Optika, Surabaya - Lembaga riset The Republic Institute juga merilis popularitas dan elektabilitas Calon Gubernur Jawa Timur 2024. Hasilnya, Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jatim saat ini, lebih unggul dari Menteri Sosial Tri Rismaharini jika Pemilihan Gubernur dilakukan sekarang.
Dari segi popularitas, Gubernur Jatim Khofifah meraih 97,8 persen dibanding dengan Mensos Risma yang meraih 89,4 persen. Dari sisi elektabilitas, Khofifah juga unggul dengan 38,1 persen dibanding Risma yang memperoleh 23,9 persen.
"Popularitas di antara cagub terjadi lebih karena jabatan dan ketokohan calon yang bersangkutan, seperti Khofifah adalah Gubernur Jatim dan Ketua Muslimat," ujar Direktur The Republic Institute Dr Sufyanto dalam rilisnya, Selasa (12/10/2021).
Selain masih menjabat sebagai Gubernur Jatim, tingginya suara Khofifah karena gerakan kader-kader muslimat yang masif serta kepuasan kinerja gubernur yang mencapai 82,8 persen.
"Kader muslimat ini tetap mengingatkan ke masyarakat untuk tetap mendukung dan membantu program-program Khofifah," kata alumnus doktoral Universitas Airlangga ini.
Sedangkan suara yang tinggi dari Risma, lanjutnya, lantaran Risma seorang menteri, memiliki sifat yang tegas dan selalu membela 'kaum kecil'.
"Termasuk Risma yang terus muncul di media sosial, terkait sikap Risma yang sering marah-marah di media sosial, sebagian masyarakat menganggap itu adalah bentuk dari sikap tegas beliau melihat ketidaknormalan pada pelaksanaan bantuan sosial oleh aparat pemerintah, tetapi bukan merupakan sifat negatif dari Risma," jelasnya.
Sosok Khofifah yang berlatar belakang NU, juga menjadi alasan, ormas NU memilihnya. Parpol PKB yang identik dengan NU juga condong memilih Khofifah.
"Khofifah dipilih oleh masyarakat Nahdliyyin sebanyak 40 persen, lalu Muhammadiyah 35 persen. Sementara, Risma dipilih oleh masyarakat sebagai jamaah ormas NU sebanyak 23 persen, dan Muhammadiyah 55 persen," tandasnya.
"Sementara itu dilihat dari pilihan partai politik, PKB 47,9 persen memilih Khofifah, hanya 15 persen ke Risma. Untuk PDIP, 27,5 persen memilih Khofifah, 40,5 persen ke Risma," imbuhnya.
Untuk popularitas pemilihan Gubernur mendatang, lanjutnya, masih didominasi oleh tokoh-tokoh famous di Jawa Timur.
Berikut Popularitas Tokoh di Pilgub Jatim:
1. Khofifah (Incumbent) 97,8 persen
2. Tri Rismaharini (Mensos) 89,4 persen
3. Saifullah Yusuf (Wali Kota Pasuruan) 87,4 persen
4. Emil Elistianto Dardak (Wakil Gubernur) 83,8 persen
5. La Nyalla (Ketua DPD RI) 50,7 persen
6. Djarot Saiful Hidayat (DPR RI) 48,6 persen
7. Bambang DH (DPR RI) 48,2 persen
8. Sahat Tua Simanjutak (DPRD Jatim) 39,6 persen
9. Sarmuji (DPRD Jatim) 38,8 persen
10. Gus Barra (Wakil Bupati Mojokerto) 38,7 persen
11. Haeny Relawati (DPR RI) 32,7 persen
12. Thoriqul Haq (Bupati Lumajang) 32,5 persen
13. M. Nur Arifin (Bupati Trenggalek) 31,7 persen
14. Muhammad Fawaid (DPRD Jatim) 30,4 persen
Berikut Elektabilitas Tokoh di Pilgub Jatim:
1. Khofifah Indar Parawansa (Incumbent) 38,1 persen
2. Tri Rismaharini (Mensos) 23,9 persen
3. Saifullah Yusuf (Wali Kota Pasuruan) 11,8 persen
4. Emil Elestianto Dardak (Wakil Gubernur) 6 persen
5. Sarmuji (Ketua Golkar Jatim) 1,4 persen
6. Abdul Halim Iskandar (Menteri PDTT) 0,7 persen
7. Ony Anwar (Bupati Ngawi) 0,7 persen
8. Haeny Relawati (DPR RI) 0,7 persen
9. Thoriqul Haq (Bupati Lumajang) 0,7 persen
10. Muhammad Fawaid (DPRD Jatim) 0,4 persen
11. Fadil Muzakki (DPR RI) 0,4 persen
12. Anwar Sadad (DPRD Jatim) 0,3 persen.
13. Sahat Tua Simanjuntak (DPRD Jatim) 0,2 persen
14. Gus Barra (Wakil Bupati Mojokerto) 0,2 persen
15. Djarot Saiful Hidayat (DPR RI) 0,2 persen
16. M Nur Arifin (Bupati Trenggalek) 0,2 persen
17. La Nyalla (Ketua DPD RI) 0,1 persen
Belum menentukan 13,9 persen.
Untuk diketahui, lembaga riset The Republic Institute melakukan penelitian jenis survei. Adapun teknik pengambilan sampelnya adalah multistage random sampling dengan jumlah sampel keseluruhan sebanyak 1.225 responden tersebar di 38 kabupaten dan kota di Jawa Timur. Proses pengambilan sampel dilakukan pada tanggal 1-13 September 2021 lalu dengan margin of error sebesar 2,8 persen. (Zal)
Editor : Pahlevi