Optika.id - Partai Persatuan Pembangunan (PPP) mengaku tidak ingin mengulang sejarah buruk pada Pemilu tahun 2019, mereka mendapat suara kecil pada pemilu tersebut. Partai berlogo kabah tersebut juga tidak ingin tenggelam serta terpuruk dalam pesta demokrasi lima tahunan mendatang.
"Kami semua, tidak hanya saya tidak boleh mengulang sejarah partai yang memperoleh suara terendah karena PPP merupakan partai tertua," jelas Plt Ketua Umum PPP, Muhammad Mardiono dalam keterangan yang diterima Optika.id, Jumat (9/9/2022).
Baca juga: PPP Resmi Dukung Pasangan Khofifah-Emil di Pilkada Jatim 2024
Mardiono selaku pelaksana tugas ketua umum PPP yang ditunjuk pasca lengsernya Suharso Monoarfa mengklaim jika saat ini partai tersebut bakal melakukan sejumlah persiapan ekstra agar tidak kalah dengan partai-partai baru jelang Pemilu 2024 nanti. Dia berambisi agar PPP bisa meraup suara yang besar dalam pemilu dua tahun mendatang sehingga PPP bisa sukses.
"Kami bertekad akan bekerja keras agar partai warisan ulama ini tidak tenggelam, sebab saat ini berada di ambang batas parliamentary threshold," katanya.
Tak lupa, dia mengatakan bahwa setiap partai juga pasti akan bekerja keras dan mempersiapkan diri menjadi yang terbaik dalam menyambut Pemilu 2024. Menurutnya, setiap partai harus melakukan persiapan matang dalam menghadapi Pemilu yang waktunya singkat dan kurang dari 500 hari lagi.
Baca juga: PPP Resmi Serahkan Rekomendasi untuk Eri-Armuji di Pilwali Surabaya
"Ini pekerjaan besar, kewajiban konstitusi bagi PPP untuk ikut dalam penyelenggaraan Pemilu," katanya.
Seperti diketahui, Mardiono dipilih sebagai Plt Ketua Umum PPP menggantikan Suharso Monoarfa berdasarkan Mukernas yang dilaksanakan pada 4-5 September 2022 lalu. Mardiono mengaku masih memiliki hubungan yang baik dengan Suharso usai dipilih menjadi pimpinan tertinggi PPP.
Reporter: Uswatun Hasanah
Baca juga: PPP Masih Tunggu Keputusan Daerah Soal Sosok yang Akan Diusung di Pilgub Jatim
Editor: Pahlevi
Editor : Pahlevi