Optika.id - Menurut USDA (Departemen Pertanian Amerika), Indonesia menempati posisi keempat sebagai negara penghasil kopi terbesar di dunia. Salah satu daerah penyumbang kopi terbesar di Indonesia rupanya adalah Jawa Timur. Menurut data Kementerian Pertanian, Jawa Timur berhasil memproduksi kopi hingga 48.675 ton sepanjang tahun 2021.
Berikut rangkuman 6 daerah penghasil kopi terbesar di Jawa Timur. Kopi enak yang tiap hari kamu santap berasal dari sini nih, Minggu (11/9/2022). Simak, yuk!
Baca juga: PKB Raih Dua Kursi di Sidoarjo, Ungguli PDI Perjuangan di Jatim
1. Malang
Malang disebut-sebut sebagai daerah penghasil kopi terbesar di Jawa Timur. Pasalnya, menurut BPS Provinsi Jawa Timur, Malang telah menghasilkan 11.829 ton kopi pada tahun 2017, dan selalu meningkat setiap tahunnya. Bahkan, menurut data Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan (DTPHP), Malang telah menghasilkan 13.000 ton kopi sepanjang tahun 2021.
Jenis kopi yang dikembangkan di Malang, diantaranya adalah kopi robusta dan kopi arabika. Selain itu, Malang juga terkenal dengan olahan kopi spesial, yang disebut kopi Amstirdam. Kata Amstirdam sendiri diambil dari sejumlah perkebunan kopi di Malang, di antaranya Ampelgading, Sumbermanjing, Tirtoyudo dan Dampit.
Jenis kopi ini terkenal dengan cita rasanya yang unik dan khas. Tak heran kopi ini menjadi favorit para pencinta kopi di seluruh dunia. Terbukti menurut website resmi Kementerian Pertanian yakni pertanian.go.id, jenis kopi ini telah menjadi langganan 42 negara Asia dan Eropa, bahkan mulai di ekspor ke Australia pada tahun 2019 silam.
2. Banyuwangi
Banyuwangi menjadi daerah penghasil kopi dengan jumlah yang selalu meningkat tajam setiap tahunnya. Seperti menurut data BPS Provinsi Jawa Timur, Banyuwangi hanya menghasilkan 4.054 ton saja pada tahun 2015, kemudian meningkat menjadi 13.839 ton pada tahun 2017. Sedangkan pada tahun 2022 ini, Banyuwangi disebut-sebut telah menghasilkan 16.000 ton kopi.
Salah satu kebun kopi terbaik di Banyuwangi adalah Kebun Kopi Malangsari. Hasil kopi dari perkebunan ini terkenal memiliki kualitas terbaik, dan telah di ekspor ke negara Italia.
3. Jember
Jember menjadi daerah selanjutnya, dengan hasil kopi terbesar di Jawa Timur. Bahkan, Jember kini telah dideklarasikan menjadi kota kopi robusta. Pasalnya, luas perkebunan kopi robusta di Jember telah mencapai 32.000 hektar, dengan hasil panen yang selalu mencapai 11.000 ton setiap tahunnya. Kopi robusta Jember juga terkenal dengan cita rasanya yang unik. Tidak hanya pahit, jenis kopi ini juga mengandung rasa asam khas kopi arabika. Serasa perpaduan epic, nih!
Selain kopi robusta, Jember juga terkenal dengan ragam jenis kopi liberica dan kopi robusta. Kekayaan inilah yang kemudian membuat komoditas kopi berhasil menjadi pendorong perekonomian di Jember. Oleh karena itu, pemerintah selalu berusaha meningkatkan kualitas kopi Jember menjadi lebih baik. Seperti dilihat dalam laman resmi jemberkab.go.id, Bupati Jember Ir.H.Hendy Siswanto menyampaikan bahwa akan mendorong petani lokal untuk memberikan nilai tambah terhadap setiap hasil kopinya.
Ini menjadi pekerjaan rumah bagi kami, tentunya dibantu oleh Puslitkoka untuk peningkatan kemampuan para petani dalam mengolah atau menambah nilai kopi yang diproduksi petani lokal, ujarnya.
Baca juga: Pesan Kapolda Jatim ke KPU Usai Jenguk Petugas KPPS Sakit di RS Haji
4. Bondowoso
Bergeser dari Jember, Kabupaten Bondowoso rupanya juga merupakan penyumbang komoditas kopi yang besar untuk Jawa Timur. Menurut BPS Provinsi Jawa Timur, Bondowoso telah menghasilkan 8.670 ton kopi pada tahun 2017. Produktivitas perkebunan kopi di Bondowoso juga cenderung naik setiap tahunnya, karena adanya peningkatan luas lahan pula.
Potensi ini ternyata dirasa cukup menguntungkan bagi perekonomian daerah. Sehingga pada tahun 2016 silam, Pemerintah Daerah Bondowoso telah membangun city branding, Bondowoso Republik Kopi. Bondowoso Republik Kopi bertujuan untuk memperkuat citra Kabupaten Bondowoso sebagai daerah sentra penghasil kopi jenis robusta dan arabika yang berkualitas tinggi baik dari segi kualitas biji maupun rasa yang dimiliki.
5. Lumajang
Lumajang memiliki dataran tinggi yang subur ditanami berbagai hasil bumi. Tak heran jika kopi juga tumbuh baik di sini. Perkebunan kopi di Lumajang tersebar di 8 kecamatan yang berbeda. Tepatnya di Kecamatan Tempursari, Pronojiwo, Pasirian, Randuagung, Ranuyoso, Senduro, Pasrujambe, dan Gucialit.
Lumajang rupanya menghasilkan 3 jenis kopi dengan keunikannya masing-masing. Di antaranya kopi arabika, robusta dan excelsa. Kopi yang berasal dari Lumajang ini terkenal dengan aroma harumnya yang sangat khas. Dilansir BPS Provinsi Jawa Timur, Lumajang selalu menghasilkan kurang lebih 2000-3000 ton kopi setiap tahunnya.
Baca juga: Prabowo-Gibran Unggul Telak di Jatim, Raih 14 Juta Suara
6. Pasuruan
Pasuruan juga memiliki areal perkebunan kopi yang cukup luas. Areal ini tersebar di berbagai kecamatan di Pasuruan. Di antaranya, Kecamatan Purwodadi, Tutur, Puspo, Lumbang, Pasrepan, Purwosari, Prigen, dan Tosari. Perkebunan kopi di Pasuruan menghasilkan 2 jenis kopi unggulan. Yakni kopi robusta dan kopi arabika. Total luas perkebunan kopi di sini telah mencapai lebih dari 5.000 hektar, dengan hasil 2000 ton di tahun 2020.
Potensi yang cukup tinggi ini sedang aktif dikembangkan oleh masyarakat juga pemerintah. Terlihat dengan adanya beberapa branding kopi yang terkenal , mulai dari Kopi Legendaris cap Sepoor dan Kapiten Pasuruan. Kopi-kopi ini selalu menjadi favorit masyarakat bahkan wisatawan yang sedang berkunjung di Pasuruan. Wajib coba, nih!
Reporter: Jenik Mauliddina
Editor: Pahlevi
Editor : Pahlevi