100 Hari Tragedi Kanjuruhan, Kelompok Seniman Street Art Kota Malang Gelar Pameran "Menyerang Kota"

Reporter : Danny

Optika.id - Kelompok seniman street art Kota Malang mengadakan pameran bertajuk Menyerang Kota. Pameran ini salah satunya bertujuan sebagai respon atas tragedi Kanjuruhan yang sudah lebih dari 100 hari.

Baca juga: Meski PPKM Resmi Dicabut, Kota Malang Tetap Anjurkan Prokes

Menurut Dapeng sebagai koordinator acara pameran Menyerang Kota merupakan sebuah gerakan sosial yang mengkritik segala tindakan represif yang dilakukan oleh pemerintah dalam menangani kasus Tragedi Kanjuruhan.

Selain itu, juga menyoroti visual kota yang semakin lama semakin membuat warga kota Malang tenggelam dalam gelap dan kehilangan semangat juangnya dalam menjalani hidup.

Namun, kata Dapeng pameran ini bukan hanya sekedar penanda dari 100 hari Tragedi Kanjuruhan. Lebih dari itu sebagai gerakan moral kemanusiaan dan mempertahankan harga diri untuk melawan penindasan dan menolak untuk bungkam.

Pameran tersebut diselenggarakan di gedung Dewan Kesenian Malang (DKM) selama tiga hari, Senin 9 Januari Rabu 11 Januari 2023. Dapeng menjelaskan jika pameran ini menjadi titik balik bangkitnya perjuangan masyarakat Malang untuk mengkritik segala kebijakan-kebijakan pemerintah korup dan represif.

Baca juga: BPBD: Ratusan Keluarga Kota Malang Terkena Dampak Banjir Bandang Kota Batu

Kami juga merespon standar kehidupan yang rendah di Malang, serta berbagai kejadian sosial lainnya. Selain itu, juga membuka pikiran masyarakat bahwa kita semua sebagai masyarakat sipil tidak seharusnya di dikte atau dikendalikan oleh siapapun termasuk oleh kefanatikan kita terhadap apapun, kata Dapeng, Rabu (11/1/2023).

Masing-masing seniman saling menampilkan karya berupa grafiti, poster, mural, arsip tulisan dan lain lain. Arief Wibisono misalnya, salah satu masyarakat kota Malang yang ikut dalam pameran ini . Arief telah mengumpulkan berita dan foto dari berbagai media dimulai dari tahun 2000.

Saya tampil di bidang arsip yang memperjuangan fenomena di Malang. Dari tulisan yang saya koleksi, yang terjadi bukan kemajuan, namun justru kemunduran, imbuhnya.

Arief mencontohkan dokumentasi foto saat Arema berlaga melawan Persebaya di Stadion Gajayana, Kota Malang tahun 2000. Saat pertandingan, mobil pemadam kebakaran (PMK) siaga di sekitar stadion. Tidak ada gas air mata.

Editor : Pahlevi

Politik
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru