Optika.id - Relawan Erick Thohir yang tergabung dalam Generasi-Z Dukung Erick Thohir (Genzet) Jawa Timur menggelar turnamen Esports Mobile Legend. Turnamen digelar di Warkop Podongopi, Jemur Andayani, Surabaya.
Baca juga: Mau Dapat Tiket Gratis M4 World Championship? Ini Dia Caranya!
Genzet Jatim Cup Esport 2022 itu diikuti puluhan peserta dari Surabaya, Gresik, Sidoarjo, bahkan ada yang datang dari Pasuruan, Magetan, Jombang, dan Pulau Madura.
Pada pertandingan babak final, mempertemukan dua tim, yakni Aeon dan No Brain. Aeon berhasil menundukkan Nobrain dengan skor 2-1 dalam format best of three. Akhirnya, mereka keluar sebagai juara Genzet Jatim Cup.
"Kompetisi ini sangat terasa sekali, kami datang sebagai salah satu peserta yang tak diunggulkan, tapi berhasil keluar sebagai pemenang, ungkap Rendy Putra, Ketua Tim Aeon, Minggu (18/12/2022).
Ketua tim No Brain, Icam mengatakan bahwa, "Kami harus akui kami kehilangan fokus saat melawan Aeon. Kami respect dengan permainan Aeon. Permainan mereka lebih baik, tapi akan kami balas dalam turnamen Genzet selanjutnya, tegas Icam.
Sekjen Genzet Jatim, Naufal Arsy mengatakan, pihaknya sengaja menggelar ajang turnamen esports sesuai arahan dari Menteri BUMN Erick Thohir untuk memperbanyak ajang kompetisi bagi para milenial dan gen-Z.
"Tentu saja akan kami fasilitasi teman-teman milenial dan gen-Z agar memiliki ajang untuk mengukur sejauh mana kemampuan dan kualitas permainan mereka di bidang esports. Hal baik yang bisa kita syukuri dari kompetisi adalah bagaimana dia memacu kita untuk menjadi lebih baik. Bagus untuk milenial dan gen-Z seperti kami, katanya.
Ia berharap esport tidak hanya muncul sebagai trend, esport harus diikuti dengan pengembangan ekosistem yang berkelanjutan. Tujuannya agar muncul talenta baru esport yang bisa menjadi tulang punggung prestasi olahraga elektronik Indonesia di ajang dunia.
"Terhitung ada 90 juta pengguna Mobile Legend di dunia dan 34 juta di antaranya atau sepertiganya berasal dari Indonesia. Populasi seperti ini harusnya membawa Indonesia sebagai negeri yang diperhitungkan di tataran Mobile Legend dunia, ucapnya.
Arsy berkata bahwa Genzet Jatim tidak hanya berfokus menggelar turnamen saja. "Fokus kami adalah ekosistem esports. Artinya, ini bukan soal satu atau dua event saja. Membangun ekosistem itu meliputi scouting atau pencarian bakat atlet, peningkatan kualitas permainan melalui workshop atau coaching clinic oleh pemain-pemain pro, juga program magang di tim esports yang sudah profesional," tuturnya.
Pertumbuhan esport di Indonesia begitu pesat. Bahkan, di tengah lesunya berbagai sektor ekonomi selama 2 tahun pandemi, esport adalah satu dari sedikit sektor yang justru terus mengalami pertumbuhan signifikan.
"Selama pandemi, esport tumbuh 4,47 persen. Pertumbuhan ini hanya bisa dikalahkan oleh subsektor televisi, ujar Arsy yang juga CEO di salah satu perusahaan swasta di Surabaya tersebut.
Baca juga: RRQ Hoshi Bertemu Todak di Mobile Legends Bang Bang M4 World Championship R7
Genzet Jatim merupakan organisasi relawan yang didirikan milenial dan generasi Z di Jawa Timur. Semua anggota relawan ini berusia di bawah 25 tahun. Arsy sendiri kini masih 20 tahun dan berkuliah di salah satu kampus negeri di Surabaya.
Tidak hanya itu, para relawan Genzet Jatim merasa sejalan dengan ide-ide Erick Thohir untuk memberi banyak ruang bagi anak muda untuk berkiprah di sektor publik. Termasuk membuka pintu bagi milenial untuk menjadi bagian dari direksi BUMN.
"Kaum muda tidak tersandera masa lalu. Anak muda juga tidak punya kepentingan dari orang-orang lama yang dulu berkuasa. Ide-ide tersebut yang ber-resonansi dalam benak kami para generasi Z dan membuat kami tergerak untuk bekerja mewujudkan visi Pak Erick Thohir," pungkasnya.
Editor : Pahlevi