Optika.id - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengimbau kewaspadaan masyarakat akan banjir di sejumlah daerah di Indonesia hingga awal Oktober 2022. Menurut prakiraan cuaca September Dasarian III yang masih berlangsung, wilayah Kalimantan Barat bagian barat, Kalimantan tengah bagian selatan dan Jawa Barat diperlukan kewaspadaan.
Abdul Muhari, Pelaksana tugas Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB dalam Disaster Briefing 2022, memasuki Oktober Dasarian I secara umum curah hujan tidak terlalu signifikan, kecuali Papua di bagian tengah, salah satunya di wilayah Timika, yang diperlukan kewaspadaan.
Baca juga: Pemkot Surabaya Rencanakan Bangun Rumah Pompa Air Baru pada 2025 Demi Atasi Banjir
Sehingga Abdul mengimbau masyarakat di wilayah tersebut untuk waspada terhadap kemungkinan banjir bandang dan tanah longsor. Sebab, dalam beberapa tahun terakhir, Papua sering dilanda banjir dan longsor, seperti yang paling signifikan terjadi di Sentani, Kabupaten Jayapura pada tahun 2019.
Jadi ini masyarakat di Papua bagian tengah harus waspada, karena peningkatan intensitas curah hujan di minggu pertama bulan Oktober, ujar Abdul, mengutip Antara, Rabu (28/9/2022).
Selain itu Abdul juga mengimbau kewaspadaan untuk wilayah Kalimantan, khususnya sepanjang hulu aliran Sungai Kapuas. Jika hulunya terdampak banjir, maka dapat berpotensi banjir di wilayah Katingan hingga Pontianak.
Apalagi Sungai Kapuas sepanjang hampir 1.200 kilometer memiliki perbedaan elevasi dari hulu hingga ujung laut sekitar lebih dari 20 meter, yang bisa terbilang datar.
Membahayakan bagi masyarakat yang di hilir, apalagi laut pasang. Sehingga akan datar dan tidak akan mengalir, cukup penting diwaspadai, ujar Abdul.
Baca juga: BPBD Surabaya Tambah Pos Pantau, Antisipasi Bencana Hidrometeorologi
Sedangkan untuk wilayah Sumatera dan Jawa, wilayah tersebut terbilang relatif. Namun hal ini diharapkan tidak mengurangi kesiapsiagaan pemerintah daerah dan masyarakat.
Abdul mengingatkan agar masyarakat di sepanjang daerah aliran sungai untuk mengecek apakah ada sumbatan-sumbatan yang terjadi di lokasi tersebut. Sebab, berkaca dari kejadian banjir dan tanah longsor di Kota Batu, Jawa Timur pada pertengahan 2021 diakibatkan air yang melimpah disebabkan sumbatan dari pohon-pohon.
Dia mengatakan dalam sejarahnya, wilayah tersebut tidak pernah terjadi banjir hingga longsor. Saat terjadi sumbatan pohon di aliran sungai dan membentuk bentang alam, aliran air penuh dan melimpah hingga tidak kuat menahan, sehingga kayu-kayu ikut terseret bersama air dan menyebabkan bencana.
Baca juga: DSDABM Akan Segera Tuntaskan 245 Titik Banjir di Surabaya
Reporter: Jenik Mauliddina
Editor: Pahlevi
Editor : Pahlevi