Optika.id - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Abdul Muhaimin Iskandar alias Cak Imin mengajak para Nahdliyin untuk menjadikan satu abad usia Nahdlatul Ulama sebagai momentum penguatan organisasi.
Baca juga: Daftar Injury Time, Cak Imin Antar Luluk-Lukamanul ke Kantor KPU Jatim!
Sebagai informasi, NU sebagai organisasi kemasyarakatan (Ormas) keagamaan terbesar di dunia bakal memperingati usia satu abadnya pada 16 Rajab 1944 Hijriah atau yang jatuh pada tanggal 7 Februari 2023 nanti.
Semoga kita bisa meneruskan amanah perjuangan paramasyayihNU, kata Cak Imindalam keterangan tertulisnya, Selasa (24/1/2023).
Menurut Cak Imin, momentum seabad hari lahir NU ini harus dijadian sebagai momentum penguatan sekaligus merencanakan berbagai program yang mendorong kemajuan NU.
Tak hanya itu, dirinya mengaku kagum dengan NU yang bisa tumbuh mengikuti perkembangan zaman. Bahkan dia mengklaim jika NU bisa menjadi rujukan dari seluruh dunia, termasuk Arab Saudi yang menurutnya saat ini banyak mengadopsi ajaran-ajaran NU.
Situs-situs, makam keramat yang dulunya dilarang tidak boleh dikunjungi, sekarang justru dijadikan tempat yang dibebaskan bahkan menjadi destinasi wisata baru, ujar Cak Imin.
Baca juga: Resmi, Muktamar PKB Tentukan Cak Imin Kembali Jadi Ketum
Lebih lanjut Ketum PKB yang berambisi berkontestasi di Pilpres 2024 tersebut mengatakan jika ajaran Wahabi di Arab Saudi kini tidak dianggap akomodatif bahkan tidak bisa menyesuaikan perkembangan zaman.
Ini kecerdasan ulama NU yang 100 tahun kemudian bukan hanya diterima dan mengakar di Indonesia, tapi juga diterima dan menjadi rujukan negara-negara Islam, ungkapnya.
Tak berhenti di situ, Cak Imin juga menyatakan kekagumannya dengan NU pasalnya sejak zaman era pra-kemerdekaan para ulama NU mampu merumuskan konsep cara pandang keagamaan, sosial kemasyarakatan, pemerintahan dan pola hubungan negara dan agama sekaligus.
Baca juga: Cak Imin Tak Penuhi Undangan PBNU: Saya Ingin Tegakkan Konstitusi!
NU berhasil menata agama ajaranahlilssunah. Kedalaman ilmu-ilmu agama semua menjadi pijakan para ulama NU sehingga semua langkahnya konstektual, adaptif dengan perkembangan, tuturnya.
Selain itu,ujarnya,NU mampu mencetak sumber daya manusia (SDM) yang memiliki kekuatan tidak hanyaskillsemata, namun juga spiritual dan akhlak sehingga para lulusan pesantren memiliki banyak kelebihan dibandingkan dengan pola pembinaan manusia di tempat lainnya.
Editor : Pahlevi