Optika.id - Banjir dengan ketinggian 1,75 meter meredam pusat kabupaten Trenggalek, Jawa Timur pada Selasa (18/10/2022). Selain itu, banjir juga melanda Kecamatan Karangan, Gandusari, dan Pogalan sejak Selasa pagi hingga menyebabkan ribuan warga harus mengungsi.
Di wilayah Kecamatan Trenggalek, banjir melanda Kelurahan Tamanan dan Kelurahan Kelutan. Sedangkan di Kecamatan Karangan, banjir menerjang Kelurahan Salamrejo dan Desa Sumberingan.
Baca juga: Pemkot Surabaya Rencanakan Bangun Rumah Pompa Air Baru pada 2025 Demi Atasi Banjir
Salah seorang warga Kelurahan Tamanan, Adit Suparno, mengatakan banjir kali ini diakibatkan oleh tingginya intensitas curah hujan di wilayah Trenggalek.
Hujan mulai turun di Trenggalek sejak Senin (17/10/2022) sore, kondisi tersebut mengakibatkan Sungai Bagong dan Sungai Ngasinan meluap ke perkampungan warga.
Air mulai meluap sekitar pukul 04.30 WIB. Tadi saya berangkat ke masjid itu masih belum meluap, tapi ketika pulang dari salat subuh, air sudah naik dan kondisinya terus meninggi. Depan rumah saya itu ketinggian sedada orang dewasa, padahal kalau sebelumnya enggak sampai segitu, kata Adit seperti dikutip dari Detik.com, Selasa (18/10/2022).
Kasat Samapta Polres Trenggalek AKP Supadi, mengatakan wilayah paling parah yang tergenang banjir adalah Kelurahan Tamanan, Kelutan dan Desa Salamrejo.
Tamanan parah. Kondisi banjir lebih parah dibandingkan banjir sebelumnya, kata AKP Supadi.
Sedangkan di kawasan permukiman, ketinggian air mencapai 1,5 meter.
Ini yang paling parah sejak beberapa tahun terakhir. Biasanya banjir hanya di jalan, kini masuk rumah, terang salah satu warga Tamanan, Krisnapati Moekono di depan rumahnya yang terendam banjir.
Baca juga: DSDABM Akan Segera Tuntaskan 245 Titik Banjir di Surabaya
Selain itu, banjir juga merendam jalur utama masuk Kota Trenggalek. Di antaranya, jalan utama di Kecamatan Pogalan, serta di Jalan Soekarno-Hatta, tepatnya di simpang Widiowati ke selatan.
Di jalur tersebut, banjir berarus deras dan merendam kawasan tersebut dengan ketinggian sekitar 1 meter. Sedangkan dari arah Jembatan Ngasinan ke selatan, banjir berketinggian sekitar 80 cm.
Akibatnya, jalur tutup total dan tidak bisa dilintasi kendaraan. Banyak kendaraan dari arah Tulungagung, terutama angkutan umum, memilih berhenti dan parkir di pinggir jalan untuk menunggu banjir surut.
Sekretaris BPBD Trenggalek Tri Puspita Sari menyebutkan bahwa tidak ada laporan korban jiwa dalam bencana ini. Namun kerugian diperkirakan mencapai puluhan miliar mengingat banyaknya rumah yang terendam, infrastruktur rusak serta area pertanian tertutup genangan air.
Baca juga: Pemkot Surabaya Fokus Tangani Kawasan Perkampungan yang Rawan Banjir
Petugas gabungan TNI/Polri, Satpol PP dan dibantu ratusan warga melakukan evakuasi terhadap lansia serta balita ke tempat yang lebih aman dengan perahu karet.
Reporter: Leni Setya Wati
Editor: Pahlevi
Editor : Pahlevi