Optika, Jakarta - Aksi mahasiswa kembali terjadi, Senin (27/9/2021). Mereka yang tergabung dalam Aliansi BEM Seluruh Indonesia turun ke jalan meminta keadilan di depan gedung Merah Putih KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi). Menurut Ali Sahab pengamat politik Universitas Airlangga, hal itu lumrah sebagai bentuk partisipasi mahasiswa dalam merespon kebijakan, khususnya terkait dengan KPK.
Saya kira ini tantangan sebagai negara demokrasi, dan keinginan pemerintah untuk menjaga stabilitas politik untuk pertumbuhan ekonomi. Jadi jangan sampai pemerintah masuk ke lubang ototarianisme! tegasnya ketika ditemui Optika di Surabaya, Rabu (29/9/2021).
"Saya kira mahasiswa kemarin cukup dewasa untuk tidak melakukan aksi unjuk rasa dengan kekerasan," imbuhnya.
Pemerintah, lanjutnya, juga harus tetap pada pendiriannya sebagai bentuk konsistensinya.
Apakah aksi ini hanya gerakan sporadis ?
"Dalam sebuah perjuangan tentunya membutuhkan waktu yang cukup, tidak hanya sekali aksi, pun soal keberhasilan. Walaupun tidak langsung berhasil pasti akan memberikan dampak positif dan suatu waktu pasti akan berhasil," jawabnya.
Tampaknya hal ini sudah terjawab dengan rencana Polri yang hendak merekrut 56 mantan pegawai KPK. Namun hal itu belum direspons oleh Novel Baswedan Cs. (Mei/Rizal)
Editor : Pahlevi