IDAI Anjurkan Hindari Penggunaan Sirup Mengandung Paracetamol Untuk Anak, Ini Alasannya

Reporter : Jenik Mauliddina
055124800_1533120381-Ilustrasi_obat_batuk_sirup__iStockphoto_via_Google_Images_

Optika.id - Ketua Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Piprim Basarah Yanuarso menganjurkan untuk kewaspadaan dini dalam penggunaan obat sirup mengandung paracetamol bagi anak. Hal tersebut berkaitan dengan penemuan 192 kasus gangguan ginjal akut Misterius di Indonesia

IDAI bersama Kementerian Kesehatan RI masih mendalami sejumlah teori yang berkaitan dengan gangguan ginjal akut di Indonesia. Teori yang dimaksud di antaranya pengaruh Adenovirus pada penyintas COVID-19, Leptospirosis.

Baca juga: Kasus Gagal Ginjal Akut, Bareskrim Periksa Dua Pejabat BPOM

Terbaru campuran dietilen glikol dan etilen glikol pada bahan pelarut obat sirup mengandung paracetamol yang diduga sebagai pemicu kematian lebih dari 66 balita di Gambia, Afrika.

"Pelajaran kasus di Gambia, kandungan etilen glikol di pelarut obat batuk sirup banyak memicu kejadian gangguan ginjal akut. Saat itu distop, kasusnya menurun," katanya dalam Instagram IDAI, Selasa (18/12/2022).

Atas laporan itu, IDAI sebagai organisasi yang mewadahi dokter spesialis anak di Indonesia memiliki tanggung jawab profesi untuk memberikan perlindungan maksimal kepada anak dari segala risiko penyakit.

Salah satunya dengan menjadikan informasi yang terjadi di Gambia sebagai sarana edukasi kepada masyarakat untuk merasionalkan penggunaan obat serta membiasakan diri untuk berkonsultasi kepada dokter terkait konsumsi obat.

"Kalau IDAI adalah kewaspadaan dini. Kasus gangguan ginjal akut yang tidak selamat juga banyak. Apapun yang ada kecurigaan, harus waspada," katanya.

Bukan Larangan Pemakaian Obat Paracetamol

Piprim yang merupakan dokter spesialis anak itu mengatakan, pihaknya tidak memiliki kapasitas untuk menyetop penggunaan obat, melainkan memberi anjuran kepada masyarakat untuk lebih bijak mengonsumsi obat, termasuk kepada anak.

"Dari 192 kasus gangguan ginjal akut di Indonesia, belum ada satu pun yang mengerucut pada satu konklusi tunggal," kata Piprim Basarah Yanuarso

Ia mengatakan, paracetamol yang beredar bebas di pasar Indonesia saat ini belum tentu menjadi sebab gangguan ginjal akut di Indonesia.

"Sebagai contoh, pagi tadi saya dihubungi salah satu ibu empat anak. Beliau bilang anaknya usia 7 bulan wafat," katanya.

Anak yang wafat tersebut memiliki tiga kakak dengan gejala demam yang sama. Yang membedakan, kakaknya mengonsumsi obat mengandung paracetamol, sementara adik mereka yang wafat tidak.

Baca juga: DPR Sebut Kepala BPOM Cuci Tangan Dalam Kasus Gagal Ginjal Akut

"Buktinya yang minum paracetamol tidak apa-apa. Yang meninggal malah yang tidak mengonsumsi paracetamol," katanya.

IDAI tetap membolehkan masyarakat untuk mengonsumsi paracetamol selama memenuhi anjuran dokter jika mengalami gejala demam, sebab hasil penelitian terkait gagal ginjal akut belum konklusif di Indonesia.

"Kalau sudah ada hasil temuan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) yang menyatakan produk tertentu mengandung bahan berbahaya, silakan," katanya.

Penanganan Dini Saat Demam Anak

Jika warga ingin menghindari penggunaan sirup parasetamol, anak yang demam bisa diberikan kompres air hangat atau pemberian parasetamol melalui anus jika diperlukan.

"Bisa kompres hangat. Kalau perlu (penggunaan parasetamol) dari anus. Kompres hangat dululah lebih (aman)," jelas dr Piprim.

Gejala demam pada anak, kata Piprim, adalah mekanisme pertahanan tubuh untuk mengusir virus, sehingga bisa diupayakan dengan kompres hangat. "Jangan keburu berikan obat," katanya.

Baca juga: Daftar Obat Sirop yang Dilarang dan Aman dari BPOM

"Kewaspadaan dini. Kalau kewaspadaan dini kan (tetap) boleh (mengkonsumsi). Kalau waspada kan nggak ada masalah. Kalau mau minum juga nggak apa-apa, belum ada larangan. Sebagai bentuk kewaspadaan dini," pungkasnya.

Sebelumnya, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI memastikan sirup parasetamol buatan India yang dikaitkan dengan kematian 69 anak di Gambia tidak terdaftar di Indonesia. Karenanya, masyarakat diimbau tidak panik berlebihan terkait kasus gagal ginjal di Gambia.

"Sirup obat untuk anak yang disebutkan dalam informasi dari WHO, terdiri dari Promethazine Oral Solution, Kofexmalin Baby Cough Syrup, Makoff Baby Cough Syrup, dan Magrip N Cold Syrup. Keempat produk tersebut diproduksi oleh Maiden Pharmaceuticals Limited, India," jelas BPOM RI dalam keterangan tertulis yang diterima, Rabu (12/10/2022).

Reporter: Jenik Mauliddina

Editor: Pahlevi

Editor : Pahlevi

Politik
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru