Optika.id - Beragam penemuan ilmiah telah tercatat setiap tahunnya. Bahkan, beberapa di antaranya menjadi penemuan yang populer bagi para ilmuwan. Tak terkecuali hal tersebut di tahun 2022 ini. Beragam penemuan ilmiah mulai dari computer super cepat, bakteri raksasa hingga lubang hitam (Black Hole) terdekat dengan Bumi pun dinobatkan sebagai penemuan paling pecah di tahun ini.
Baca juga: Ingin Publikasi Jurnal, Ini Tips Agar Lolos Jurnal Bereputasi
Melansir dari Science News, Senin (2/1/2023) Optika.id merangkum lima penemuan ilmiah paling populer di tahun 2022:
Tindakan Bedah Paling Tua
Operasi bedah pertama diketahui merupakan amputasi sebuah kaki. Hal tersebut disimpulkan oleh peneliti setelah mereka menyelidiki kerangka seseorang yang hidup di pulau Kalimantan Indonesia pada era sekitar 31.000 tahun silam.
Tulang yang menunjukkan pemotongan yang kasar di kaki kiri bawah kerangka menunjukkan kepada para peneliti bahwa tulang yang dipotong tersebut menunjukkan penyembuhan. Bahkan, individu tersebut berhasil bertahan selama beberapa tahun setelah prosedur bedah itu dilakukan.
Penemuan ini sekaligus memecahkan rekor di mana sebelumnya ada ilmuwan yang menemukan pembedahan paling mula dilakukan pada sekitar 15.000 tahun silam.
Komputer Super Cepat
Komputer super bernama Frontier mampu menghasilkan angka dengan kecepatan luar biasa di tahun ini. Computer yang digunakan oleh Laboratorium Nasional Oak Ridge ini memiliki kekuatan sekitar 1,1 triliun operasi per detik dan menjadi computer exascale atau computer dengan kekuatan operasi di atas 10 pangkat 18 per detik pertama di dunia.
Diharapkan pada pengembangan selanjutnya para peneliti bisa membuat computer super yang mampu melakukan 442 kuadriliun operasi per detiknya. Sekaligus, computer exascale diharapkan menjadi terobosan dalam segala hal mulai dari kesehatan, ilmu iklim, hingga fisika partikel.
Raksasa Bakteri Sel Tunggal
Baca juga: Selama Pandemi, Penelitian Klinis di Indonesia Alami Kenaikan
Seperti yang kita tahu biasanya bakteri tinggal di dunia mikroskopis yang tidak bisa dilihat dengan mata telanjang sehingga harus memerlukan alat bantu dalam melihatnya. Akan tetapi, lain cerita dengan bakter bernama Thiomagarita magnifica.
Bakteri ini bisa dilihat dengan mata telanjang tanpa alat bantu. Pasalnya, bakteri ini mempunyai panjang rata-rata sekitar satu sentimeter.T. Magnifica ini berukuran sekitar 50 kali lebih besar dibanding dengan spesies bakter besar lainnya dan sekitar 5000 kali lebih besar dari bakteri pada umumnya. Diketahui T. magnifica hidup di hutan bakau di Lesser Antilles, Karibia. Hingga saat ini, masih menjadi misteri di kalangan ilmuwan mengapa spesies ini berevolusi menjadi raksasa.
Koloni Ikan Terbesar
Penemuan menggegerkan lainnya datang dari dunia fauna. Pasalnya, beberapa waktu silam jauh di lepas pantai Antartika, ikan es buaya berkumpul membentuk koloni seluas Kota Orlando, Floria dan berkembang biak di perairan Antartika.
Sekitar 60 juta sarang ikan Neopagetopsis ionah atau yang lebih dikenal sebagai ikan es buaya ini membentang sekitar 240 kilometer persegi di dasar laut. Hal tersebut tentu membuat geger pasalnya, spesies ikan ini hanya memiliki terdiri dari sebuah koloni yang berisi ratusan sarang. Pasokan makanan yang melimpah dan akses ke zona air hangat diduga menjadi penyebab membengkaknya koloni ikan ini.
Baca juga: Analisis Data Indef Ungkap Nama Capres Terpopuler di Internet, Siapa Saja?
Lubang Hitam Terdekat
Ahli astrofisika menemukan lubang hitam yang berjarak lebih dari 1.560 tahun cahaya dari bumi setelah menyaring data yang dikeluarkan oleh pesawat ruang angkasa Gaia.
Dijuluki Gaia BH1, jaraknya dua kali lebih dekat dari lubang hitam terdekat yang diketahui sebelumnya.
Namun, rekor baru ini pun mungkin tidak akan bertahan lama. Ada sekitar 100 juta lubang hitam diperkirakan ada di Bima Sakti di mana sebagian besarnya belum ditemukan karena tidak terlihat.
Itu dia lima penemuan ilmiah paling 'pecah' di kalangan para ilmuwan. Di saat kita sehari-hari hanya tertarik pada trending di media sosial, kehidupan para ilmuwan terasa lebih berwarna dengan penemuan-penemuan yang luar biasa.
Editor : Pahlevi