahun), bek kanan Dzaky Asraf (19 tahun) dan penyerang tengah Ramadhan Sananta (19 tahun). Hasilnya justru positif, tim berjuluk Juku Eja melibas Persib dengan skor 5-1.
Ramadhan Sananta jadi pemain yang paling menonjol di antara dua rekan lainnya. Dia mampu menyarangkan dua gol ke gawang lawan yang dikawal kiper senior I Made Wirawan.
Dua gol dicetak pada babak pertama, masing-masing di menit ke-19 dan menit ke-45+1. Dia memanfaatkan peluang itu selayaknya tipikal pemain yang pintar mencari ruang di kotak penalti dan mencetak gol yang terlihat 'mudah'.
Pelatih PSM Makassar Bernardo Tavares puas dengan eksperimen tersebut. Kepercayaan yang diberikan kepada tiga pemain muda tersebut berhasil dibayar tuntas dengan penampilan yang solid.
"Kita semua bisa melihat di pertandingan bahwa mereka merespons instruksi dengan baik dan selalu memberikan yang terbaik. Yang paling jelas adalah Sananta," ujar pelatih asal Portugal itu, Kamis (1/9/2022).
Sebelum memberikan kesempatan sejak menit awal dia sudah beberapa kali mencoba ketiga pemain sebagai pemain sejak awal musim.
Baca juga: Ini 10 Pemain Sepak Bola Paling Mahal di Dunia, Ada Haaland dan Mbappe
Ramadhan Sananta yang paling sedikit karena baru bermain tiga kali, masih kalah dengan penyerang asing Everton. Sedangkan Dzaky dan Raehan sudah mencatatkan enam penampilan dari tujuh pertandingan PSM musim ini.
"Saya tidak pernah melihat apakah saya akan memainkan pemain muda atau pemain tua. Saya juga tidak peduli berapa umur mereka. Saya melihat karakter yang mereka punya dan saya sesuaikan dengan kebutuhan," katanya.
Bernardo Tavares yakin masa depan ketiga pemain muda ini masih sangat cerah. Ada banyak waktu untuk berkembang dan mendapatkan menit bermain game membuktikan ketiganya setiap kepercayaan tampil.
"Saya kira ini adalah hal yang bagus bagi akademi PSM karena mereka bisa melihat pemain didikan mereka bersaing di tim senior. Mereka pasti bangga," tutupnya.
Baca juga: Manajer Timnas Indonesia: Kami Ingin Mental Pemain Bertahan di Situasi Sesulit Apapun
Reporter: Denny Setiawan
Editor: Pahlevi
Editor : Pahlevi