Perampok Bermobil Plat Merah, Siapakah Dia?

Reporter : Seno

Oleh: Cak Ahmad Cholis Hamzah

Oleh: Cak Ahmad Cholis Hamzah

Baca juga: Percobaan Pembunuhan Ke 2 Terhadap Trump

Optika.id - Ada satu berita menarik di negeri ini baru-baru ini yaitu berita Walikota Blitar beserta istrinya dirampok. Berita ini sampai menarik perhatian pusat. Menarik karena sepertinya baru kali ini dalam sejarah perampokan di Indonesia seorang pejabat tinggi daerah dalam hal ini Walikota berserta istrinya dirampok oleh kawanan perampok yang menggunakan mobil milik negara alias plat merah.

Polisi Blitar melaporkan bahwa empat hingga lima orang merampok rumah dinas (rumdin), bahkan menyekap Wali Kota Blitar Santoso. Diketahui, perampokan terjadi pada Senin (12/12/2022) dini hari. Perampok tersebut menyekap 5 orang. Mereka adalah 3 penjaga Satpol PP, Wali Kota Blitar, dan istri Wali Kota Blitar.

Perampok juga merusak kamera CCTV. Polisi menyebutkan perampok masuk melalui Jl Sudanco Supriyadi. Mereka diperkirakan masuk ke rumdin pada pukul 03.00-04.00 WIB. Mereka menggunakan mobil dinas pelat merah.

Pos penjagaan berada di area tengah rumdin. Saat kejadian, ada tiga petugas Satpol PP yang berjaga.

Usai berhasil masuk, perampok langsung mengancam tiga petugas dengan senjata tajam. Tangan dan kaki petugas pun diikat. Tak hanya itu, sebagian dilakban matanya, sebagian lagi dilakban mulutnya.

"Tiga orang penjaga di pos jaga dari Satpol PP disekap," jelas Kapolres Blitar AKBP Argowiyono, Senin (12/12/2022). Berhasil melumpuhkan tiga penjaga, perampok berjalan menuju pintu samping rumdin. detikJatim belum mendapat informasi di mana mobil para perampok terparkir. Namun pintu samping rumdin pun punya area parkir seperti yang terlihat di visual Google Maps.

Singkat cerita setelah masuk ke kamar, perampok langsung menyekap Santoso dan istrinya. Setelah menyekap, perampok menggondol uang Rp 400 juta dan perhiasan berharga milik istri wali kota.

Di negara lain yaitu Inggris dan Amerika Serikat ada perampok yang menyatroni rumah pejabat, namun bukan pejabat aktif yang di Inggris mantan walikota yang menjadi korban sedangkan yang di Los Angeles Amerika Serikat adalah calon walikota. Dan perampokan yang menimpa walikota aktif nampaknya ya hanya di Blitar, Jawa Timur ini.

Baca juga: Asosiasi Pengusaha Juga Dipecah – Belah Seperti Parpol

Saya pernah bekerja di kantor Perwakilan Diplomatik negara adidaya selama 20 tahun, setiap hari menyaksikan prosedur pemeriksaan mobil yang masuk kantor diplomatik ini yaitu mobil dinas yang dibawa siapapun tak terkecuali Duta Besar atau Konsul Jendralnya sendiri harus patuh untuk diperiksa mobilnya oleh petugas sekuriti.

Dubes tidak bisa mengatakan kepada petugas misalnya Kamu tidak tahu siapa saya atau saya penguasa di kantor ini, atau saya bisa memecat kamu dsb agar dia bisa masuk kantor tanpa melewati pemeriksaan. Itu tidak bisa dilakukan. Dubes harus patuh menunggu di dalam mobil ketika sedang ada pemeriksaan sebelum diperbolehkan masuk kantor.

Di kasus perampokan walikota Blitar ini, tidak ada prosedur seperti itu, sehingga mobil perampok yang menggunakan plat merah alias milik negara gampang saja memasuki area rumah dinas sang walikota. Mungkin petugas di pintu gerbang begitu melihat mobil plat merah mau masuk, maka dia berguman dalam hatinya bolo dewe atau teman sendiri.

Tanpa mendahului penyelidikan pihak kepolisian yang sudah memiliki keahlian dalam hal ini, saya berpendapat bahwa kawanan perampok di Blitar itu adalah kawanan yang professional terlihat dengan penggunaan mobil plat merah dan merusak CCTV di kediaman walikota tersebut, artinya perampok ini bukanlah kawanan yang cangkruk di warung lalu merencanakan tindakan criminal. Tapi mereka itu betul-betul perampok yang profesional.

Mungkin publik termasuk saya bertanya dalam hati, apakah kawanan perampok itu memang sejatinya perampok, atau orang dalam yang tidak puas dengan perlakuan walikota terhadap diri mereka sehingga dengan mudah menggunakan mobil plat merah, atau mereka itu memang perampok betulan yang mencuri mobil dinas plat merah.

Baca juga: Oh Ternyata Itu Hanya Analisa To …

Selain itu apakah mereka itu merampok karena desakan ekonomi yang sulit seperti saat ini, atau mereka itu mengetahui seluk beluk kinerja walikota sehingga tahu kalau dalam rumah kediaman walikota ada duit tunai dan perhiasaan, atau mereka itu kelompok yang tidak puas atas kinerja walikota yang tidak transparan?

Saya yang awam ini tentu tidak bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan tadi, dan tentu kita publik ini mempercayakan kepada pihak apparat kepolisian dalam menjawab misteri ini.

Kita hanya berdoa agar kejadian serupa tidak terjadi di rumah para pejabat aktif negara di Indonesia ini.

Semoga!

Editor : Pahlevi

Politik
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru