Politikus Golkar Sebut Politik Identitas Telah Jadi Isu

Reporter : Uswatun Hasanah
politikus partai golkar

Optika.id - Politikus dari Fraksi Golkar, Bobby Adhityo Rizaldi berharap jika kontestasi politik pada tahun 2024 nantinya menjadi ajang adu program guna membangun bangsa. Dia juga meminta agar pesan-pesan yang bermuatan SARA serta rawan politik identitas harus dicegah sebab bisa memicu perselisihan dan berdampak buruk bagi persatuan.

"Kontestasi politik adalah pilihan program pembangunan yang terbaik dalam upaya mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur, bukan pilihan identitas yang mengancam keutuhan bangsa," ujarnya kepada wartawan, Jumat (25/11/2022).

Baca juga: Bahlil Resmi Akan Daftar Jadi Ketum Golkar!

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga menyerukan imbauan anti politik identitas yang dia sampaikan dalam musyawarah nasional (Munas) ke-17 Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI). Dalam sambutan tersebut, Jokowi mengimbau agar kontestan pemilu nantinya tidak menggunakan tameng politik identitas dan isu SARA yang kerap dibawa-bawa.

Dibandingkan dengan politik identitas dan menggunakan isu SARA, maka Jokowi mengajak agar para kontestan mengedepankan ide dan gagasan yang membangun, bukannya memecah belah bangsa. Menurutnya, bangsa ini sudah merasakan cukup lama dampak buruk politik identitas.

Tidak heran jika seruan dari Presiden Jokowi tersebut dipandang sebagai imbauan yang cukup serius oleh Bobby sebab politik identitas sudah menjadi isu global dimana-mana.

"Ini sudah menjadi isu politik dunia, terlebih dalam waktu 10 tahun terakhir, bukan hanya di Indonesia. Bukan hal yang tidak mungkin akan digunakan dalam kontestasi Pemilu 2024," tuturnya.

Baca juga: Airlangga Hartarto Mundur dari Ketum, Ada Apa Sebenarnya?

Lebih lanjut, anggota komisi I DPR RI ini juga sepakat jika politik identitas berbahaya sebab mengancam kemajemukan dan keberagaman yang dibangun bangsa Indonesia sekian lama dan hal tersebut merupakan kekuatan bangsa. Bobby lantas mengajak semua kalangan menyetop praktik-praktik politik identitas.

"Perlu upaya penguatan narasi empat pilar kebangsaan sebagai satu kesatuan dalam mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur," ucapnya.

Reporter: Uswatun Hasanah

Baca juga: Ini Pernyataan Airlangga Usai Resmi Mundur dari Ketum Golkar

Editor: Pahlevi

Editor : Pahlevi

Politik
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru