Jenis Makanan Penyebab Terjadinya Demensia

Reporter : vina aprilyaningrum

Optika.id - Pada umunya Demensia terjadi pada org berusia 65 tahun keatas yang disebabkan oleh menurunnya daya ingat atau cara berpikir yang lemah sehingga secara tidak langsung mempengaruhi fungsi kerja otak.

Baca juga: Kesehatan dan Alkohol: Apa yang Harus Anda Ketahui?

Demensia di atas usia 65 dikenal sebagai older onset dementia, dan di bawah usia 65 tahun dikenal sebagai younger onset dementia.

Banyak kekhawatiran soal demensia mungkin telah terlintas. Tak sedikit yang mengkhawatirkan itu karena hingga kini demensia dan penyakit Alzheimer diketahui belum ada obatnya.

Sementara sains belum dapat membantu menghentikan penyakit ini, sebuah penelitian baru menunjukkan kabar baik untuk mengurangi risikonya. Studi yang dipublikasikan dalam JAMA Neurology menemukan ada jenis makanan yang bisa meningkatkan risiko demensia.

Jenis makanannya yaitu makanan olahan dan makanan cepat saji seperti: Soda, keripik, hot dog, donat, burger, kentang goreng, pizza, dan masih banyak lagi.

Para peneliti dari University of Sao Paulo Medical School ini mencoba mencari tahu lewat 10.000 orang berusia 35-74 tahun pada enam kota di Brazil. Hal ini lantaran orang Brazil banyak mengonsumsi makanan cepat saji dan 20-30 persen kalori harian mereka berasal dari makanan olahan dan cepat saji.

Mereka memberikan tes kognitif pada peserta di awal dan akhir studi yang dilakukan selama 10 tahun dan membandingkan hasilnya dari para peserta.

Hasilnya, pria dan wanita yang mengonsumsi makanan olahan tertinggi menunjukkan penurunan kognitif global sebanyak 28 persen lebih cepat dan mengalami penurunan fungsi eksekutif sebanyak 25 persen pada otak dibandingkan dengan peserta yang makan lebih sedikit junk food.

Fungsi kognitif global di otak yang dimaksud mengacu pada aktivitas skala besar di seluruh bagian otak. Sementara fungsi eksekutif otak mengacu pada korteks prefrontal yang meliputi memori, pemecahan masalah, perhatian, dan pengendalian diri.

Studi yang dilakukan pada 10 ribu partisipan selama 10 tahun tersebut memang tidak menunjukkan bukti sebab akibat secara langsung. Namun, asupan makanan yang dikonsumsi sehari-hari memang punya kaitan dengan berbagai fungsi tubuh.

Baca juga: Kenali Penyebab Kesemutan pada Wajah dan Waktu yang Tepat untuk Konsultasi

"Hasil penelitian itu tidak mengejutkan karena kita tahu bahwa mengurangi makanan olahan sudah dikaitkan dengan tingkat obesitas lebih tinggi, diabetes tipe 2, dan penyakit kardiovaskular. Itu semua juga merupakan faktor risiko yang bisa menjadi penyebab penurunan fungsi kognitif," ujar ahli diet Julie Upton mengutip Eat This Not That, Senin (12/12/2022).

"Makanan yang menyebabkan kenaikan berat badan dan buruk bagi jantung Anda cenderung juga buruk bagi otak Anda," tambahnya.

Makanan olahan dapat sangat mudah untuk dikenali dengan melihat kemasannya. Daftar bahan makanan tersebut biasanya akan berisi pengawet, pewarna, dan bahan kimia lainnya.

Sedangkan ada pula makanan olahan yang lebih sulit untuk dikenali kandungannya. Seperti roti non-gandum utuh, makanan yang dipanggang, yogurt dengan tambahan gula, sup kalengan, hingga saus sambal.

Mengonsumsi banyak buah sudah terkenal dengan sederet manfaat kesehatannya. Meski begitu, tidak semua buah dianggap baik untuk dikonsumsi terutama bagi Anda yang sudah berusia di atas 50 tahun.

Baca juga: 5 Perubahan Warna Lidah yang Mengungkap Kondisi Kesehatan Anda

Penuaan diketahui memiliki pertimbangan unik dari segi perspektif nutrisi. Banyak yang ingin mempertahankan massa otot, menjaga metabolisme, dan mencegah atau mengelola penyakit sebaik mungkin.

Buah yang dianggap cocok untuk orang berusia di atas 50 tahun adalah apel hijau, jeruk, dan melon. Hal tersebut lantaran ketiganya rendah gula, punya kandungan serat tinggi, memiliki nutrisi penting karena kandungan potasiumnya, dan mudah untuk dikonsumsi.

Sedangkan dalam hal sayur yang direkomendasikan adalah bayam, brokoli, dan selada romaine. Bayam mengandung vitamin A tinggi dan pigmen yang bisa melindungi mata akibat penuaan. Sedangkan brokoli dapat mencegah kerusakan tulang dan melindungi sendi, dan selada yang punya kandungan vitamin A, serat, dan kalium tinggi.

Namun, ada beberapa bentuk demensia turunan yang sangat langka, di mana mutasi gen tertentu diketahui menyebabkan penyakit. Dalam kebanyakan kasus demensia, gengen ini tidak terlibat, tetapi orang-orang dengan riwayat keluarga demensia memiliki resiko yang meningkat.

Editor : Pahlevi

Politik
Trending Minggu Ini
Sabtu, 14 Sep 2024 18:18 WIB
Jumat, 13 Sep 2024 08:24 WIB
Senin, 16 Sep 2024 11:12 WIB
Berita Terbaru