Pengamat: Ridwan Kamil Terbukti Majukan Jabar

Reporter : Uswatun Hasanah

Optika.id - Pengamat Kebijakan Publik Universitas Padjajaran (Unpad), Yogi Suprayogi Sugandi mengatakan jika Ridwan Kamil alias RK terbukti sangat berhasil dalam memajukan Jawa Barat (Jabar) dalam berbagai aspek. Yogi menilai jika RK tidak bisa dibilang miskin capaian.

Baca juga: Aktivis Demokrasi Ini Sebut Jika RK Berani, Lawan Anies!

Dia mencontohkan di Jabar Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang meningkat di masa RK. Diketahui pada masa RK, IPM Jabar pada tahun 2021 naik sekitar 0,50ri 72,09 menjadi 72,45. Sedangkan pada tahun 2019, IPM Jabar tercatat 72,03.

Untuk diketahui, IPM dihitung sebagai rata-rata geometric dari indeks kesehatan, pendidikan, dan pengeluaran. Misalnya, pada tahun 2021 RK sukses mendongkrak peluang rata-rata anak usia 7 tahun untuk bisa mengenyam pendidikan secara lengkap.

Yogi, selain IPM, juga menyoroti kinerja RK dalam membangun kawasan selatan Jabar seperti Cianjur, Garut dan Tasikmalaya. RK, ujarnya, berhasil menggenjot gerak pembangunan infrastruktur di kawasan tersebut dengan cukup baik.

"Masalah selatan yang menjadi isu nasional sebenarnya. Tapi, kalau kita lihat pembangunan infrastruktur di Jawa Barat bagian selatan itu, banntuan dari pemerintah pusat itu enggak terlalu banyak," kata Yogi dalam keterangannya kepada Optika.id, Selasa (10/1/2023).

Di sisi lain, Yogi juga menyebut jika pembangunan infrastruktur paling kentara di selatan yakni berupa sekolah dan rumah sakit. Bahkan, selama Covid-19 RK membangun banyak rumah sakit di selatan Jabar.

"Investasi di bidang kesehatan Kang Emil itu bagus. Dulu, kesehatan menjadi isu yang sangat tajam banget di Jawa Barat. Jadi, ada hikmahnya Covid-19," tutur dia.

Baca juga: PKS Meminta Maaf ke Warga Jakarta Usai Batal Dukung Anies-Sohibul: Ini Rasional!

Kendati Jabar dekat dan bertetangga dengan ibu kota, Yogi mengamati jika Jabar masih dipandang sebelah mata hingga jarang diperhatikan pemerintah pusat. Pembangunan infrastruktur di Jabar menurutnya masih kalah massif jika dibandingkan dengan Jawa Tengah dan Jawa Timur.

"Dengan penduduk 50 juta, jumlah kabupaten-kota di Jawa Barat itu ada sekitar 27. Jawa Timur dengan penduduk sekitar 42 jutaan itu sekitar 32. Ini yang menjadi kurang bagus. Jadi, itu bukan hanya daerah tapi di nasional dalam membuat kapasitas infrastruktur," ujar Yogi.

Walaupun demikian, Yogi mengaku jika Jabar bukannya tanpa masalah. Jabar hingga kini tercatat sebagai penyumbang angka pengangguran tertinggi ke angka nasional. Namun, persentasenya sebenarnya cukup kecil karena pendukungnya terlalu banyak dan massif.

Baca juga: PKS Ungkap Alasan Pilih Suswono Jadi Cawagub RK di Pilgub Jakarta

Pada tahun 2022 yang lalu jika mengacu pada data Badan Pusat Statistik (BPS), ada sebanyak 2,13 juta jiwa warga di Jabar dinyatakan berstatus menganggur. Tingkat pengangguran terbuka (TPT) di Jabar mencapai 8,31%. Hal ini diketahui lebih besar jika dibandingkan angka nasional yakni sebesar 5,86%.

Secara umum Yogi menilai jika RK tergolong sukses dalam mewujudkan berbagai janji manis politiknya semasa kampanye. Satu-satunya yang mendapatkan rapor merah yakni program melahirkan para petani muda di daerah lumbung pangan di Jawa Barat. Hingga kini, jelas Yogi, nasib dan arah program itu masih belum jelas.

"Kalau dinilai 1-10, saya kasih nilai 9,8. Ada satu janji yang saya sejauh ini belum terjangkau, yaitu soal petani muda. Tren generasi Y dan Z yang milenial seperti itu sudah enggak mau jadi petani. Nah, ini harus menjadi tanggung jawab nasional karena bukan hanya Jawa Barat saja. Itu satu hal yang belum tercover," ungkap Yogi.

Editor : Pahlevi

Politik
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru