Gantikan Suharso, Muhammad Mardiono Resmi Ditunjuk Jadi Plt Ketum PPP

Reporter : optikaid
1266916093

Optika.id - Ketua Majelis Pertimbangan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Muhammad Mardiono resmi ditunjuk sebagai Pelaksana Tugas (Plt.) Ketua Umum Suharso Monoarfa.

Saya menerima amanah yang memutuskan dalam rapat pengurus harian untuk mengisi Plt. Ketua Umum PPP. Atas dukungan dan doa para kiai yang ada di majelis ini, bismillah saya akan bekerja keras agar PPP bisa bangkit di Pemilu 2024, kata Mardiono dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Senin (5/9/2022).

Baca juga: PPP Resmi Dukung Pasangan Khofifah-Emil di Pilkada Jatim 2024

Mardiono dipilih melalui Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) yang bertemakan Konsolidasi dan Sukses Pemilu 2024. Mukernas tersebut dihadiri ketua dan sekretaris dari 27 DPW PPP se-Indonesia.

Sementara itu, Ketua Majelis Syariah PPP Mustofa Aqil Siradj mengatakan keputusan itu diambil atas berbagai pihak. Dia pun berharap keputusan itu bisa bermanfaat dan lebih baik untuk partai.

Kami tidak bisa menahan gejolak protes, suara, dan usulan dari berbagai pihak. Tidak kurang dari 10 kali pertemuan kami adakan untuk menanggapi gejolak ini. Keputusan ini semata-mata untuk merespon kiai dan berbagai pihak, jelasnya.

Ketua Majelis Kehormatan PPP Zarkasih Nur mengaku tidak ada kebencian terhadap pemimpin sebelumnya, yakni Suharso Monoarfa.

Menurut Zakarsih kedepan kepemimpinan PPP akan dilakukan penuh kebersamaan, persatuan, dan kasih sayang; sehingga bangsa Indonesia menjadi lebih makmur, sejahtera, dan rakyat menjadi umat yang  rahmatan lil alamin.

Baca juga: PPP Resmi Serahkan Rekomendasi untuk Eri-Armuji di Pilwali Surabaya

Kami tetap berhubungan baik, tidak ada yang ingin menikmati apapun, tetapi dalam menghadapi masalah sekarang ini kami mengharapkan Suharso melepaskan sebagai Ketua Umum PPP, tegasnya.

Sebelumnya, Majelis PPP telah dua kali mengirimkan surat kepada Suharso dan memintanya untuk dirikan dari jabatan Ketua Umum PPP. Namun, Suharso tidak kunjung menanggapi surat tersebut.

Selain itu, ada pula rentetan aksi yang meminta Suharso mundur dari jabatannya, antara lain para santri, kader PPP, hingga para pecinta kiai. Aksi tersebut merupakan buntut dari ucapan Suharso terkait amplop kiai dan hal lain yang dinilai tidak sesuai dengan AD/ART PPP.

Baca juga: PPP Masih Tunggu Keputusan Daerah Soal Sosok yang Akan Diusung di Pilgub Jatim

Reporter: Denny Setiawan

Editor: Pahlevi

Editor : Pahlevi

Politik
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru